Metode pembelajaran kolaboratif
adalah metode pembelajaran yang menfokuskan pada keberhasilan proses. Berbeda
dengan metode pembelajaran koperatif, yang fokus pada hasil. Secara bahasa
keduanya berarti bekerja sama. Kolaborasi berasal dari bahasa Latin, sedangkan
koperatif dari bahasa Inggris (Amerika). Kolaborasi menunjuk pada filsafat
interaksi dan gaya hidup personal, sedangkan kooperasi lebih menggambarkan
sebuah struktur interaksi yang didesain untuk memfasilitasi pencapaian suatu
hasil atau tujuan tertentu.
Metode pembelajaran kolaboratif
mengasumsikan pentingnya kerjasama yang koperatif, bekerja bersama dalam
komunitasnya. Dalam satu komunitas atau kelompok tidak terjadi persaingan,
namun lebih kepada kerja sama demi tercapainya tujuan bersama. Dalam
pembelajaran di kelas, ketika seorang pengajar melakukan hal ini, itulah yang
disebut pembelajaran kolaboratif.
Adapun macam-macam bentuk
pembelajaran yang termasuk metode pembelajaran kolaboratif, sebagaiman yang
telah dijelaskan dan diuji oleh para pakar pendidikan, diantaranya:
AC (Academic-Constructive
Controversy). Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya
untuk berada dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan
hasil belajar masing-masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan
anggota kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan
pengembangan kualitas pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan
antarpribadi, kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada
kemampuan setiap anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.
CIM (Complex
Instruction Metod). Yaitu, pembelajaran yang orientasinya pada temuan.
Biasanya CIM digunakan pada bidang study sains; matematika dll.
CLS (Cooperative
Learning Stuctures). Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok
dibentuk dengan anggota dua peserta didik (berpasangan). Seorang peserta didik
bertindak sebagai tutor dan yang lain menjadi tutee. Tutor mengajukan
pertanyaan. Bila jawaban benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah
ditetapkan terlebih dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan
sebelumnya, kedua peserta didik yang saling berpasangan itu berganti peran.
CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition). Pada metode pembelajaran ini mirip
dengan TAI. Metode pembelajaran ini menekankan pembelajaran membaca, menulis
dan tata bahasa. Dalam pembelajaran ini, para peserta didik saling menilai
kemampuan membaca, menulis dan tata bahasa, baik secara tertulis maupun lisan
di dalam kelompoknya.
JM (Jigsaw
Metod). Yaitu proses yang dibentuk berkelompok. Masing-masing diberi tugas
berbeda namun masih dalam satu poko bahasan. Agar terbangun kesatuan menyeluruh
meski dengan tugas berbeda, maka saat evaluasi, tes atau bentuk evaluasi
lainnya diberikan dalam bentuk materi yang menyeluruh, namun penilaian didasari
pada rata-rata skor tes kelompok.
GI (Group
Investigation). Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk
merencanakan suatu penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang
dihadapi. Kelompok menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang
akan melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum
kelas. Penilaian didasari pada
proses dan hasil kerja kelompok.
LT (Learning
Together). Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan peserta
didik yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya
menerima dan mengerjakan satu set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil
kerja kelompok.
STAD (Student
Team Achievement Divisions). Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil. Anggota-anggota dalam setiap kelompok bertindak saling
mengajar dan membelajarkan. Fokusnya adalah keberhasilan seorang akan
berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan demikian pula keberhasilan
kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan individu peserta didik lainnya.
STAD dalam Metode pembelajaran koperatif, penilaiannya berdarakan pencapaian
hasil belajar individi. Beda dengan STAD sebagai Metode pembelajaran
kolaboratif, penilaian berdasarkan kemampuan kelompok bekerja mempengaruhi
inidividu anggota kelompoknya.
TGT (Teams
Games Tournament). Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya
sendiri, para anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain
sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah
nilai yang diperoleh kelompok peserta didik.
Perlu
diketahui, elemen penting dalam Metode pembelajaran kolaboratif adalah
pemahaman lebih dari siswa. Interaksi individu dalam satu kelompok kecil akan
efektif jika peserta didik telah memiliki pemahaman mendasar terhadap pembahasan.
Ada beberapa cara untuk mengatasi hal ini, diantaranya pemanfaatan internet,
atau memberikan materi awal sebagai pengatar yang unik dan memancing siswa
untuk lebih mendalami materi.
No comments:
Post a Comment