CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA
v Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini
adalah sebagai berikut.
1.
Nama penulis,
Dengan cara menuliskan
terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan. Hal ini berlaku untuk semua
nama, baik nama asing maupun nama Indonesia. Cara penulisan inilah yang berlaku
secara internasional tanpa mengenal kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah
tidak mengenal prinsip nama yang lebih dikenal di masyarakat, melainkan nama
belakangnya, tanpa memperhitungkan jenis nama itu merupakan nama keluarga atau
bukan.
Misalnya:
Abdul Hamid ditulis: Hamid, Abdul.
2.
Tahun penerbitan,
3.
Judul
Sumber tertulis yang
bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicetak miring,
4.
Kota tempat penerbit berada,
5.
Nama penerbit.
Baris pertama mulai ketikan pertama dan
baris kedua dan seterusnya ditik mulai ktikan kelima atau satu tab dalam
komputer. Jarak antara baris satu dengan berikutnya satu spasi, sedangkan jarak
antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.
Contoh:
Boediono. 1998. Dampak Krisis Ekonomi TerhadapPendidikan. Jakarta:
Pusat Penelitian Sains dan Teknologi UI.
Kartodirdjo, Suwiryo. 1987. Kebudayaan Pembangunan dalam
Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
v Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan
Jenis Sumber yang Digunakan
1.
Sumber dari jurnal
Penulisan jurnal sebagai
daftar pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis, nama depan penulis,
tahun penerbitan, judul artikel (ditulis diantara tanda petik), judul jurnal
dengan digarisbawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka arab dan
digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbitan (jika
ada) dengan angka arab dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari
nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tanpa didahului
singkatan “pp” atau “h”.
Contoh:
Barrett.
1983. “The Emphaty Cycle: Refinement of A Nuclear Concept”. Journal of Counselling
Psychology. 28 (2), 91 – 100.
2.
Sumber dari buku
Kalau sumber tertulisnya berupa buku,
maka urutan-urutan penulisannya adalah: nama belakang penulis, nama depan,
tahun penerbitan, judul buku digarisbawahi, edisi, kota asal, penerbit. Daftar
Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut.
-
Jika buku ditulis oleh seorang saja:
Alisyahbana, Sutan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan Pertumbuhan
Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
-
Jika buku ditulis oleh dua
orang, maka semua nama ditulis, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik
susunannya.
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah.Semarang: Dahara Prize.
-
Jika buku ditulis oleh lebih
dari dua orang digunakan et.al. (dicetak miring atau digarisbawahi)
Ramlan, M. dkk. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduan dalam
Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
-
Jika penulis sebagai
penyunting:
Rubin, Joan dan Bjorn H. Jernudd (ed.). 1971. Can Language Be Planned?
Honolulu: The University Press of Hawaii.
-
Jika sumber itu merupakan karya tulis
seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang:
Pujianto. 1984. “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia”,
dalam Dialog Manusia, Falsafah, Budaya, dan Pembangunan. Malang:
YP2LPM.
-
Jika buku itu berupa edisi:
Gabriell. 1970. Children Growing Up: Development of Children’s Personality.
(ed. 3). London: University of London Press.
3.
Kalau Sumbernya Di Luar
Jurnal dan Buku
-
Berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Soelaeman, M.I. 1985. Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis Terhadap
Situasi Kehidupan dan Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor
pada FPS IKIP Bandung: tidak
diterbitkan.
-
Berupa publikasi departemen
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Petunjuk Pelaksanaan
Beasiswa dan Dana bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.
-
Berupa Dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. 1983. Laporan Penilaian Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
-
Berupa makalah:
Kartadinata, S. 1989. “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia:
Kajian Psikologis “. Makalah pada konvensi tujuh IPBI, Denpasar.
-
Berupa surat kabar
Sanusi, A. 1986. “Menyimak Mutu Pendidikan Dengan Konsep Taqwa dan
Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitaitf”. Pikiran
rakyat (8 September 1986).
4.
Kalau Sumbernya dari Internet
Cara penulisannya ialah: Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul
(edisi), (jenis medium).
Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. (Online). Tersedia:
http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PESYearbook/1998/thompson.html [30 Maret 2000]
-
Bila artikel dalam jurnal
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis Media], Volume (terbitan),
halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring The Schoolbook Provision System
in indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis
Archives [online]. Vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 Maret
2000]
-
Bila artikel dalam majalah.
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis Media],
Volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American
Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A
[13 Juni 1995]
-
Bila artikel di surat kabar
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis
Media], jumlah halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang,
Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [online], halaman 8. Tersedia: http://www.pikiranrakyat.com [9 Maret
2000]
-
Bila pesan dari e-mail
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan.). Judul
Pesan. E-mail kepada penerima. [alamat e-mail penerima].
Contoh:
Musthafa, Bachrudin (musthafa@indo.net.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi
Supriadi (supriadi@indo.net.id).
Selesai
CARA MENULIS KUTIPAN DAN SUMBER KUTIPAN
Oleh: Dedi Irawan, S.Pd.
Berikut ini beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan
kutipan dan sumber kutipan.
1)
Kutipan ditulis dengan
menggunakan dua tanda petik (“…”) jika kutipan ini merupakan kutipan pertama
atau dikutip langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan,
maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan satu tanda petik (‘…’).
2)
Jika bagian yang dikutip
terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama)
dan penulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan ditik
dengan jarak dua spasi.
Contoh:
Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi
dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan
perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti”…a relationship that
nourishes us we give, and enriches us we spend, and permits ego and alter ego
to grow in mutual harmony” (Cole,1993:832).
3) Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat,
tempatkanlah kutipan itu di antara tanda petik dua di bawah baris terakhir
kalimat yang mendahuluinya, menjorok lima ketukan ke dalam teks dari margin
kiri, berjarak rapat (½ spasi)
Contoh:
………………………………………….……(baris akhir tulisan
kita)
“Dalam
hal yang lebih penting lagi, yang menyatakan betul sifat nasional pendidikan di
negara kita ialah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di semua
sekolah-sekolah. Bahasa ialah alat berpikir dan alat menyatakan buah pikiran
itu, tetapi selain dari semua itu, ialah alat yang terpenting untuk menebalkan
rasa nasional suatu bangsa. Walaupun prinsip bahwa bahasa pengantar di sekolah-
sekolah ialah bahasa Indonesia, diberi kompromi pada dasar psikologi, dengan
demikian, bahwa di tiga kelas yang terendah dari sekolah-sekolah rendah bahasa
pengantar ialah bahasa daerah.” (nama,th:hlm.)
(awal
tulisan kita berikutnya)………………….…………………….
4)
Jika bagian dari yang
dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan
tiga buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.
5)
Penulisan sumber kutipan ada
beberapa kemungkinan seperti berikut.
-
Jika sumber kutipan
mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan tahun
penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam
kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan). Oka (1976:53) mengatakan bahwa “Masyarakat
Indonesia yang akan datang sangat memerlukan tenaga kerja untuk pembangunan
yang terampil menggunakan bhasa Indonesia untuk surat-menyurat, pidato, dan
karang-mengarang.” (awal tulisan berikutnya)….
-
Jika sumber kutipan ditulis
setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip
semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan). “The personality pattern is inwardly determined
by and closely associated with maturation of the physical and mental
characteristic which constitute the individual’s hereditary endowment” (Hurlock,
1979:19). (awal tulisan berikutnya)….
-
Jika sumber kutipan merujuk
sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap
sumber kutipan yang digunakan pengutip, tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan
pendapat tersebut.
Contoh:
… (akhir tulisan). Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan
bahwa ‘…children are born with innate understanding of structure of language.’
(awal tulisan berikutnya)….
Atau
… (akhir tulisan kita). ‘…’ (Chomsky,1968:67;Yelon dan Weinstein, 1977:62).
(awal tulisan kita berikutnya)….
-
Jika penulis terdiri atas
dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan,
misalnya, (Sharp and Green, 1996:1), sedangkan jika penulisnya lebih dari dua
orang maka yang disebutkan nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh
dkk., misalnya, (Halim dkk.,1976:25).
-
Jika masalah yang dikutip
dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yg berbeda maka cara penulisan sumber
kutipan itu adalah seperti berikut.
Contoh:
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar
(Dunkey, 1972; Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa …. (tulis
intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).
-
Jika sumber kutipan itu
adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka
cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun
penerbitan. Contoh: (Bray, 1998a, 1998b)
-
Jika sumber kutipan itu
tanpa nama, maka penulisnya adalah: (Anomin, 1972: 18).
-
Jika yang diutarakan
pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup
dengan menyebut sumbernya.
Selesai
No comments:
Post a Comment