GRINDER COMMUNITY, SHARING INFO MUSIC, EVENT INFO, METAL BAND PROMOS, REVIEWS, FLYERS GIGS, BAND MERCHANDISE, BAND LOGGO ORDER, ETC Channel Youtube: https://www.youtube.com/channel/UCTt-S9OYoKcCwZHfZGbZ4zQ?sub_confirmation=1 MENERIMA JASA PEMBUATAN LOGGO BAND
My Blog List
Sunday, October 20, 2024
Jawaban studi kasus ppg daljab 2024
Contoh Studi Kasus Piloting PPG 2024 Siswa Kesulitan Belajar
1. Deskripsi Studi Kasus Sebagai seorang guru mata pelajaran Matematika di kelas 5 SD, saya menghadapi permasalahan terkait rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan. Permasalahan ini muncul ketika saya menyadari bahwa sebagian besar siswa kesulitan memahami konsep dasar pecahan. Seperti mengubah pecahan biasa menjadi desimal, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta memahami konsep pecahan senilai.
Saat saya memberikan tugas yang melibatkan pecahan, banyak siswa mengeluh dan menyatakan bahwa mereka tidak mengerti cara menyelesaikannya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Saya menyadari bahwa jika permasalahan ini tidak segera diatasi, dampaknya akan mempengaruhi kemampuan mereka pada materi-materi berikutnya yang lebih kompleks. 2. Analisis Situasi Saya melakukan diskusi dan pengamatan untuk memahami letak kesulitan siswa. Saya menemukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar pecahan karena mereka tidak memiliki gambaran visual yang memadai.
3. Alternatif Solusi Untuk mengatasi masalah tersebut, saya memperkenalkan konsep pecahan melalui metode pembelajaran kontekstual dan visual. Saya menggunakan benda-benda konkret seperti kue, pizza, dan balok pecahan untuk membantu siswa memahami bagaimana pecahan bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan gambar, diagram, dan alat peraga, siswa lebih mudah mengaitkan konsep pecahan dengan objek nyata. Saya juga mengadakan sesi latihan intensif di mana siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman mereka. Setiap kelompok mendapatkan bimbingan mendalam sesuai kebutuhan. Sesi latihan ini dilengkapi dengan berbagai soal aplikasi untuk memastikan siswa memahami konsep, bukan sekadar menghafal rumus. Evaluasi dilakukan secara bertahap dengan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa. Selain itu, saya membuka sesi konsultasi setelah jam pelajaran untuk siswa yang masih membutuhkan bantuan tambahan.
4. Evaluasi Setelah menerapkan strategi-strategi tersebut, saya melihat peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap materi pecahan. Hasil evaluasi akhir menunjukkan bahwa 85 persen siswa berhasil mencapai nilai di atas KKM. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi soal-soal pecahan dan mulai menikmati pelajaran matematika. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa sebagai seorang guru penting untuk selalu responsif terhadap kebutuhan belajar siswa dan bersedia mengubah pendekatan jika metode yang digunakan tidak efektif. Menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan melibatkan benda-benda konkret sangat membantu siswa memahami konsep yang abstrak.
Selain itu, penting untuk menyediakan waktu ekstra bagi siswa yang membutuhkan, karena setiap siswa memiliki kecepatan dan cara belajar yang berbeda. Pengalaman ini memperkaya saya sebagai guru dan memperkuat keyakinan saya bahwa semua siswa bisa berhasil dengan dukungan dan pendekatan yang tepat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment