My Blog List

Wednesday, October 9, 2024

Contoh Refleksi Studi Kasus UKPPG DALJAB 2024: Pembelajaran Inklusif

Contoh Refleksi Studi Kasus: Pembelajaran Inklusif A. Permasalahan yang Pernah Dihadapi Saya menerima seorang murid pindahan yang memiliki gangguan spektrum autisme (ASD). Dia memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dan interaksi sosial, serta membutuhkan dukungan khusus dalam pembelajaran. Sebagai guru, saya ingin memastikan bahwa anak tersebut dapat belajar dengan efektif dan merasa diterima di lingkungan sekolah. B. Upaya untuk Mengatasi Masalah • Adaptasi Media Pembelajaran: saya menggunakan alat bantu seperti gambar dan visual lebih banyak daripada perintah verbal agar siswa lebih memahami instruksi. Misalnya menggunakan kartu komunikasi dan gambar untuk menjelaskan rutinitas harian dan materi pelajaran. • Penggunaan Lagu dan Rutinitas: saya memperkenalkan lagu yang berisi rutinitas harian untuk membantu siswa memahami dan mengikuti jadwal kelas. Lagu ini membantu untuk merasa lebih nyaman dan terstruktur dalam aktivitas sehari-hari. • Pengaturan Lingkungan Kelas: saya merancang kelas sesuai dengan kebutuhan siswa. Siswa ditempatkan di dekat guru untuk memudahkan komunikasi dan pengawasan. Saya juga memastikan bahwa lingkungan kelas mudah diakses dan bebas dari benda-benda yang bisa mengganggu konsentrasi siswa. • Pendampingan Individual: saya bekerja sama dengan guru pendamping khusus (GPK) untuk memberikan pendampingan individual kepada siswa. GBK membantu siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan memberikan dukungan tambahan dalam pembelajaran. • Kolaborasi dengan terapis: saya melanjutkan terapi perilaku, terapi okupasi, dan terapi wicara untuk siswa. Saya juga melakukan pemantauan psikologis setiap 6 bulan hingga 1 tahun sekali untuk mengevaluasi perkembangannya. C. Hasil dari Upaya • Peningkatan Komunikasi: dengan menggunakan alat bantu visual dan kartu komunikasi siswa menunjukkan peningkatan dalam memahami instruksi dan berkomunikasi dengan guru serta teman-teman sekelasnya. • Kenyamanan dan Rutinitas: lagu yang berisi rutinitas harian membantu siswa merasa lebih nyaman dan terstruktur dalam aktivitas sehari-hari. Siswa menjadi lebih mudah mengikuti jadwal kelas dan berpartisipasi dalam kegiatan. • Adaptasi Lingkungan yang Efektif: pengaturan lingkungan kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa membuatnya merasa lebih aman dan nyaman, siswa dapat lebih fokus dalam belajar, dan lebih mudah berinteraksi dengan teman sekelas. • Dukungan Individual yang Optimal: pendampingan dari GBK memberikan dukungan tambahan yang sangat membantu siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan meningkatkan keterampilan hidup sehari-hari. • Perkembangan Keterampilan Hidup: modifikasi kurikulum yang fokus pada keterampilan hidup sehari-hari membantu siswa mengembangkan keterampilan dasar yang penting untuk kehidupan sehari-hari. Siswa menunjukkan kemajuan dalam keterampilan seperti berpakaian, makan, dan menjaga kebersihan diri. D. Pengalaman Berharga • Pentingnya Fleksibilitas: fleksibilitas dalam adaptasi media pembelajaran dan lingkungan kelas sangat penting untuk memenuhi kebutuhan murid berkebutuhan khusus. Setiap murid memiliki kebutuhan yang unik dan adaptasi yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam pembelajaran mereka. • Kolaborasi yang Efektif: kerjasama antara guru, GPK, terapis dan orang tua sangat penting dalam mendukung perkembangan murid berkebutuhan. Komunikasi yang baik dan kolaborasi yang efektif dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. • Pentingnya Dukungan Sosial: dukungan dari teman sekelas dan lingkungan yang inklusif sangat penting untuk membantu murid berkebutuhan khusus merasa diterima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelas. Ini juga mengajarkan nilai-nilai empati dan kerjasama kepada murid lainnya.

No comments: