My Blog List

Monday, May 13, 2019

Sejarah Musik Rock Indonesia

Sejarah Musik Rock Indonesia

Saya mencoba menyelamatkan sebuah arsip menarik yang penting tentang runutan sejarah perkembangan musik Rock Di Tanah Air. Untuk referensi dan sumber yang saya dapatkan dari hasil Googling ternyata berada dalam arsip mail seseorang. Silakan nikmati, niscaya anda akan seperti saya, yang terkaget-kaget membacanya.
-----------------------------------------------------------
Awal Mula

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah
namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album
ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.

Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.

Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.

Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N’ Rhythm yang
mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.

Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga
mantan vokalis Rotor.

Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground
manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA
Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas
Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).

Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah
label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band
seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius
Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker’. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.

Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering
terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.

Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It’s A Proud To Vomit Him’. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).

Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover
penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet (www.bisik.com). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan
sebagainya.

29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café. Acara bernama “Underground Session” ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaek
Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,
Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang’ manggung di sana.

10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB’s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C’mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,
Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral’ dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat’ mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, “Puppen : Last Show Ever”, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.

Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop

Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik ini
kemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `…Jang Doeloe’. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V,
Parklife hingga Death Goes To The Disco.

Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally’ baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane’s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.

Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy’ via label indie Movement Records. Komunitas-
komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.

Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.

Bandung scene

Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan
membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel “Masaindahbangetsekalipisan.” Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.

Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah komunitas yang menjadi episentrum underground metal di sana, komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada awal 1995 terbit fanzine musik pertama di Indonesia yang bernama Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang memiliki single unik berjudul “Golok Berbicara”. Revograms Zine tercatat sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.

Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas, Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002, sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih terus eksis. Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve, Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar. Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama mengusung genre musik ini.

Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang penuh daya magis. Band luar Bandung manapun kalau belum di `baptis’ di sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas tergolong spektakuler, antara 5000 – 7000 penonton! Tiket masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan hingga saat ini di Indonesia untuk ukuran rock show underground.

Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini. Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo, Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine Bandung, Death Rock Star (www.deathrockstar.tk) untuk membuktikannya. Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya!

Scene Jogjakarta

Kota pelajar adalah julukan formalnya, tapi siapa sangka kalau kota ini ternyata juga menjadi salah satu scene rock underground terkuat di Indonesia? Well, mari kita telusuri sedikit sejarahnya. Komunitas metal underground Jogjakarta salah satunya adalah Jogja Corpsegrinder. Komunitas ini sempat menerbitkan fanzine metal Human Waste, majalah Megaton dan menggelar acara metal legendaris di sana, Jogja Brebeg. Hingga kini acara tersebut sudah terselenggara sepuluh kali! Band-band metal underground lawas dari kota ini antara lain Death Vomit, Mortal Scream, Impurity, Brutal Corpse, Mystis, Ruction.

Untuk scene punk/hardcore/industrial-nya yang bangkit sekitar awal 1997 tersebutlah nama Sabotage, Something Wrong, Noise For Violence, Black Boots, DOM 65, Teknoshit hingga yang paling terkini, Endank Soekamti. Sedangkan untuk scene indie rock/pop, beberapa nama yang patut di highlight adalah Seek Six Sick, Bangkutaman, Strawberry’s Pop sampai The Monophones. Selain itu, band ska paling keren yang pernah terlahir di Indonesia, Shaggy Dog, juga berasal dari kota ini. Shaggy Dog yang kini dikontrak EMI belakangan malah sedang asyik menggelar tur konser keliling Eropa selama 3 bulan! Kota gudeg ini tercatat juga pernah menggelar Parkinsound, sebuah festival musik elektronik yang pertama di Indonesia. Parkinsound #3 yang diselenggarakan tanggal 6 Juli 2001 silam di antaranya menampilkan Garden Of The Blind, Mock Me Not, Teknoshit, Fucktory, Melancholic Bitch hingga
Mesin Jahat.

Scene Surabaya

Scene underground rock di Surabaya bermula dengan semakin tumbuh-berkembangnya band-band independen beraliran death metal/grindcore sekitar pertengahan tahun 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari event Surabaya Expo (semacam Jakarta Fair di DKI - Red) dimana band- band underground metal seperti, Slowdeath, Torture, Dry, Venduzor, Bushido manggung di sebuah acara musik di event tersebut.

Setelah event itu masing-masing band tersebut kemudian sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Independen. Base camp dari organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai wadah pemersatu serta sarana sosialisasi informasi antar musisi/band underground metal ini waktu itu dipusatkan di daerah Ngagel Mulyo atau tepatnya di studio milik band Retri Beauty (band death metal dengan semua personelnya cewek, kini RIP - Red). Anggota dari organisasi yang merupakan cikal bakal terbentuknya scene underground metal di Surabaya ini memang sengaja dibatasi hanya sekitar 7-10 band saja.

Rencana pertama Independen waktu itu adalah menggelar konser underground rock di Taman Remaja, namun rencana ini ternyata gagal karena kesibukan melakukan konsolidasi di dalam scene. Setelah semakin jelas dan mulai berkembangnya scene underground metal di Surabaya pada akhir bulan Desember 1997 organisasi Independen resmi dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar semakin tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak komunitasnya.

Pada masa-masa terakhir sebelum bubarnya organisasi Independen, divisi record label mereka tercatat sempat merilis beberapa buah album milik band-band death metal/grindcore Surabaya. Misalnya debut album milik Slowdeath yang bertitel “From Mindless Enthusiasm to Sordid Self-Destruction” (September 96), debut album Dry berjudul “Under The Veil of Religion” (97), Brutal Torture “Carnal Abuse”, Wafat “Cemetery of Celerage” hingga debut album milik Fear Inside
yang bertitel “Mindestruction”. Tahun-tahun berikutnya barulah underground metal di Surabaya dibanjiri oleh rilisan-rilisan album milik Growl, Thandus, Holy Terror, Kendath hingga Pejah.

Sebagai ganti Independen kemudian dibentuklah Surabaya Underground Society (S.U.S) tepat di malam tahun baru 1997 di kampus Universitas 45, saat diselenggarakannya event AMUK I. Saat itu di Surabaya juga telah banyak bermunculan band-band baru dengan aliran musik black metal. Salah satu band death metal lama yaitu, Dry kemudian berpindah konsep musik seiring dengan derasnya pengaruh musik black metal di Surabaya kala itu.

Hanya bertahan kurang lebih beberapa bulan saja, S.U.S di tahun yang sama dilanda perpecahan di dalamnya. Band-band yang beraliran black metal kemudian berpisah untuk membentuk sebuah wadah baru bernama ARMY OF DARKNESS yang memiliki basis lokasi di daerah Karang Rejo. Berbeda dengan black metal, band-band death metal selanjutnya memutuskan tidak ikut membentuk organisasi baru. Selanjutnya di bulan September 1997 digelar event AMUK II di IKIP Surabaya. Event ini kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event paling sukses di Surabaya kala itu. 25 band death metal dan black metal tampil sejak pagi hingga sore hari dan ditonton oleh kurang lebih 800 – 1000 orang. Arwah, band black metal asal Bekasi juga turut tampil di even tersebut sebagai band undangan.

Scene ekstrem metal di Surabaya pada masa itu lebih banyak didominasi oleh band-band black metal dibandingkan band death metal/grindcore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar event-event musik black metal karena banyaknya jumlah band black metal yang muncul. Tercatat kemudian event black metal yang sukses digelar di Surabaya seperti ARMY OF DARKNESS I dan II.

Tepat tanggal 1 Juni 1997 dibentuklah komunitas underground INFERNO 178 yang markasnya terletak di daerah Dharma Husada (Jl. Prof. DR. Moestopo,Red). Di tempat yang agak mirip dengan rumah-toko (Ruko) ini tercatat ada beberapa divisi usaha yaitu, distro, studio musik, indie label, fanzine, warnet dan event organizer untuk acara-acara underground di Surabaya. Event-event yang pernah di gelar oleh INFERNO 178 antara lain adalah, STOP THE MADNESS, TEGANGAN TINGGI I & II hingga BLUEKHUTUQ LIVE.

Band-band underground rock yang kini bernaung di bawah bendera INFERNO 178 antara lain, Slowdeath, The Sinners, Severe Carnage, System Sucks, Freecell, Bluekuthuq dan sebagainya. Fanzine metal asal komunitas INFERNO 178, Surabaya bernama POST MANGLED pertama kali terbit kala itu di event TEGANGAN TINGGI I di kampus Unair dengan tampilnya band-band punk rock dan metal. Acara ini tergolong kurang sukses karena pada waktu yang bersamaan juga digelar sebuah event black metal. Sayangnya, hal ini juga diikuti dengan mandegnya proses penggarapan POST MANGLED Zine yang tidak kunjung mengeluarkan edisinya yang terbaru hingga kini.

Maka, untuk mengantisipasi terjadinya stagnansi atau kesenjangan informasi di dalam scene, lahirlah kemudian GARIS KERAS Newsletter yang terbit pertama kali bulan Februari 1999. Newsletter dengan format fotokopian yang memiliki jumlah 4 halaman itu banyak mengulas berbagai aktivitas musik underground metal, punk hingga HC tak hanya di Surabaya saja tetapi lebih luas lagi. Respon positif pun menurut mereka lebih banyak datang justeru dari luar kota Surabaya itu sendiri. Entah mengapa, menurut mereka publik underground rock di Surabaya kurang apresiatif dan minim dukungannya terhadap publikasi independen macam fanzine atau newsletter tersebut. Hingga akhir hayatnya GARIS KERAS Newsletter telah menerbitkan edisinya hingga ke- 12.

Divisi indie label dari INFERNO 178 paling tidak hingga sekitar 10 rilisan album masih tetap menggunakan nama Independen sebagai nama label mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label INFERNO 178 Productions resmi memproduksi album band punk tertua di Surabaya, The Sinners yang berjudul “Ajang Kebencian”. Selanjutnya label
INFERNO 178 ini akan lebih berkonsentrasi untuk merilis produk- produk berkategori non-metal. Sedangkan untuk label khusus death metal/brutal death/grindcore dibentuklah kemudian Bloody Pigs Records oleh Samir (kini gitaris TENGKORAK) dengan album kedua Slowdeath yang bertitel “Propaganda” sebagai proyek pertamanya yang dibarengi pula dengan menggelar konser promo tunggal Slowdeath di Café Flower sekitar bulan September 2000 lalu yang dihadiri oleh 150- an penonton. Album ini sempat mencatat sold out walau masih dalam jumlah terbatas saja. Ludes 200 keping tanpa sisa.

Scene Malang

Kota berhawa dingin yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Surabaya ini ternyata memiliki scene rock underground yang “panas” sejak awal dekade 90-an. Tersebutlah nama Total Suffer Community(T.S.C) yang menjadi motor penggerak bagi kebangkitan komunitas rock underground di Malang sejak awal 1995. Anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam musisi lintas-scene, namun dominasinya tetap
saja anak-anak metal. Konser rock underground yang pertama kali digelar di kota Malang diorganisir pula oleh komunitas ini. Acara bertajuk Parade Musik Underground tersebut digelar di Gedung Sasana Asih YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band lokal Malang seperti Bangkai (grindcore), Ritual Orchestra (black metal),Sekarat (death metal), Knuckle Head (punk/hc), Grindpeace (industrial
death metal), No Man’s Land (punk), The Babies (punk) dan juga band-band asal Surabaya, Slowdeath (grindcore) serta The Sinners (punk).

Beberapa band Malang lainnya yang patut di beri kredit antara lain Keramat, Perish, Genital Giblets, Santhet dan tentunya Rotten Corpse. Band yang terakhir disebut malah menjadi pelopor style brutal death metal di Indonesia. Album debut mereka yang
bertitel “Maggot Sickness” saat itu menggemparkan scene metal di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Bali karena komposisinya yang solid dan kualitas rekamannya yang top notch. Belakangan band ini pecah menjadi dua dan salah satu gitaris sekaligus pendirinya, Adyth, hijrah ke Bandung dan membentuk Disinfected. Di kota inilah lahir untuk kedua kalinya fanzine musik di Indonesia. Namanya Mindblast zine yang
diterbitkan oleh dua orang scenester, Afril dan Samack pada akhir 1995. Afril sendiri merupakan eks-vokalis band Grindpeace yang kini eksis di band crust-grind gawat, Extreme Decay. Sementara indie label pionir yang hingga kini masih bertahan serta tetap produktif merilis album di Malang adalah Confused Records

Scene Bali

Berbicara scene underground di Bali kembali kita akan menemukan komunitas metal sebagai pelopornya. Penggerak awalnya adalah komunitas 1921 Bali Corpsegrinder di Denpasar. Ikut eksis di dalamnya antara lain, Dede Suhita, Putra Pande, Age Grindcorner dan Sabdo Moelyo. Dede adalah editor majalah metal Megaton yang terbit di
Jogjakarta, Putra Pande adalah salah satu pionir webzine metal Indonesia
Corpsegrinder (kini Anorexia Orgasm) sejak 1998, Age adalah pengusaha distro yang pertama di Bali dan Moel adalah gitaris/vokalis band death metal etnik, Eternal Madness yang aktif menggelar konser underground di sana. Nama 1921 sebenarnya diambil dari durasi siaran program musik metal mingguan di Radio Cassanova, Bali yang
berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.

Awal 1996 komunitas ini pecah dan masing-masing individunya jalan sendiri-sendiri. Moel bersama EM Enterprise pada tanggal 20 Oktober 1996 menggelar konser underground besar pertama di Bali bernama Total Uyut di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Band-band Bali yang tampil diantaranya Eternal Madness, Superman Is Dead, Pokoke, Lithium, Triple Punk, Phobia, Asmodius hingga Death Chorus. Sementara band- band luar Balinya adalah Grausig, Betrayer (Jakarta), Jasad, Dajjal, Sacrilegious, Total Riot (Bandung) dan Death Vomit (Jogjakarta). Konser ini sukses menyedot sekitar 2000 orang penonton dan hingga sekarang menjadi festival rock underground tahunan di sana. Salah satu
alumni Total Uyut yang sekarang sukses besar ke seantero nusantara adalah band punk asal Kuta, Superman Is Dead. Mereka malah menjadi band punk pertama di Indonesia yang dikontrak 6 album oleh Sony Music Indonesia. Band-band indie Bali masa kini yang stand out di antaranya adalah Navicula, Postmen, The Brews, Telephone, Blod Shot Eyes
dan tentu saja Eternal Madness yang tengah bersiap merilis album ke tiga mereka dalam waktu dekat.

Memasuki era 2000-an scene indie Bali semakin menggeliat. Kesuksesan S.I.D memberi inspirasi bagi band-band Bali lainnya untuk berusaha lebih keras lagi, toh S.I.D secara konkret sudah membuktikan kalau band `putera daerah’ pun sanggup menaklukan kejamnya industri musik ibukota. Untuk mendukung band-band Bali, drummer S.I.D, Jerinx dan beberapa kawannya kemudian membuka The Maximmum Rock N’ Roll Monarchy (The Max), sebuah pub musik yang berada di jalan Poppies, Kuta. Seringkali diadakan acara rock reguler di tempat ini.

Indie Indonesia Era 2000-an

Bagaimana pergerakan scene musik independen Indonesia era 2000-an? Kehadiran teknologi internet dan e-mail jelas memberikan kontribusi besar bagi perkembangan scene ini. Akses informasi dan komunikasi yang terbuka lebar membuat jaringan (networking) antar komunitas ini semakin luas di Indonesia. Band-band dan komunitas-komunitas baru banyak bermunculan dengan menawarkan style musik yang lebih beragam. Trend indie label berlomba-lomba merilis album band-band lokal juga menggembirakan, minimal ini adalah upaya pendokumentasian sejarah yang berguna puluhan tahun ke depan.

Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom `indie’ dan bukan underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non- mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasikmengenai istilah `indie atau underground’ ini di tanah air. Sebagian orang memandang istilah `underground’ semakin bias karena kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground yang `sell-out’, entah itu dikontrak major label, mengubah style musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang menggunakan idiom indie karena lebih `elastis’ dan misalnya, lebih friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh
meninggalkan istilah ortodoks `underground’ itu tadi.

Ditengah serunya perdebatan indie/underground, major label atau indie label, ratusan band baru terlahir, puluhan indie label ramai- ramai merilis album, ribuan distro/clothing shop dibuka di seluruh Indonesia. Infrastruktur scene musik non-mainstream ini pun kian established dari hari ke hari. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan polarisasi indie-major label yang makin tidak substansial. Bermain musik sebebas mungkin sembari bersenang-senang lebih menjadi `panglima’ sekarang ini.

…And history is still in the making here….
MAJU TERUSS ROCK INDONESIA.............

Komunitas Underground

Komunitas Underground

Ideologi / presepsi tentang musik metal Underground tulisan saya ini berdasarkan pengalaman2 yg saya alami..
Sekarang ini banyak aliran musik dari pop,rock sampai metal.banyak orang2 yg tidak tau,apa sebenarnya musik metal underground itu.Bahkan ada sebagian orang yg membencinya tanpa dasar yg jelas.Masyarakat saja sering bergaya dan berpose ala metal,Padahal mereka nggak tau apa musik metal dan yang lebih parahnya dia mengaku-ngaku metal tapi ternyata jiwanya pop dangut abis..hahaha sunggus tragis bangsa ini...
Tak jarang orang pun juga ada yg ngaku2 dirinya underground dan berpenampilan lengkap pake acsesoris segala macem dgn pake kaos hitam dari band underground,TAPI dia juga nggak taumusiknya,jenis musik apalagi acaranya..malah dibuat pamer,,ampun deehh...itu disebut juga dengan OBAR ABIR....hahahahaha
Jangan sampai penampilanya meyakinkan tapi jiwanya nol besar.
LEBIH BAIK BERPENAMPILAN BIASA TAPI PENGETAHUANYA BAGUS...
Bener2 punya jiwa semangat,dark,musik metal SEjati banget..dll

>>untuk anak2 undergroundnya sangat luar biasa..walaupun dia keliatan ngeri,sangar,ada yg gondrong segala macem TAPI ORANGNYA BAIK2 N RAMAH2..Anak UNdeground lebih mementingkan KEBERSAMAAN dan TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN..
Itulah anak underground sejati..SANGAT ANTI KEKERASAN.Saya salut banget dengan persatuan2 mereka,apalagi sangat membela rakyat lemah dan anti penguasa yang semena mena..
pada saat joget atau headbang,jika ada yang jatuh pasti ditolong,,berbeda sekali dengan nonton MUSIK DANGDUT YANG SEEBAGIAN SENGGOL BACOK..
Komunitas undeground dimata masyarakat masih dipandang sebelah mata,karena katanyaa identik dengan perkelahian,amburadul,anak nakal dan peminum,preman,penjahat dll,,padahal tidak,orang yang ngomong pasti kurng pengetahuan,nuraninya belum terbuka,,seandainya ada pasti mereka yg ikut2an/mau merusak/atau emang anaknya udah gitu..dan hanya sebagian oknum saja,kebanyakan yg sperti itu aanak punk tp gk semua anak punk juga gitu..mungkin maaf banyak oknum yang hanya mengedepankan penampilan saja.
Sebenarnya musik metal itu menggambarkan kehidupan2 kaum2 tertindas,perjuangan,mengangkat tema2 kematian,kesesatan,sosial sosial,penyakit jiwa,psikologi manusia,peperangan,darah,penguasa,,
mengecap diri sebagai anti trendi busuk,,tau sendiri musik sekarang sangatlah nyleneh mengarah ketidaksopanan.
Underground sangat menonjolkan seni,contoh saya ambil blackmetal,ini seni sangat tnggi karena harus bnar2 nmenjiwai,mengigatkan kita tentang kematian,siksa kubur,tuhan,setan,neraka,kegelapan,bahkan ada blackmetal etnic kedjawen atau bernafaskan jawa dan ritual,yang mana musiknya angker,sangat mistis,mengena,dan seninya tinggi sekali,,jadi bandingkan lagi dgn musik pop atau dewi persik,oke...\m/

Musik metal RELIGI
GAHAR BOLEH,,TAAT HARUS...!!!
itulah slogan dari metal religi yang dibaqwakan oleh band GELAP,
Siapa bilang lagu2 bernafaskan Religi cuma didominasi band2 pop,,teman "BAWAH TANAH" kita juga bermain disini,,HEBATNYA MEREKA TIDAK PERLU MENUNGGU BULAN PUASA TIBA SAPERTI BAND2 POP....

Penelitian tentang musik metal

penelitian tentang musik metal

Sebuah riset terbaru yang dilansir dari Sciencedaily, Minggu (08/04) menyebutkan, penggemar musik metal ternyata lebih bisa meredam emosi negatif, dan lebih ekspresif, dan lebih bisa meluapkan kemarahannya.

Studi ini juga mengungkapkan, mereka yang menikmati musik heavy metal cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka. Dan mereka menjadikan musik sebagai media ‘keterbukaan’ mereka.

Sebagian besar murid mengatakan mereka tidak mempertimbangkan untuk menjadi penganut Metal sejati tapi musik heavy metal memahami aspek spesifik kebudayaan pemuda saat ini. Dengan menggunakan musik yang keras dan agresif, mereka bisa keluar dan lepas dari rasa frustrasi dan kemarahan.

Meneriakan kemarahan, kebencian, kemunafikan, ketidak adilan, keputusasaan, penghianatan, dan ketidak percayaan semua diteriakan didalam metal itu, mencoba mengexspresikan, menyampaikan emosi, unek-unek yang ada di kepala dan menumpahkannya di dalam metal itu. mengexploitasi dan mengexspresikannya melalui hal yang positif. tanpa “kekerasan” meneriakan diiringi dengan alunan nada yang keras dan iringan masa hitamnya yang berhead banger ria.

Kajian lebih lanjut tentang selera musik dan perilaku para siswa ini kembali dilakukan oleh Stuart Cadwallader, dari Warwick University, yang meneliti sekitar 1.057 murid, dan meneliti hubungan mereka dengan keluarga, perilaku di sekolah, bagaimana mereka menghabiskan waktu santai, musik kesukaan, dan jenis media yang mereka konsumsi.

“Selama ini selalu ada persepsi yang menyatakan murid yang cerdas dan memiliki intelijensi tinggi cenderung didominasi mereka yang suka musik klasik dan menghabiskan banyak waktu nuntuk membaca. Sementara mereka yang menyukai musik metal jarang memiliki potensi akademis yang cukup baik. Namun, hasil survei yang kita lakukan, berbalik dengan persepsi tersebut,” papar Cadwallader.

“Dalam survei, kami meneliti sebuah kelompok dengan rata-rata self-esteem (harga diri) yang lebih rendah cenderung memiliki sikap tak teratur. Dan untuk melepaskan ketegangan dan rasa rendah diri yang menganggu, musik beraliran heavy metal, menjadi pilihan mereka,” tambah Cadwallader yang meneliti siswa dari National Academy.

Walaupun siswa yang mengaku sebagai penggemar fanatik (lebih dikenal dengan sebutan metalheads dan headbangers) mengatakan musik metal selalu menemami mereka dalam setiap kegiatan, namun mereka lebih sering mendengarkan musik tersebut saat mood (suasana hati) mereka buruk.

“Mungkin tekanan yang selama ini dihadapi anak-anak berbakat namun rendah diri untuk sementara bisa terlupakan dengan bantuan musik. Dan tidak ada salahnya untuk mendengarkan musik heavy metal untuk membantu membebaskan mereka dari emosi negatif,” kata Cadwallader yang menyebut banyak musisi aliran heavy metal juga memiliki tingkat intelijensi tinggi seperti vokalis Iron Maiden, Bruce Dickinson, yang selain sebagai musisi, juga berprofesi sebagai novelis dan pilot penerbangan komersial.

Monday, April 29, 2019

budidaya mangga

Panduan Teknis Budidaya Mangga

Tips Menanam Mangga Agar Berbuah Lebat
pohon mangga sedang berbuah lebat
Budidaya Hortikultura – Pohon mangga adalah nama tanaman penghasil buah mangga yang konon berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma.  Mangga (Mangifera indica L) kini banyak ditanam dan dibudidayakan di Indonesia. Buah mangga termasuk dalam kelompok drupa (buah batu) yang memiliki biji dan daging buah. Tanaman mangga dibudidayakan untuk diambil buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging. Tanaman mangga termasuk suku Anarcadiaceae, berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 10-40 meter dengan garis tengah batang sekitar 80-100cm. Batang berwarna keabuan, kulit berbelah-belah tidak rata dan getah putih bening. Untuk pertumbuhannya tidak memerlukan syarat yang berat, tanaman dapat tumbuh baik pada ketinggian 300-500m dpl, terutama pada tanah yang gembur dengan pH 5-6 dan berpengairan baik. Iklim yang diperlukan bagi pertumbuhannya ialah yang mempunyai masa kering sekitar 3-4 bulan.

1.    Jenis-jenis Varietas Mangga di Indonesia

Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis dan varietas mangga, bentuk buah mangga bermacam-macam tergantung variaetasnya. Buah mangga ada yang berbentuk bulat, bulat telur dan lonjong memanjang. Beberapa varietas mangga yang cukup dikenal di Indonesia antara lain mangga gadung (arumanis), mangga golek, mangga madu, mangga manalagi, mangga cengkir, mangga kedong dan lain sebagainya. Buah mangga varietas mangga gedong berbentuk bulat, mangga gadung, mangga indramayu dan mangga arumanis berbentuk bulat telur. Sedangkan mangga golek bentuk buahnya lonjong memanjang.

2.    Syarat Tumbuh Tanaman Mangga

Tanaman mangga termasuk suku Anarcadiaceae, berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 10-40 meter dengan garis tengah batang sekitar 80-100cm. Batang berwarna keabuan, kulit berbelah-belah tidak rata dan getah putih bening. Untuk pertumbuhannya tidak memerlukan syarat yang berat, tanaman dapat tumbuh baik pada ketinggian 300-500m dpl, terutama pada tanah yang gembur dengan pH 5.0 – 6.0 dan berpengairan baik. Iklim yang diperlukan bagi pertumbuhannya ialah yang mempunyai masa kering sekitar 3-4 bulan.

3.    Persiapan Bibit Tanaman Mangga

Sebelum menanam pohon mangga, tentu yang pertama sekali dilakukan adalah mempersiapkan bibit tanaman. Pilih bibit yang berkualitas dari varietas yang disukai atau disesuaikan dengan selera pasar setempat. Bibit mangga bisa diperoleh dengan membeli di penjual bibit tanaman. Berhati-hatilah saat membeli bibit, pastikan anda membeli bibit pada pedagang yang terpercaya. Bibit tanaman mangga juga bisa dibuat sendiri. Tanaman mangga diperbanyak secara generatif dan vegetatif, yaitu perbanyakan melalui biji, cangkok dan okulasi. Untuk memperoleh hasil yang optimal sebaiknya menghindari perbanyakan tanaman dari biji. Tanaman yang diperbanyak melalui biji membutuhkan waktu yang lama untuk berbuah (7 tahun lebih ). sifat-sifat tanaman juga sering menyimpang dari sifat induknya.

4.    Persiapan Lahan Budidaya Mangga

Kebun dibersihkan dari semak-semak dan tanaman liar, kemudian dilakukan pengukuran jarak tanam dan ditandai dengan pancang pada titik tanam. Jarak tanam pohon mangga idealnya 10 m x 10 m atau 12 m x 12 m. Buat lubang tanam pada titik tanam yang sudah ditentukan. Pada tanah yang bertekstur keras lubang tanam dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m. Sedangkan pada tanah bertekstur gembur lubang tanam bisa lebih kecil, yaitu sekitar 60 cm x 60 cm x 60 cm. Lubang tanam kemudian dibiarkan terbuka selama kurang lebih 1 bulan untuk menetralkan pH tanah. Lebih bagus tanah di ukur pHnya dan taburkan kapur pertanian jika pH dibawah 5,0.
Loading...
Saat membuat lubang tanam sebaiknya tanah galian dipisahkan antara tanah lapisan atas (topsoil) dengan tanah lapisan bawah. Topsoil adalah tanah lapisan paling atas yang banyak mengandung unsur hara. 7 atau 10 hari sebelum tanam lubang ditimbun kembali menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang, dengan perbandingan 2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang. Saat menimbun lubang sebaiknya susunan lapisan tanah dikondisikan seperti semula, yaitu tanah lapisan paling bawah dimasukkan terlebih dahulu kemudian disusul tanah lapisan berikutnya. Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan sekitar 1 bulan sebelum musim hujan tiba.

5.    Cara Penanaman Bibit Mangga

7 atau 10 hari setelah pemberian pupuk dasar bibit mangga bisa segera dipindah tanam. Buka polybag semai dengan hati-hati, jangan sampai media semai pecah karena bisa menyebabkan bibit stres. Kemudian bibit dimasukkan pada lubang tanam tepat dibagian tengah lubang. Bibit mangga hendaknya ditanam sebatas leher akar saja. Lakukan penanaman pada sore hari atau pagi hari, kemudian setelah selesai penanaman, bibit disiram secukupnya. Penanaman bibit mangga sebaiknya dilakukan pada musim hujan. Cara menanam pohon mangga cangkokan maupun pohon mangga okulasi adalah sama, tidak ada perbedaan dalam teknik penanamannya.

6.    Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Mangga

Selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan atau perawatan tanaman mangga yang baru ditanam. Beberapa kegiatan dalam merawat tanaman mangga antara lain ; penyulaman, penyiraman dan penyiangan. Llakukan pengontrolan tanaman secara rutin dan segera sulam tanaman yang mati, terserang penyakit atau tanaman yang pertumbuhannya tidak normal. Pada masa – masa awal tanaman mangga kecil memerlukan air yang cukup supaya pertumbuhannya baik. Lakukan penyiraman jika tidak turun hujan dan tanah disekitar pangkal batang tanaman mengering. Pemeliharaan selanjutnya adalah penyiangan gulma atau rumput liar. Bersihkan tanah disekitar tanaman dari gulma pengganggu. Jika tidak dibersihkan gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan akan terjadi persaingan memperoleh nutrisi di dalam tanah.

7    Cara Pemangkasan Bentuk Tanaman Mangga

a).    Pemangkasan bentuk tanaman mangga pertama dilakukan pada umur 1 – 1,5 tahun. Pemangkasan dilakukan pada ketinggian 60 cm diatas tanah. Tunas yang tumbuh dipelihara 3 batang dan pilihlah tunas yang paling baik, sehat dan tumbuh keatas.
b).    Pemangkasan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2 tahun. Pemangkasan dilakukan saat musim penghujan. Pemangkasan kedua ini dilakukan dengan jarak 30 – 35 cm diatas bekas pemabgkasan pertama.
c).    Pemangkasan ketiga dilakukan ketika tanaman berumur 3 tahun. Jarak pemangkasan ketiga adalah 30 – 35 cm diatas bekas pemangkasan kedua.

8.    Pemupukan Tanaman Mangga

Agar tanaman tumbuh dengan baik dan mampu berbuah dengan lebat, tanaman mangga perlu diberi pupuk. Ppupuk untuk tanaman mangga berupa pupuk kandang/kompos, NPK, dan Urea. Dosis pemberian pupuk disesuaikan dengan tahap pertumbuhan tanaman. Semakin bertambah usia tanaman maka kebutuhan pupuk juga semakin banyak. Berikut ini dosis pemupukan dan jenis pupuk untuk tanaman mangga ;
a).    Untuk tanaman muda pupuk yang digunakan adalah NPK 14 ; 14 ; 14 dan pupuk urea. Dengan dosis 300 – 500 gram pupuk NPK dan 300 gram Urea per pohon.
b).    Untuk tanaman dewasa jenis pupuk yang digunakan adalah NPK 14 ; 14 ; 14 dan pupuk kandang/kompos. Dengan dosis 1,5 – 2 kilogram pupuk NPK dan 1 sak pupuk kandang per pohon.
c).    Untuk tanaman umur 8 – 10 tahun pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang/kompos, sebanyak 2 sak per pohon.
d).    Pemupukan dilakukan dengan cara membuat parit melingkari batang pohon mangga. Parit dibuat dengan kedalaman 30 cm dengan lebar parit kira-kira selebar mata cangkul. Jarak antara parit dan batang pohon mangga yautu sejauh mahkota tanaman.

9.    Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Mangga

Beberapa jenis hama dan penyakit yang sering dijumpai menyerang tanaman mangga antara lain ;
a).    Kumbang penggerek cabang : larva merusak cabang pohon disertai gejala membengkaknya cabang.
b).    Kumbang penggerek buah : buah yang terserang berbintik-bintik kulitnya, didalam buah terdapat larva, imago maupun pupa.
c).    Kutu putih : serangan hama ini nampak seperti lapisan kapuk. Menyerang daun bagian bawah.
d).    Aulacophora : hama ini sebangsa kepik, menyerang pucuk daun, dapat dikendalikan dengan racun perut.
e).    Gleosporium : penyebab penyakit ini adalah jamur atau cendawan cendawan, menyerang daun tanaman yangrimbun. Penyakit ini menyerang bagian batang, cabang, ranting, bunga dan buah muda.
f).    Diplodia : penyakit ini timbul pada saat udara kering, serangannya tidak langsung yaitu melalui luka pada bagian batang sehingga tanaman ini mengeluarkan getah.

10.    Panen Buah Mangga

Jika bibit tanaman berasal dari hasil okulasi, biasanya tanaman mangga akan mulai berbunga ketika berusia 3 atau 4 tahun setelah tanam. Pembuahan berlangsung antara pertengahan agustus s/d desember. Panen buah mangga disesuaikan dengan kebutuhan, bisa dipanen ketika buah masih muda atau dipanen ketika buah sudah cukup tua dan hampir matang. Tanda-tanda buah mangga yang sudah tua adalah warna kulitnya yang sudah berubah menjadi hijau tua atau kebiruan. Jika untuk konsumsi sendiri dan untuk dijual di pasar lokal, buah mangga bisa dibiarkan matang dipohon.
Demikian “Cara Budidaya Mangga Yang Baik dan Benar“. Semoga bermanfaat….
Salam mitalom !!!

TANAMAN JAGUNG

 
Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Jagung
PENDAHULUANLatar Belakang
Tanaman juga sudah lama diusahakan petani Indonesia dan merupakan tanaman pokok setelah padi. Penduduk kawasan timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Madura, sebagianmaluku, dan Irian Jaya sudah biasa menggunakan jagung sebagai makanan pokok sehari-hari.Produksi jagung Indonesia sebagian besar berasal dari pulau Jawa ( !!"# dan sisanya berasaldarp propinsi luar Jawa terutama $ampung, %ulawesi &tara, %ulawesi %elatan, %umatra &tara,dan Nusa Tenggara Timur.Jagung memiliki peranan penting dalam industri berbasiagribisnis. &ntuk tahun '),*eotan melalui *irektorat Jendral Tanaman Pangan mengklaim produksi jagung men+apai  juta ton. Jagung dimanaatkan untuk konsumsi, bahan baku industri pangan, industri pakanternak dan bahan bakar. /ebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatanseiring berkembangnya industri pakan dan pangan./endala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produkti0itas jagungantara lain adalah serangan hama dan penyakit. 1ama yang sering dijumpai menyerang tanaman jagung adalah ulat penggerek batang jagung, kutu daun, ulat daun, ulat penggerek tongkol, ulatgrayak, lalat bibit, ulat tanah. %edangkan 2ulai, /arat, penyakit gosong, penyakit busuk tongkoladalah penyakit yang sering mun+ul di tanaman jagung dan dapat menurunkan produksi jagung.&paya pengendalian oleh petani pada saat ini adalah dengan menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya yang tidak ramah lingkungan. Pengendalian 1ama Terpadu (P1T# yangmengintegrasi komponen pengendalian yang selaras terbukti tidak hanya meningkatkan produksi jagung tetapi juga pendapatan petani. %istim P1T melibatkan semua komponen yang berpeluanguntuk menekan atau men+egah hama untuk men+apai ambang batas populasi merusak se+araekonomi (
economic injury level/economic threshold 
# (3ilson, ))#. %istim P1T yang bertujuanmengupayakan agar 4PT tidak menimbulkan kerugian melalui +ara-+ara pengendalian yangeekti, ekonomis, dan aman bagi khalayak, produsen, dan lingkungan menjadi a+uan dasar dalam pengendalian 4PT agar petani tidak bergantung pada pestisida atau bahan kimia lainnya.
 
Tujuan
.
 
Mengetahui jenis hama dan penyakit di ekosistem tanaman jagung.'.
 
Mengetahui kelimpahan artropoda yanmenghuni tanamadan mengelompokkannya berdasarkan perannya.5.
 
Menerapkan teknik sampling dan teknik pengamatan pada beberapa ekosistem tanaman.6.
 
Menganalisis kelimpahaartropoda yang menghuni ekosistem tanamadan kaitannyadengan intensitas kerusakan dan praktek budidaya.7.
 
Menentukan tingkat kejadian dan keparahan penyakit dan kaitannya dengan praktek budaya.
 
TINJAUAN PUSTAKAA.
 
Komodita Jagung
Jagung (8ea mays $.# merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,selain padi dan gandum. %ebagai sumber karbohidrat utama, di 9merika Tengah dan selatan, jagung juga menjadi alternati sumber pangan di 9merika %erikat. Penduduk beberapa daerah diIndonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara# juga menggunakan jagung sebagai pakanternak (hijauan maupun tongkolnya#, diambil minyaknya (dari biji#, dibuat tepung (dari biji yangdikenaln dengan istilah tepung jagung mai:ena#, dan bahan baku industri(dari tepung biji dantepung tongkolnya#. Tongkol jagung kaya akapentosayandipakai sebagai bahan baku pembuatan urual. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanaman sebagai penghasil bahan armasi.2erdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah 9merika Tengah (Meksiko bagian selatan#. 2udidaya jagung telah dilakukan didaerah ini . tahun yang lalu, kemudian teknologi ini dibawa ke 9merika %elatan (;kuador#sekitar < tahun yang lalu, dan men+apai daerah pegunungan di selatan Peru pada 6 tahunyanlalu. /ajian ilogenimenunjukkabahwa jagung (
 Zea mays ssp. mays
merupakanketurunan langsung dari teosinte (
 Zea mays ssp
.
 parviglumis
#. *alam proses domestiknya, yang berlangsung paling tidak < tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen darisubspesies lain terutama,
 Zea mays ssp.mexicana
. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggammbarkan semua spesiedalagenus 8ea, ke+uali
 Zea mays ssp.mays
Prosesdomestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapathidup se+ara liar di alam. 1ingga kini dikenal 7. 0arietas jagung, baik ras lokal maupunkulti0ar.Jagung merupakan tanaman berumah satu (
monoecious
#, yaitu letak bunga jantan terpisahdengan bunga betina dalam satu tanaman. *alam taksonominya jagung termasuk dalam
ordoTripsaceae, famili Poaceae, sub familPanicoideaegenuZea, dan spesieZea mayL,
(Muhadjir, )