Panduan Teknis Budidaya Mangga
Budidaya Hortikultura – Pohon mangga adalah nama tanaman penghasil buah mangga yang konon berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma. Mangga (Mangifera indica L) kini banyak ditanam dan dibudidayakan di Indonesia. Buah mangga termasuk dalam kelompok drupa (buah batu) yang memiliki biji dan daging buah. Tanaman mangga dibudidayakan untuk diambil buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging. Tanaman mangga termasuk suku Anarcadiaceae, berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 10-40 meter dengan garis tengah batang sekitar 80-100cm. Batang berwarna keabuan, kulit berbelah-belah tidak rata dan getah putih bening. Untuk pertumbuhannya tidak memerlukan syarat yang berat, tanaman dapat tumbuh baik pada ketinggian 300-500m dpl, terutama pada tanah yang gembur dengan pH 5-6 dan berpengairan baik. Iklim yang diperlukan bagi pertumbuhannya ialah yang mempunyai masa kering sekitar 3-4 bulan.
1. Jenis-jenis Varietas Mangga di Indonesia
Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis dan varietas mangga, bentuk buah mangga bermacam-macam tergantung variaetasnya. Buah mangga ada yang berbentuk bulat, bulat telur dan lonjong memanjang. Beberapa varietas mangga yang cukup dikenal di Indonesia antara lain mangga gadung (arumanis), mangga golek, mangga madu, mangga manalagi, mangga cengkir, mangga kedong dan lain sebagainya. Buah mangga varietas mangga gedong berbentuk bulat, mangga gadung, mangga indramayu dan mangga arumanis berbentuk bulat telur. Sedangkan mangga golek bentuk buahnya lonjong memanjang.
2. Syarat Tumbuh Tanaman Mangga
Tanaman mangga termasuk suku Anarcadiaceae, berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 10-40 meter dengan garis tengah batang sekitar 80-100cm. Batang berwarna keabuan, kulit berbelah-belah tidak rata dan getah putih bening. Untuk pertumbuhannya tidak memerlukan syarat yang berat, tanaman dapat tumbuh baik pada ketinggian 300-500m dpl, terutama pada tanah yang gembur dengan pH 5.0 – 6.0 dan berpengairan baik. Iklim yang diperlukan bagi pertumbuhannya ialah yang mempunyai masa kering sekitar 3-4 bulan.
3. Persiapan Bibit Tanaman Mangga
Sebelum menanam pohon mangga, tentu yang pertama sekali dilakukan adalah mempersiapkan bibit tanaman. Pilih bibit yang berkualitas dari varietas yang disukai atau disesuaikan dengan selera pasar setempat. Bibit mangga bisa diperoleh dengan membeli di penjual bibit tanaman. Berhati-hatilah saat membeli bibit, pastikan anda membeli bibit pada pedagang yang terpercaya. Bibit tanaman mangga juga bisa dibuat sendiri. Tanaman mangga diperbanyak secara generatif dan vegetatif, yaitu perbanyakan melalui biji, cangkok dan okulasi. Untuk memperoleh hasil yang optimal sebaiknya menghindari perbanyakan tanaman dari biji. Tanaman yang diperbanyak melalui biji membutuhkan waktu yang lama untuk berbuah (7 tahun lebih ). sifat-sifat tanaman juga sering menyimpang dari sifat induknya.
4. Persiapan Lahan Budidaya Mangga
Kebun dibersihkan dari semak-semak dan tanaman liar, kemudian dilakukan pengukuran jarak tanam dan ditandai dengan pancang pada titik tanam. Jarak tanam pohon mangga idealnya 10 m x 10 m atau 12 m x 12 m. Buat lubang tanam pada titik tanam yang sudah ditentukan. Pada tanah yang bertekstur keras lubang tanam dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m. Sedangkan pada tanah bertekstur gembur lubang tanam bisa lebih kecil, yaitu sekitar 60 cm x 60 cm x 60 cm. Lubang tanam kemudian dibiarkan terbuka selama kurang lebih 1 bulan untuk menetralkan pH tanah. Lebih bagus tanah di ukur pHnya dan taburkan kapur pertanian jika pH dibawah 5,0.
Loading...
Saat membuat lubang tanam sebaiknya tanah galian dipisahkan antara tanah lapisan atas (topsoil) dengan tanah lapisan bawah. Topsoil adalah tanah lapisan paling atas yang banyak mengandung unsur hara. 7 atau 10 hari sebelum tanam lubang ditimbun kembali menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang, dengan perbandingan 2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang. Saat menimbun lubang sebaiknya susunan lapisan tanah dikondisikan seperti semula, yaitu tanah lapisan paling bawah dimasukkan terlebih dahulu kemudian disusul tanah lapisan berikutnya. Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan sekitar 1 bulan sebelum musim hujan tiba.
5. Cara Penanaman Bibit Mangga
7 atau 10 hari setelah pemberian pupuk dasar bibit mangga bisa segera dipindah tanam. Buka polybag semai dengan hati-hati, jangan sampai media semai pecah karena bisa menyebabkan bibit stres. Kemudian bibit dimasukkan pada lubang tanam tepat dibagian tengah lubang. Bibit mangga hendaknya ditanam sebatas leher akar saja. Lakukan penanaman pada sore hari atau pagi hari, kemudian setelah selesai penanaman, bibit disiram secukupnya. Penanaman bibit mangga sebaiknya dilakukan pada musim hujan. Cara menanam pohon mangga cangkokan maupun pohon mangga okulasi adalah sama, tidak ada perbedaan dalam teknik penanamannya.
6. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Mangga
Selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan atau perawatan tanaman mangga yang baru ditanam. Beberapa kegiatan dalam merawat tanaman mangga antara lain ; penyulaman, penyiraman dan penyiangan. Llakukan pengontrolan tanaman secara rutin dan segera sulam tanaman yang mati, terserang penyakit atau tanaman yang pertumbuhannya tidak normal. Pada masa – masa awal tanaman mangga kecil memerlukan air yang cukup supaya pertumbuhannya baik. Lakukan penyiraman jika tidak turun hujan dan tanah disekitar pangkal batang tanaman mengering. Pemeliharaan selanjutnya adalah penyiangan gulma atau rumput liar. Bersihkan tanah disekitar tanaman dari gulma pengganggu. Jika tidak dibersihkan gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan akan terjadi persaingan memperoleh nutrisi di dalam tanah.
7 Cara Pemangkasan Bentuk Tanaman Mangga
a). Pemangkasan bentuk tanaman mangga pertama dilakukan pada umur 1 – 1,5 tahun. Pemangkasan dilakukan pada ketinggian 60 cm diatas tanah. Tunas yang tumbuh dipelihara 3 batang dan pilihlah tunas yang paling baik, sehat dan tumbuh keatas.
b). Pemangkasan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2 tahun. Pemangkasan dilakukan saat musim penghujan. Pemangkasan kedua ini dilakukan dengan jarak 30 – 35 cm diatas bekas pemabgkasan pertama.
c). Pemangkasan ketiga dilakukan ketika tanaman berumur 3 tahun. Jarak pemangkasan ketiga adalah 30 – 35 cm diatas bekas pemangkasan kedua.
8. Pemupukan Tanaman Mangga
Agar tanaman tumbuh dengan baik dan mampu berbuah dengan lebat, tanaman mangga perlu diberi pupuk. Ppupuk untuk tanaman mangga berupa pupuk kandang/kompos, NPK, dan Urea. Dosis pemberian pupuk disesuaikan dengan tahap pertumbuhan tanaman. Semakin bertambah usia tanaman maka kebutuhan pupuk juga semakin banyak. Berikut ini dosis pemupukan dan jenis pupuk untuk tanaman mangga ;
a). Untuk tanaman muda pupuk yang digunakan adalah NPK 14 ; 14 ; 14 dan pupuk urea. Dengan dosis 300 – 500 gram pupuk NPK dan 300 gram Urea per pohon.
b). Untuk tanaman dewasa jenis pupuk yang digunakan adalah NPK 14 ; 14 ; 14 dan pupuk kandang/kompos. Dengan dosis 1,5 – 2 kilogram pupuk NPK dan 1 sak pupuk kandang per pohon.
c). Untuk tanaman umur 8 – 10 tahun pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang/kompos, sebanyak 2 sak per pohon.
d). Pemupukan dilakukan dengan cara membuat parit melingkari batang pohon mangga. Parit dibuat dengan kedalaman 30 cm dengan lebar parit kira-kira selebar mata cangkul. Jarak antara parit dan batang pohon mangga yautu sejauh mahkota tanaman.
9. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Mangga
Beberapa jenis hama dan penyakit yang sering dijumpai menyerang tanaman mangga antara lain ;
a). Kumbang penggerek cabang : larva merusak cabang pohon disertai gejala membengkaknya cabang.
b). Kumbang penggerek buah : buah yang terserang berbintik-bintik kulitnya, didalam buah terdapat larva, imago maupun pupa.
c). Kutu putih : serangan hama ini nampak seperti lapisan kapuk. Menyerang daun bagian bawah.
c). Kutu putih : serangan hama ini nampak seperti lapisan kapuk. Menyerang daun bagian bawah.
d). Aulacophora : hama ini sebangsa kepik, menyerang pucuk daun, dapat dikendalikan dengan racun perut.
e). Gleosporium : penyebab penyakit ini adalah jamur atau cendawan cendawan, menyerang daun tanaman yangrimbun. Penyakit ini menyerang bagian batang, cabang, ranting, bunga dan buah muda.
f). Diplodia : penyakit ini timbul pada saat udara kering, serangannya tidak langsung yaitu melalui luka pada bagian batang sehingga tanaman ini mengeluarkan getah.
10. Panen Buah Mangga
Jika bibit tanaman berasal dari hasil okulasi, biasanya tanaman mangga akan mulai berbunga ketika berusia 3 atau 4 tahun setelah tanam. Pembuahan berlangsung antara pertengahan agustus s/d desember. Panen buah mangga disesuaikan dengan kebutuhan, bisa dipanen ketika buah masih muda atau dipanen ketika buah sudah cukup tua dan hampir matang. Tanda-tanda buah mangga yang sudah tua adalah warna kulitnya yang sudah berubah menjadi hijau tua atau kebiruan. Jika untuk konsumsi sendiri dan untuk dijual di pasar lokal, buah mangga bisa dibiarkan matang dipohon.
Demikian “Cara Budidaya Mangga Yang Baik dan Benar“. Semoga bermanfaat….
Salam mitalom !!!
No comments:
Post a Comment