My Blog List

Monday, January 29, 2024

Proses Terjadinya Revolusi Bumi

Proses Terjadinya Revolusi Bumi Bumi mengalami revolusi terus menerus tanpa henti. Proses revolusi bumi terjadi dalam waktu panjang yang dikenal sebagai tahun. Bumi membutuhkan waktu sekitar 365 hari untuk satu kali mengorbit matahari atau melakukan revolusi bumi. Dalam proses revolusi bumi posisi bumi tidak tetap. Jika diamati dari datangnya sinar matahari pada bulan Maret, Juni, September dan Desember, maka akan terlihat arah datangnya sinar matahari tidaklah tetap. Pada 21 Maret, matahari berada di garis lintang 0° Khatulistiwa, pada 21 Juni matahari terletak di garis balik utara, pada 23 September matahari kembali lagi ke khatulistiwa dan pada 22 Desember matahari terletak di garis balik selatan. Pergeseran yang dialami matahari merupakan pergeseran yang tak nyata atau pergeseran semu. Pergeseran semu matahari merupakan peristiwa tahunan. Pergeseran matahari tersebut merupakan pergeseran semu tahunan matahari karena poros bumi selalu menunjuk ke satu arah dan arah tersebut membentuk sudut 66° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi. Bisa dibilang bidang khatulistiwa bumi membentuk sudut 23° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi. Karena kedudukan tersebut maka sinar matahari tidak selalu menyinari permukaan bumi yang sama, tapi berubah-ubah menyesuaikan dengan kedudukan bumi saat itu. Hal ini cukup membuktikan bahwa bumi berevolusi atau mengorbit bulan. Dampak dan Akibat Revolusi Bumi Berikut ini dampak dan akibat terjadinya revolusi bumi, diantaranya yaitu: Terjadinya Pergantian Musim Selama beredar mengelilingi matahari, bumi akan mengalami keadaan yang berbeda, dan mengakibatkan terjadinya perubahan cuaca/musim untuk setiap bagian belahan bumi. Keadaaan bumi dari tanggal 21 Maret-21 Juni, diantaranya yaitu: Kutub utara akan condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari. Belahan bumi utara akan mengalami waktu siang lebih panjang dibandingkan waktu malamnya, sedangkan belahan bumi selatan akan mengalami waktu malam lebih panjang dibandingkan waktu siangnya. Belahan bumi utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur. Pada tanggal 21 Juni, matahari berada 23,5°. Keadaan bumi tanggal 21 Juni-23 September, diantaranya: Kutub utara semakin condong menjauhi matahari, sedangkan kutub selatan semakin condong ke arah matahari. Belahan bumi utara waktu siang semakin singkat, tapi masih lebih panjang jika dibandingkan waktu malam, sedangkan belahan bumi selatan waktu malam lebih panjang apabila dibandingkan waktu siang. Di belahan bumi utara akan berlangsung musim panas, sedangkan di belahan bumi selatan akan berlangsung musim dingin. Pada tanggal 23 September matahari berada di khatulistiwa. Keadaan bumi tanggal 21 Juni-23 September, diantaranya: Kutub utara akan condong menjauhi matahari, sedangkan kutub selatan condong ke arah matahari. Belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih pendek dibandingkan waktu malam, sedangkan belahan bumi selatan mengalami waktu siang lebih panjang dibanding waktu malam. Belahan bumi utara mengalami musim gugur, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi. Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada 23,5°. Keadaan bumi dari tanggal 22 Desember-21 Maret, yakni Kutub utara akan semakin condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan makin condong menjauhi matahari. Belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih pendek dibanding waktu malam, sedangkan Belahan bumi selatan mengalami waktu siang lebih panjang dibanding waktu malam. Belahan bumi utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas. Pada tanggal 21 Maret matahari berada di khatulistiwa. Jadi, pada tanggal 21 Maret dan 23 September permukaan bumi akan mengalami waktu siang dan malam yang sama panjang, yaitu 12 jam matahari terbit pukul 06.00 dan terbenam pukul 18.00. Gerak Semu Tahunan Matahari Peredaran bumi mengelilingi matahari tidak bisa diamati dan dilihat. Pengamatan yang dapat dilakukan hanya melihat kedudukan matahari yang seakan-akan bergerak dari khatulistiwa ke 23,5° LU kembali ke khatulistiwa, lalu ke 23,5° LS, dan kembali lagi ke khatulistiwa. Pergeseran kedudukan matahari berlangsung setiap 1 tahun.

No comments: