My Blog List

Friday, October 25, 2024

Teks lagu underground

Berikut adalah lirik lagu dengan tema underground yang gelap, penuh emosi, dan pemberontakan: Judul: Bawah Tanah (Verse 1) Di bawah tanah, kita berdiri tegak, Berteriak dalam sunyi, melawan dunia gelap. Tangan yang terkepal, melawan tirani, Jiwa-jiwa yang terluka, tak pernah henti. (Chorus) Kita adalah bayang, tersembunyi dalam kabut, Bertarung dalam gelap, di dunia yang kecut. Tak akan tunduk, tak akan diam, Di bawah tanah, kita jadi kebanggaan. (Verse 2) Mata merah menatap, dalam bisikan malam, Di jalan yang sunyi, tanpa rasa aman. Api menyala, di dalam jiwa kelam, Tak ada kata mundur, kami terus berjalan. (Chorus) Kita adalah bayang, tersembunyi dalam kabut, Bertarung dalam gelap, di dunia yang kecut. Tak akan tunduk, tak akan diam, Di bawah tanah, kita jadi kebanggaan. (Bridge) Di bawah tekanan, di dalam luka, Suara kita membara, hancurkan semua. Tak ada rantai yang bisa membelenggu, Ini adalah suara mereka yang terbuang dan bisu. (Chorus) Kita adalah bayang, tersembunyi dalam kabut, Bertarung dalam gelap, di dunia yang kecut. Tak akan tunduk, tak akan diam, Di bawah tanah, kita jadi kebanggaan. (Outro) Hening pun kembali, gelap tetap menari, Tapi suara kita takkan pernah mati. Di bawah tanah, kita akan terus hidup, Membakar terang, di dunia yang redup.

Monday, October 21, 2024

JANJI PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MENAIKKAN GAJI 2 JUTA PERBULAN

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) akan menagih janji Presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, untuk memberikan tambahan penghasilan sebesar Rp 2 juta bagi guru. Koordinator Nasional (Koornas), P2G Satriwan Salim, mengatakan, janji soal gaji guru akan ditagih setelah pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober mendatang. "Kami P2G dan para guru Indonesia sangat berharap tidak di-ghosting, tidak di-prank, tidak diberi harapan palsu oleh Prabowo-Gibran," kata Satriwan saat dihubungi, Kamis, 10 Oktober 2024. Satriwan mengatakan, P2G akan menagih tambahan penghasilan untuk 13 bulan gaji dalam satu tahun. Menurut perhitungan P2G, anggaran yang dikeluarkan untuk seluruh guru yang berjumlah lebih dari 3 juta orang itu tidak sampai Rp 100 triliun dalam satu tahun. Angka itu dinilai masih realistis dan bisa dipenuhi anggaran APBN Namun, Satriwan khawatir, Prabowo tidak mau memenuhi janji tersebut. Sebab, janji penambahan gaji guru tersebut tidak dituliskan dalam visi dan misi Prabowo-Gibran. Janji itu disampaikan oleh adik Prabowo sekaligus Tim Kampanye Nasional Prabowo Gibran, Hashim Djojohadikusumo saat kampanye. Meski begitu, Satriwan meyakini, Prabowo-Gibran akan merealisasikan janji itu karena Hashim merupakan tim inti Prabowo-Gibran. Satriwan juga khawatir karena penambahan gaji tersebut tidak masuk komponen dalam RAPBN Pendidikan RI Tahun 2025. Meski RAPBN Pendidikan naik mencapai Rp 722,6 triliun, penambahan gaji sebesar Rp 2 juta tak ada dalam postur. Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) akan menagih janji Presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, untuk memberikan tambahan penghasilan sebesar Rp 2 juta bagi guru. Koordinator Nasional (Koornas), P2G Satriwan Salim, mengatakan, janji soal gaji guru akan ditagih setelah pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober mendatang. "Kami P2G dan para guru Indonesia sangat berharap tidak di-ghosting, tidak di-prank, tidak diberi harapan palsu oleh Prabowo-Gibran," kata Satriwan saat dihubungi, Kamis, 10 Oktober 2024. Satriwan mengatakan, P2G akan menagih tambahan penghasilan untuk 13 bulan gaji dalam satu tahun. Menurut perhitungan P2G, anggaran yang dikeluarkan untuk seluruh guru yang berjumlah lebih dari 3 juta orang itu tidak sampai Rp 100 triliun dalam satu tahun. Angka itu dinilai masih realistis dan bisa dipenuhi anggaran APBN. Namun, Satriwan khawatir, Prabowo tidak mau memenuhi janji tersebut. Sebab, janji penambahan gaji guru tersebut tidak dituliskan dalam visi dan misi Prabowo-Gibran. Janji itu disampaikan oleh adik Prabowo sekaligus Tim Kampanye Nasional Prabowo Gibran, Hashim Djojohadikusumo saat kampanye. Meski begitu, Satriwan meyakini, Prabowo-Gibran akan merealisasikan janji itu karena Hashim merupakan tim inti Prabowo-Gibran. Satriwan juga khawatir karena penambahan gaji tersebut tidak masuk komponen dalam RAPBN Pendidikan RI Tahun 2025. Meski RAPBN Pendidikan naik mencapai Rp 722,6 triliun, penambahan gaji sebesar Rp 2 juta tak ada dalam postur. “Terlepas dari itu, kami akan menagih dan menyuarakan ini. Kabarnya setelah pelantikan, Prabowo akan menetapkan kabinet baru. Nanti kami akan langsung tagih ke Menteri Pendidikan dan Menteri Keuangan,” kata Satriwan. Selain itu, P2G akan menagih janji Prabowo-Gibran yang tertuang dalam Asta Cita. Dari dokumen itu, Prabowo berjanji bahwa para guru Non-ASN akan mendapatkan kejelasan biaya minimum upah per bulan. Menurut Satriwan, janji tersebut sesuai dengan Pasal 14 ayat 1 UU Guru dan Dosen. Pasal itu menjelaskan bahwa guru berhak mendapatkan penghasilan di atas kebutuhan minimum dan kesejahteraan sosial.

Sunday, October 20, 2024

Jawaban studi kasus ppg daljab piloting 3 tahun 2024

Contoh Studi Kasus Piloting PPG 2024 Siswa Kesulitan Belajar 1. Deskripsi Studi Kasus Sebagai seorang guru mata pelajaran Matematika di kelas 5 SD, saya menghadapi permasalahan terkait rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan. Permasalahan ini muncul ketika saya menyadari bahwa sebagian besar siswa kesulitan memahami konsep dasar pecahan. Seperti mengubah pecahan biasa menjadi desimal, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta memahami konsep pecahan senilai. Saat saya memberikan tugas yang melibatkan pecahan, banyak siswa mengeluh dan menyatakan bahwa mereka tidak mengerti cara menyelesaikannya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Saya menyadari bahwa jika permasalahan ini tidak segera diatasi, dampaknya akan mempengaruhi kemampuan mereka pada materi-materi berikutnya yang lebih kompleks. 2. Analisis Situasi Saya melakukan diskusi dan pengamatan untuk memahami letak kesulitan siswa. Saya menemukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar pecahan karena mereka tidak memiliki gambaran visual yang memadai. 3. Alternatif Solusi Untuk mengatasi masalah tersebut, saya memperkenalkan konsep pecahan melalui metode pembelajaran kontekstual dan visual. Saya menggunakan benda-benda konkret seperti kue, pizza, dan balok pecahan untuk membantu siswa memahami bagaimana pecahan bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan gambar, diagram, dan alat peraga, siswa lebih mudah mengaitkan konsep pecahan dengan objek nyata. Saya juga mengadakan sesi latihan intensif di mana siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman mereka. Setiap kelompok mendapatkan bimbingan mendalam sesuai kebutuhan. Sesi latihan ini dilengkapi dengan berbagai soal aplikasi untuk memastikan siswa memahami konsep, bukan sekadar menghafal rumus. Evaluasi dilakukan secara bertahap dengan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa. Selain itu, saya membuka sesi konsultasi setelah jam pelajaran untuk siswa yang masih membutuhkan bantuan tambahan. 4. Evaluasi Setelah menerapkan strategi-strategi tersebut, saya melihat peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap materi pecahan. Hasil evaluasi akhir menunjukkan bahwa 85 persen siswa berhasil mencapai nilai di atas KKM. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi soal-soal pecahan dan mulai menikmati pelajaran matematika. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa sebagai seorang guru penting untuk selalu responsif terhadap kebutuhan belajar siswa dan bersedia mengubah pendekatan jika metode yang digunakan tidak efektif. Menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan melibatkan benda-benda konkret sangat membantu siswa memahami konsep yang abstrak. Selain itu, penting untuk menyediakan waktu ekstra bagi siswa yang membutuhkan, karena setiap siswa memiliki kecepatan dan cara belajar yang berbeda. Pengalaman ini memperkaya saya sebagai guru dan memperkuat keyakinan saya bahwa semua siswa bisa berhasil dengan dukungan dan pendekatan yang tepat.

Jawaban studi kasus piloting 2 daljab

Contoh Studi Kasus Piloting PPG 2024 Siswa Kesulitan Belajar 1. Deskripsi Studi Kasus Sebagai seorang guru mata pelajaran Matematika di kelas 5 SD, saya menghadapi permasalahan terkait rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan. Permasalahan ini muncul ketika saya menyadari bahwa sebagian besar siswa kesulitan memahami konsep dasar pecahan. Seperti mengubah pecahan biasa menjadi desimal, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta memahami konsep pecahan senilai. Saat saya memberikan tugas yang melibatkan pecahan, banyak siswa mengeluh dan menyatakan bahwa mereka tidak mengerti cara menyelesaikannya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Saya menyadari bahwa jika permasalahan ini tidak segera diatasi, dampaknya akan mempengaruhi kemampuan mereka pada materi-materi berikutnya yang lebih kompleks. 2. Analisis Situasi Saya melakukan diskusi dan pengamatan untuk memahami letak kesulitan siswa. Saya menemukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar pecahan karena mereka tidak memiliki gambaran visual yang memadai. 3. Alternatif Solusi Untuk mengatasi masalah tersebut, saya memperkenalkan konsep pecahan melalui metode pembelajaran kontekstual dan visual. Saya menggunakan benda-benda konkret seperti kue, pizza, dan balok pecahan untuk membantu siswa memahami bagaimana pecahan bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan gambar, diagram, dan alat peraga, siswa lebih mudah mengaitkan konsep pecahan dengan objek nyata. Saya juga mengadakan sesi latihan intensif di mana siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman mereka. Setiap kelompok mendapatkan bimbingan mendalam sesuai kebutuhan. Sesi latihan ini dilengkapi dengan berbagai soal aplikasi untuk memastikan siswa memahami konsep, bukan sekadar menghafal rumus. Evaluasi dilakukan secara bertahap dengan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa. Selain itu, saya membuka sesi konsultasi setelah jam pelajaran untuk siswa yang masih membutuhkan bantuan tambahan. 4. Evaluasi Setelah menerapkan strategi-strategi tersebut, saya melihat peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap materi pecahan. Hasil evaluasi akhir menunjukkan bahwa 85 persen siswa berhasil mencapai nilai di atas KKM. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi soal-soal pecahan dan mulai menikmati pelajaran matematika. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa sebagai seorang guru penting untuk selalu responsif terhadap kebutuhan belajar siswa dan bersedia mengubah pendekatan jika metode yang digunakan tidak efektif. Menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan melibatkan benda-benda konkret sangat membantu siswa memahami konsep yang abstrak. Selain itu, penting untuk menyediakan waktu ekstra bagi siswa yang membutuhkan, karena setiap siswa memiliki kecepatan dan cara belajar yang berbeda. Pengalaman ini memperkaya saya sebagai guru dan memperkuat keyakinan saya bahwa semua siswa bisa berhasil dengan dukungan dan pendekatan yang tepat.

Jawaban studi kasus ppg daljab 2024

Contoh Studi Kasus Piloting PPG 2024 Siswa Kesulitan Belajar 1. Deskripsi Studi Kasus Sebagai seorang guru mata pelajaran Matematika di kelas 5 SD, saya menghadapi permasalahan terkait rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan. Permasalahan ini muncul ketika saya menyadari bahwa sebagian besar siswa kesulitan memahami konsep dasar pecahan. Seperti mengubah pecahan biasa menjadi desimal, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta memahami konsep pecahan senilai. Saat saya memberikan tugas yang melibatkan pecahan, banyak siswa mengeluh dan menyatakan bahwa mereka tidak mengerti cara menyelesaikannya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Saya menyadari bahwa jika permasalahan ini tidak segera diatasi, dampaknya akan mempengaruhi kemampuan mereka pada materi-materi berikutnya yang lebih kompleks. 2. Analisis Situasi Saya melakukan diskusi dan pengamatan untuk memahami letak kesulitan siswa. Saya menemukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar pecahan karena mereka tidak memiliki gambaran visual yang memadai. 3. Alternatif Solusi Untuk mengatasi masalah tersebut, saya memperkenalkan konsep pecahan melalui metode pembelajaran kontekstual dan visual. Saya menggunakan benda-benda konkret seperti kue, pizza, dan balok pecahan untuk membantu siswa memahami bagaimana pecahan bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan gambar, diagram, dan alat peraga, siswa lebih mudah mengaitkan konsep pecahan dengan objek nyata. Saya juga mengadakan sesi latihan intensif di mana siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman mereka. Setiap kelompok mendapatkan bimbingan mendalam sesuai kebutuhan. Sesi latihan ini dilengkapi dengan berbagai soal aplikasi untuk memastikan siswa memahami konsep, bukan sekadar menghafal rumus. Evaluasi dilakukan secara bertahap dengan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa. Selain itu, saya membuka sesi konsultasi setelah jam pelajaran untuk siswa yang masih membutuhkan bantuan tambahan. 4. Evaluasi Setelah menerapkan strategi-strategi tersebut, saya melihat peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap materi pecahan. Hasil evaluasi akhir menunjukkan bahwa 85 persen siswa berhasil mencapai nilai di atas KKM. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi soal-soal pecahan dan mulai menikmati pelajaran matematika. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa sebagai seorang guru penting untuk selalu responsif terhadap kebutuhan belajar siswa dan bersedia mengubah pendekatan jika metode yang digunakan tidak efektif. Menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan melibatkan benda-benda konkret sangat membantu siswa memahami konsep yang abstrak. Selain itu, penting untuk menyediakan waktu ekstra bagi siswa yang membutuhkan, karena setiap siswa memiliki kecepatan dan cara belajar yang berbeda. Pengalaman ini memperkaya saya sebagai guru dan memperkuat keyakinan saya bahwa semua siswa bisa berhasil dengan dukungan dan pendekatan yang tepat.

Contoh studi kasus ppg daljab tahun 2024

Contoh Studi Kasus Piloting PPG 2024 Siswa Kesulitan Belajar 1. Deskripsi Studi Kasus Sebagai seorang guru mata pelajaran Matematika di kelas 5 SD, saya menghadapi permasalahan terkait rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan. Permasalahan ini muncul ketika saya menyadari bahwa sebagian besar siswa kesulitan memahami konsep dasar pecahan. Seperti mengubah pecahan biasa menjadi desimal, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta memahami konsep pecahan senilai. Saat saya memberikan tugas yang melibatkan pecahan, banyak siswa mengeluh dan menyatakan bahwa mereka tidak mengerti cara menyelesaikannya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Saya menyadari bahwa jika permasalahan ini tidak segera diatasi, dampaknya akan mempengaruhi kemampuan mereka pada materi-materi berikutnya yang lebih kompleks. 2. Analisis Situasi Saya melakukan diskusi dan pengamatan untuk memahami letak kesulitan siswa. Saya menemukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar pecahan karena mereka tidak memiliki gambaran visual yang memadai. 3. Alternatif Solusi Untuk mengatasi masalah tersebut, saya memperkenalkan konsep pecahan melalui metode pembelajaran kontekstual dan visual. Saya menggunakan benda-benda konkret seperti kue, pizza, dan balok pecahan untuk membantu siswa memahami bagaimana pecahan bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan gambar, diagram, dan alat peraga, siswa lebih mudah mengaitkan konsep pecahan dengan objek nyata. Saya juga mengadakan sesi latihan intensif di mana siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman mereka. Setiap kelompok mendapatkan bimbingan mendalam sesuai kebutuhan. Sesi latihan ini dilengkapi dengan berbagai soal aplikasi untuk memastikan siswa memahami konsep, bukan sekadar menghafal rumus. Evaluasi dilakukan secara bertahap dengan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa. Selain itu, saya membuka sesi konsultasi setelah jam pelajaran untuk siswa yang masih membutuhkan bantuan tambahan. 4. Evaluasi Setelah menerapkan strategi-strategi tersebut, saya melihat peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap materi pecahan. Hasil evaluasi akhir menunjukkan bahwa 85 persen siswa berhasil mencapai nilai di atas KKM. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi soal-soal pecahan dan mulai menikmati pelajaran matematika. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa sebagai seorang guru penting untuk selalu responsif terhadap kebutuhan belajar siswa dan bersedia mengubah pendekatan jika metode yang digunakan tidak efektif. Menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan melibatkan benda-benda konkret sangat membantu siswa memahami konsep yang abstrak. Selain itu, penting untuk menyediakan waktu ekstra bagi siswa yang membutuhkan, karena setiap siswa memiliki kecepatan dan cara belajar yang berbeda. Pengalaman ini memperkaya saya sebagai guru dan memperkuat keyakinan saya bahwa semua siswa bisa berhasil dengan dukungan dan pendekatan yang tepat.

Studi Kasus PPG DALJAB 2024

Contoh Studi Kasus Piloting PPG 2024 Siswa Kesulitan Belajar 1. Deskripsi Studi Kasus Sebagai seorang guru mata pelajaran Matematika di kelas 5 SD, saya menghadapi permasalahan terkait rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan. Permasalahan ini muncul ketika saya menyadari bahwa sebagian besar siswa kesulitan memahami konsep dasar pecahan. Seperti mengubah pecahan biasa menjadi desimal, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta memahami konsep pecahan senilai. Saat saya memberikan tugas yang melibatkan pecahan, banyak siswa mengeluh dan menyatakan bahwa mereka tidak mengerti cara menyelesaikannya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Saya menyadari bahwa jika permasalahan ini tidak segera diatasi, dampaknya akan mempengaruhi kemampuan mereka pada materi-materi berikutnya yang lebih kompleks. 2. Analisis Situasi Saya melakukan diskusi dan pengamatan untuk memahami letak kesulitan siswa. Saya menemukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar pecahan karena mereka tidak memiliki gambaran visual yang memadai. 3. Alternatif Solusi Untuk mengatasi masalah tersebut, saya memperkenalkan konsep pecahan melalui metode pembelajaran kontekstual dan visual. Saya menggunakan benda-benda konkret seperti kue, pizza, dan balok pecahan untuk membantu siswa memahami bagaimana pecahan bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan gambar, diagram, dan alat peraga, siswa lebih mudah mengaitkan konsep pecahan dengan objek nyata. Saya juga mengadakan sesi latihan intensif di mana siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman mereka. Setiap kelompok mendapatkan bimbingan mendalam sesuai kebutuhan. Sesi latihan ini dilengkapi dengan berbagai soal aplikasi untuk memastikan siswa memahami konsep, bukan sekadar menghafal rumus. Evaluasi dilakukan secara bertahap dengan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa. Selain itu, saya membuka sesi konsultasi setelah jam pelajaran untuk siswa yang masih membutuhkan bantuan tambahan. 4. Evaluasi Setelah menerapkan strategi-strategi tersebut, saya melihat peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap materi pecahan. Hasil evaluasi akhir menunjukkan bahwa 85 persen siswa berhasil mencapai nilai di atas KKM. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi soal-soal pecahan dan mulai menikmati pelajaran matematika. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa sebagai seorang guru penting untuk selalu responsif terhadap kebutuhan belajar siswa dan bersedia mengubah pendekatan jika metode yang digunakan tidak efektif. Menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan melibatkan benda-benda konkret sangat membantu siswa memahami konsep yang abstrak. Selain itu, penting untuk menyediakan waktu ekstra bagi siswa yang membutuhkan, karena setiap siswa memiliki kecepatan dan cara belajar yang berbeda. Pengalaman ini memperkaya saya sebagai guru dan memperkuat keyakinan saya bahwa semua siswa bisa berhasil dengan dukungan dan pendekatan yang tepat.