My Blog List

Tuesday, December 17, 2024

APA ITU KKTP

KKTP dalam Kurikulum Merdeka kurikulum merdeka • 18 Des 2024 Pengertian KKTP Apa sih yang dimaksud dengan KKTP? KKTP merupakan rangkaian kriteria atau indikator yang menujukkan tingkat kemampuan peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi tertentu pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Fungsi KKTP, yaitu untuk membantu guru dalam merefleksikan proses kegiatan belajar di kelas dan menganalisis tingkat penguasaan kompetensi yang dimiliki peserta didik. Hasil dari kegiatan refleksi tersebut dapat guru gunakan untuk memperbaiki proses kegiatan belajar siswa dan memberi tindak lanjut yang sesuai dengan karakteristik dan kompetensi peserta didik. Apa Perbedaan KKTP di Kurikulum Merdeka dengan KKM yang Ada di Kurikulum 2013? Apa yang dimaksud dengan KKM? KKM merupakan indikator ketuntasan yang dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses kegiatan belajar yang dimuat ke dalam batas nilai yang harus dicapai. Dalam penerapannya, nilai KKM yang harus dicapai siswa tidak dijelaskan secara terperinci. Singkatnya, dapat dikatakan nilai KKM setiap mata pelajaran di masing-masing satuan pendidikan bisa saja berbeda. Berbeda dengan KKTP yang memiliki deskripsi yang konkret mengenai keterampilan dan kompetensi yang perlu dikuasai oleh setiap peserta didik. Dalam penerapannya, KKTP ini akan menjadi bukti pencapaian peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar, KKTP berguna sebagai salah satu pertimbangan untuk menyusun instrumen asesmen. Dengan menggunakan KKTP, asesmen yang digunakan peserta didik akan lebih sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Untuk menentukan KKTP ini, guru tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak, seperti 70, 75, 80, 85, dan seterusnya. Guru disarankkan untuk menggunakan rentang nilai, seperti 71—80, 81—90, dan lain sebagainya. Dalam memberikan rentang nilai tersebut, guru tetap harus memberi deskripsi atau penjelasan dari setiap interval yang dibuat. 7 Tips Pembentukan Karakter Siswa Setelah Asesmen Awal Asesmen awal adalah evaluasi yang dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan karakteristik siswa sebelum pembelajaran dimulai Kejarpena Insani Miftahul Janah Fungsi KKTP Dalam penerapannya, KKTP akan mencerminkan proses belajar yang diterapkan guru dan menganalisis tingkat penguasaan kompetensi yang dimiliki peserta didik. Tujuan dari dibuatnya KKTP ini, yaitu untuk membantu guru dalam memperbaiki proses kegiatan belajar di kelas dan membantu guru dalam memberikan tindak lanjut yang sesuai dengan kompetensi peserta didik. Selain itu, KKTP juga berfungsi untuk memberi informasi yang komprehensif dalam laporan hasil belajar peserta didik. Dengan informasi inilah guru akan mendapat acuan dalam menyusun instrumen asesmen. Instrumen asesmen ini dapat membantu guru dalam membuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik yang sesuai dengan kompetensinya. Cara Menentukan KKTP dalam Kurikulum Merdeka KKM tidak lagi digunakan dalam Kurikulum Merdeka. Saat ini, KKM telah digantikan oleh KKTP. KKTP dibuat guru melalui beberapa metode dan pendekatan. Dalam penerapannya, KKTP akan dibandingkan dengan hasil belajar yang dicapai peserta didik yang kemudian akan dinilai seberapa jauh pencapaian hasil belajar yang dimiliki peserta didik. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengetahui bagaimana menentukan KKTP yang tepat untuk peserta didik. Sebelum menentukan KKTP, guru berhak untuk mengetahui dan memperoleh tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pembuatan KKTP ini akan sejalan dengan perencanaan asesmen yang menjadi bagian dari penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran. Tidak hanya dibuat, KKTP juga penting untuk dikembangkan. Pengembangan KKTP in berguna sebagai bahan acuan dalam menentukan instrumen asesmen kegiatan pembelajaran agar tidak terjadi ketidaksesuaian antara instrumen asesmen dengan kriteria capaian tersebut. KKTP yang dibuat akan menjelaskan tentang deskripsi mengenai kriteria-kriteria yang akan menjadi acuan bagi peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran. Kriteria tersebut akan meliputi kemampuan peserta didik dalam bidang teori maupun praktik. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menentukan KKTP dalam Kurikulum Merdeka. Kriteria capaian dimuat ke dalam bentuk deskripsi untuk menentukan pencapaian siswa dengan asumsi jika siswa belum mencapai kriteria tersebut maka tujuan pembelajaran belum dicapai. KKTP diidentifikasi menggunakan rubrik untuk menganalisis sejauh mana peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran. KKTP dikembangkan dengan menggunakan beberapa pendekatan, seperti skala atau interval lainnya. Penerapan Cara Menentukan KKTP dalam Kurikulum Merdeka 1. Penggunaan Deskripsi Kriteria Dalam penerapannya, guru bisa menentukan KKTP berdasarkan deskripsi kriteria. Misalnya ketika peserta didik mendapatkan tugas mengenai praktik dalam menulis puisi, maka guru dapat menentukan KKTP-nya seperti, "peserta didik mampu menulis puisi dengan menggunakan kreativitas, seperti dalam memilih diksi dan penyesuaian tata bahasa". Kriteria yang ingin dicapai bisa dibuat ke dalam beberapa poin yang berisi deskripsi kriteria tujuan pembelajaran yang ingin dicapai peserta didik. 2. Penggunaan Rubrik Selain itu, guru dapat menentukan KKTP berdasarkan penggunaan rubrik. Sebagai contohnya, dalam mengerjakan puisi, guru akan menentukan KKTP yang terdiri dari beberapa poin, seperti pemilihan diksi, kesesuaian puisi yang dibuat dengan tema yang telah ditentukan, panjang karya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, rubrik akan dibagi menjadi beberapa pencapaian, seperti berkembang, layak, cakap, dan mahir. Setiap pencapaian tersebut akan ditulis dengan menggunakan deskripsi mengenai kompetensi peserta didik. 3. Penggunaan Interval Nilai Interval nilai biasanya digunakan ketika siswa melaksanakan tes atau ujian tertulis yang hasil akhirnya berupa nilai. Melalui nilai tersebut guru dapat menganalisis pencapaian siswa berdasarkan interval yang telah dibuat. Contoh interval nilai sebagai berikut: 0—40% berarti belum mencapai, dengan kata lain perlu remedial pada seluruh bagian 41—65% berarti belum mencapai ketuntasan, artinya perlu mengulang pada beberapa bagian 66—85% berarti sudah mencapai ketuntasan, tidak memerlukan remedial 86—100% berarti sudah mencapai ketuntasan dan memerlukan pengayaan agar berkembang Cara Membuat KKTP Beberapa pendekatan yang dapat membuat KKTP ialah sebagai berikut. 1. Deskripsi Kriteria Melalui pendekatan ini, guru akan menetapkan rangakaian kriteria ketuntasan yang berhubungan dengan tugas, proyak akhir, atau jenis tugas apapun yang bisa diukur. Dalam hal ini, guru akan mengisi ceklis pada kriteria yang memadai di mana peserta didik yang dianggap telah memenuhi tujuan pembelajaran. Namun, jika terdapat peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, guru dapat memberikan ceklis pada kriteria yang tidak memadai. 2. Pendekatan Rubrik Pada pendekatan ini guru akan menelaah tingkat kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Deskripsi pada pendekatan rubrik ini akan lebih komprehensif. Guru akan disarankan untuk mencantumkan kesimpulan di akhir KKTP. Kesimpulan ini akan menjadi penentu apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran atau belum. Penerapan Asesmen dengan Pendekatan STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika) Pendekatan STEM tidak hanya mengajarkan siswa terhadap pengetahuan teori namun juga memberikan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran melalui proyek yang diberikan guru Kejarpena Sari 3. Skala atau Interval Nilai Melalui pendekatan ini, guru akan menggunakan skala atau interval nilai dalam menentukan KKTP. Dalam membuat interval nilai tersebut, guru harus tetap melengkapinya dengan deskripsi sehingga peserta didik dapat mengetahui mengapa mereka bisa memperoleh nilai tersebut. Sebagai contoh, interval nilai 0— 40% menjelaskan bahwa peserta didik belum mencapai tujuan pembelajaran, maka peserta didik harus mengikuti remedial. Sementara itu, peserta didik yang memperoleh nilai dari rentang 86—100% dinyatakan sudah tuntas dan tidak perlu remedial lagi. Mereka hanya perlu melakukan kegiatan pengayaan atau tantangan untuk meningkatkan kemampuannya. Demikianlah penjelasan mengenai KKTP dalam Kurikulum Merdeka beserta penjelasan mengenai cara menentukan dan cara membuat KKTP-nya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Sunday, December 15, 2024

Jawaban Bagaimana Rencana Anda dalam Mengatasi Tantangan Tersebut agar Bisa Memastikan Perubahan Terjadi?

Dalam dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja yang ada di PMM, guru diminta menjawab beberapa pertanyaan. Salah satunya yaitu, bagaimana rencana Anda dalam mengatasi tantangan tersebut agar bisa memastikan perubahan terjadi? Adapun, pertanyaan tersebut dapat ditemukan di kolom upaya perbaikan. Guru bisa menjawabnya berdasarkan pengalaman mengajar atau hasil diskusi dengan pihak sekolah. Berikut beberapa jawaban yang bisa dijadikan referensi dalam menjawab pertanyaan tersebut: Contoh jawaban 1 1. Berbagi cerita, atau mencari informasi dari orang tua murid dengan menanyakan karakter siswa. 2. Menunjukkan rasa simpati dan empati saat mendengarkan cerita siswa. 3. Memberikan apresiasi, saat melihat siswa melakukan kesepakatan kelas dengan baik. 4. Mencari informasi, dan masukan dengan teman sejawat, guru penggerak, dan atasan dan melibatkan orangtua siswa dalam komunikasi hal perilaku siswa. Contoh jawaban 2 Beberapa rencana saya dalam mengatasi tantangan tersebut agar bisa memastikan perubahan terjadi, yaitu: 1. Komunikasi secara efektif. 2. Pelatihan dan pengembangan profesional. 3. Pengelolaan sumber daya yang efisien. 4. Membangun budaya sekolah yang mendukung. 5. Evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan. 6. Mendorong keterlibatan aktif. Pada kolom lain di PMM, terdapat pertanyaan lainnya yang juga harus dijawab guru, yaitu: Apa inspirasi baru yang Anda dapatkan dari upaya tindak lanjut? Pertanyaan ini dapat dijawab berdasarkan cara-cara yang bisa diterapkan seorang guru agar pembelajaran lebih efektif dan efisien. Berikut contoh jawabannya: Contoh jawaban 1 Dari upaya tindak lanjut dalam pengelolaan kelas untuk memperkaya pengetahuan mengenai penciptaan pembelajaran menyenangkan dan berpihak pada peserta didik agar proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien, saya mendapatkan beberapa inspirasi baru, yaitu: 1. Membangun hubungan yang positif dengan peserta didik sangatlah penting. 2. Pembelajaran Berbasis Proyek dan Kolaborasi. 3. Menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif. 4. Memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. 5. Mendorong peserta didik untuk menjadi pembelajar mandiri. Contoh jawaban 2 Saya mempelajari bagaimana upaya seorang anak bisa membentuk disiplin positif dalam dirinya tanpa paksaan. Sebagai pendidik, saya sebaiknya menerapkan cara-cara yang lebih positif ketika meminta murid melakukan sesuatu tanpa harus memaksa. Di antaranya dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengajak/mendorong murid melakukan kegiatan yang membuat mereka senang. 2. Membantu murid untuk menemukan inspirasinya. 3. Membuka ruang dialog dengan murid. Berdasarkan inspirasi yang Anda dapatkan, apa perubahan praktik Anda di ruang kelas/satuan pendidikan yang telah Anda lakukan? Untuk menjawab pertanyaan ini, guru dapat menjelaskan perubahan praktik mengajar yang telah dilakukannya di kelas. Berikut beberapa contoh jawabannya: Contoh jawaban 1 Berikut adalah beberapa perubahan praktik yang telah saya lakukan di ruang kelas/satuan pendidikan berdasarkan inspirasi yang saya dapatkan: Saya memberikan pilihan aktivitas dan tugas belajar yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Saya menggunakan berbagai cara untuk memberikan umpan balik, seperti lisan, tertulis, maupun melalui teknologi. Saya menyediakan waktu bagi peserta didik untuk merefleksikan proses belajar mereka. Contoh jawaban 2 Saya ingin siswa melakukan disiplin positif bukan dari unsur paksaan, karena adanya keinginan mendapatkan pujian dan hadiah melainkan murni dari dalam pola pikir dan perasaan dirinya ingin melakukannya, tanpa kendali dari luar. Dengan cara mengajak/mendorong murid melakukan kegiatan yang membuat mereka senang, membantu murid untuk menemukan inspirasinya. Membuka ruang dialog dengan murid dan menghilangkan sikap otoriter sebagai guru, dan menjadi guru yang tidak langsung memberikan hukuman. Apa 3 tantangan paling sulit yang akan Anda hadapi selama melakukan perubahan tersebut? Pada formulir refleksi di PMM juga terdapat kolom tantangan. Pertanyaan dalam kolom tersebut yaitu, apa 3 tantangan paling sulit yang akan Anda hadapi selama melakukan perubahan tersebut. Guru dapat menyebutkan tiga tantangan yang dirasa paling sulit saat mengajar di kelas. Berikut beberapa contoh jawabannya: Contoh jawaban 1 1. Saya terkadang kurang sabar menghadapi anak-anak yang suka membangkang. 2. Cara mendekatkan diri dengan siswa dengan cara yang mengasyikkan, tidak formal dan kaku, namun sesuai aturan di sekolah. 3. Waktu kedekatan mengenal karakter peserta didik. Contoh jawaban 2 Tiga tantangan paling sulit yang akan saya hadapi dalam melakukan perubahan tersebut adalah: 1. Mengubah pola pikir dan kebiasaan: 2. Mendapatkan dukungan dan sumber daya 3. Resistensi terhadap perubahan. Itulah beberapa contoh jawaban yang bisa dijadikan referensi saat mengisi formulir refleksi tindak lanjut observasi kelas di PMM. Perlu diingat bahwa jawaban bisa disesuaikan berdasarkan kondisi yang dihadapi masing-masing guru. Dengan demikian, tidak ada jawaban yang sepenuhnya pasti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Setiap kegiatan belajar mengajar di setiap sekolah memiliki situasi yang unik. Maka, jawaban atas pertanyaannya juga akan bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi.

Berdasarkan inspirasi yang Anda dapatkan, apa perubahan praktik Anda di ruang kelas/satuan pendidikan yang telah Anda lakukan?

Saya ingin siswa melakukan disiplin positif bukan dari unsur paksaan atau karena ingin mendapatkan pujian dan hadiah. Melainkan murni dari dalam pola pikir dan perasaan dirinya ingin melakukannya

"Apa inspirasi baru yang anda dapatkan dari upaya tindak lanjut?"

"Apa inspirasi baru yang anda dapatkan dari upaya tindak lanjut?" merupakan pertanyaan pertama dalam kolom refleksi tindak lanjut yang harus dijawab. Berikut ini contoh jawaban dari beberapa sumber yang bisa dijadikan sebagai referensi. Contoh Jawaban 1 1. Memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dan kolaboratif dalam proses pembelajaran 2. Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat dengan cara berbagi pengalaman praktik baik yang telah dilakukan dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik ADVERTISEMENT 3. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk membagi peran sesuai keinginannya agar mereka dapat aktif dalam proses pembelajaran 4. Menggunakan media konkrit dan teknologi agar terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan. (Sumber: KUMPARAN.COM Youtube Amelia Madona dengan judul Cara Mengisi Refleksi Tindak Lanjut di PMM)

Sunday, December 8, 2024

Prabowo Pastikan Gaji Guru 2025 Naik, Bisa Dapat Segini Per Bulan

Prabowo Pastikan Gaji Guru 2025 Naik, Bisa Dapat Segini Per Bulan Presiden Prabowo Subianto mengumumkan gaji guru 2025 akan mengalami kenaikan, baik untuk yang berstatus ASN (PNS atau PPPK) maupun non-ASN. Lantas, berapa besaran gaji guru tahun tahun jika benar naik? Sebelumnya Prabowo mengatakan para guru ini akan mendapat kenaikan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji untuk guru ASN pada 2025, dan senilai Rp 2 juta untuk guru non-ASN yang telah ikut sertifikasi atau pendidikan profesi guru (PPG). Bersamaan dengan rencana kenaikan gaji guru tersebut, eks Menteri Pertahanan itu menyatakan pihaknya telah meningkatkan anggaran kesejahteraan guru hingga Rp 16,7 triliun di 2025. Sehingga untuk tahun depan untuk kesejahteraan guru saja anggarannya mencapai Rp 81,6 triliun. "Guru ASN dapat tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok. Lalu, guru-guru non ASN nilai tunjangan profesinya ditingkatkan jadi Rp 2 juta per bulan," papar Prabowo dalam Peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang disiarkan virtual, Kamis (28/11/2024) kemarin. Besaran Kenaikan Gaji Guru PNS 2025 Sebagaimana abdi negara pada umumnya, guru dengan status PNS ditentukan berdasarkan golongan dan lama kerjanya. Terakhir besaran gaji PNS ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2024, dengan rincian: Gaji PNS 2024 Golongan I Golongan Ia: Rp 1.685.700-2.522.600 Golongan Ib: Rp 1.840.800-2.670.700 Golongan Ic: Rp 1.918.700-2.783.700 Golongan Id: Rp 1.999.900-2.901.400 Gaji PNS 2024 Golongan II Golongan IIa: Rp 2.184.000-3.643.400 Golongan IIb: Rp 2.385.000-3.797.500 Golongan IIc: Rp 2.485.900-3.958.200 Golongan IId: Rp 2.591.100-4.125.600 Gaji PNS 2024 Golongan III Golongan IIIa: Rp 2.785.700-4.575.200 Golongan IIIb: Rp 2.903.600-4.768.800 Golongan IIIc: Rp 3.026.400-4.970.500 Golongan IIId: Rp 3.154.400-5.180.700 Gaji PNS 2024 Golongan IV Golongan IVa: Rp 3.287.800-5.399.900 Golongan IVb: Rp 3.426.900-5.628.300 Golongan IVc: Rp 3.571.900 -5.866.400 Golongan IVd: Rp 3.723.000-6.114.500 Golongan IVe: Rp 3.880.400-6.373.20 Dengan Prabowo memberikan tambahan kesejahteraan guru senilai 1 kali gaji pokok, jika yang bersangkutan masuk golongan III dengan gaji terendah Rp 2.785.700, maka gaji yang akan diterimanya mulai 2025 menjadi Rp 5.571.400 (gaji pokok + tambahan kesejahteraan). Besaran Kenaikan Gaji Guru PPPK 2025 Sedangkan untuk guru ASN berstatus PPPK yang juga mendapat dana tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji, besaran upah pokok yang dapat mereka terima ditetapkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor 98 Tahun 2020. - Golongan I: Rp 1.794.900 - Rp 2.686.200 - Golongan II: Rp 1.960.200 - Rp 2.843.900 - Golongan III: Rp 2.043.200 - Rp 2.964.200 - Golongan IV: Rp 2.129.500 - Rp 3.089.600 - Golongan V: Rp 2.325.600 - Rp 3.879.700 - Golongan VI: Rp 2.539.700 - Rp 4.043.800 - Golongan VII: Rp 2.647.200 - Rp 4.214.900 - Golongan VIII: Rp 2.759.100 - Rp 4.393.100 - Golongan IX: Rp 2.966.500 - Rp 4.872.000 - Golongan X: Rp 3.091.900 - Rp 5.078.000 - Golongan XI: Rp 3.222.700 - Rp 5.292.800 - Golongan XII: Rp 3.359.000 - Rp 5.516.800 - Golongan XIII: Rp 3.501.100 - Rp 5.750.100 - Golongan XIV: Rp 3.649.200 - Rp 5.993.300 - Golongan XV: Rp 3.803.500 - Rp 6.246.900 - Golongan XVI: Rp 3.964.500 - Rp 6.511.100 - Golongan XVII: Rp 4.132.200 - Rp 6.786.500 Dengan profesi guru yang biasanya berada di golongan IX, maka yang bersangkutan dapat menerima tambahan kesejahteraan sebesar Rp 2.966.500 - Rp 4.872.000. Jadi mereka bisa mendapatkan gaji Rp 5.933.000 - Rp 9.744.000 belum termasuk tunjangan lainnya. Besaran Kenaikan Gaji Guru Honorer dan Swasta 2025 Dalam catatan detikcom, sebelumnya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti mengatakan guru-guru non ASN bisa mendapatkan pendapatan di luar gaji pokoknya di sekolah sebesar Rp 2 juta per bulan. Namun yang perlu digaris bawahi guru-guru ini harus sudah melakukan sertifikasi melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG). "Jadi begini jadi yang guru non-ASN honorer itu dengan dapat sertifikasi maka pendapatan dia akan menjadi Rp 2 juta itu di luar gaji dia di sekolah asalnya," ungkap Abdul Muti di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024). "Jadi dia kan sudah punya gaji di sekolah asalnya itu yang gaji itu bervariasi menurut kemampuan sekolah tapi dengan dia sertifikasi maka dia akan dapat tunjangan sertifikasi sebesar Rp 2 juta itu semua guru non-ASN," paparnya menegaskan. Dengan melakukan sertifikasi, maka peningkatan pendapatan guru dapat diiringi dengan naiknya kualitas dan kualifikasi guru tersebut. Berita ini dikutif dari DETIKFINANCE