My Blog List

Monday, July 24, 2017

TRI SATYA dan DASA DHARMA PRAMUKA

TRI SATYA dan DASA DHARMA PRAMUKA
Adapun Janji (sumpah) Pramuka yaitu Tri Satya yang artinya adalah kata-kata janji atau sumpah yang diucapkn oleh seorang Pramuka golongan Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota dewasa.
A. TRI SATYA
Pengertian dari Tri Satya adalah Tri : tiga, Satya : Kesetiaan,
Artinya adalah tiga kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka.
Isi dan Arti Tri Satya.
adalah sebagai berikut :
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. menepati Dasa Dharma.
Adapun Tri Satya tersebut diatas mengandung arti bahwa seorang Pramuka berkewajiban sebagai berikut :
• Menjalankan kewajiban/Perintah Tuhan, serta menjauhi segala apa yang menjadi larangan-Nya.
• Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Kewajiban terhadap Pancasila, yaitu dengan cara menghayati dan mengamalkan isinya.
• Kewajiban terhadap sesama masyarakat.
• Kewajiban menhayati dan mengamalkan Dasa Dharma.
B. DASA DHARMA
Pengertian Dasa Dharma adalah Dasa : sepuluh,
Dharma : Perbuatan baik (kebajikan).
Dasa Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam bertingkah laku sehri-hari.
Isi dan Arti Dasa Dharma
adalah sebagai berikut :
Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma tersebut diatas adala sebagai berikut :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Menjalankan semua perintah Tuhan serta meninggalkan segala larangan-larangan-Nya.
• Menbaca do’a atau niat karena Allah dalam setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
• Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada saudara. dsb
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
• Selalu menjaga kebersihan lingkungan baik disekolah maupun dirumah.
• Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora maupun fauna.
• Membantu fakir miskin, yatim piatu, orang tua jompo dan mengunjungi yang sakit. dsb.
3. Patriot yang sopan dan ksatria
• Belajar disekolah dengan baik.
• Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
• Membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan membenarkan yang benar.
• Ikut serta dalam pertahan bela Negara.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
• Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara mengerjakan tugas sebaik-baiknya.
• Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah.
• Tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa yang didapatkan tanpa melalui musyawarah.
5. Rala menolong dan tabah.
• Selalu berusaha menolong sesama yang sedang mengalami musibah atau kesusahan serta tidak pernah meminta atau mengharapikan imbalam (pamrih).
• Tabah dalam mengalami berbagai kesulitan dengan tidak banyak mengeluh, dan tak mudah putus asa.
• Bersedia menolong tanpa diminta. dsb.
6. Rajin, trampil dan gembira.
• Membiasakan menyusun jadwal dalam kegiatan sehari-hari.
• Tidak pernah bolos dari sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau pertemuan pramuka.
• Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang berguna.
• Selalu riang gembira diwaktu melakukan kegiatan atau pekerjaan.
7. Hemat, cermat dan bersahajat.
• Tidak boros dan bersikap hidup hemat.
• Rajin menabung.
• Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan.
• Tepat waktu (kesekolah, belajar, latihan, dll).
• Bisa membuat perencanaan sebelum tindakan.
8. Disiplin, berani dan setia.
• Selalu tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
• Mendahulukan kewajiban dibanding sebelum meminta haknya.
• Berani mengambil keputusan.
• Tidak mengecewakan orang lain. dsb.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
• Tidak mengelakkan amanat dengan sesuatu alasan yang dicari-cari.
• Jujur tidak mengada-ada.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
• Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang lain dan bisa menyumbangkan saran yang baik dengan cara yang baik.
• Berhati-hati mengendalikan diri dari ucapan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percayaan orang lain pada dirinya.
• Berusaha menjaga diri dalam segala tindak tanduk perbuatan yang jelek melanggar menurut kehidupan masyarakat dan aturan agama.

Arti Lambang Pramuka

Arti Lambang Pramuka
Logo Gerakan_Pramuka
Lambang dari gerakan Pramuka adalah tunas kelapa. Lambang ini diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian pada masa itu. Lambang ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961. Berikut ini arti dari tunas kelapa sebagai lambang Pramuka:
Tunas buah kelapa digunakan sebagai lambang Pramuka karena buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.
Buah kelapa juga dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu juga mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Kelapa dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan bagaiaman juga.
Kelapa tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Akar Kelapa tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
Kelapa adalah pohon yang serba guna, dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Nama Negara, Bendera, Bahasa dan Ibukota Di Asia Tenggara

Nama Negara, Bendera, Bahasa dan Ibukota Di Asia Tenggara


Indonesia


Ibukota : Jakarta
Bahasa : Melayu, Bahasa Indonesia
Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya 
Warna Bendera : Merah Putih

Bendera Indonesia
Lambang Negara

Lambang Negara Republik Indonesia

Malaysia
Ibukota : Kuala Lumpur

Bahasa : Melayu
Lagu Kebangsaan : Negaraku 
Warna Bendera : Merah, Putih, Biru dan Kuning
Bendera Malaysia
Lambang Negara


Singapura

Ibukota : Singapura

Bahasa Resmi : Melayu, Inggris, Tamil, Potonghua
Lagu Kebangsaan : Majulah Singapura 
Warna Bendera : Merah, Putih
Bendera Singapura

Lambang Negara
Lambang Negara Singapura

Brunei Darussalam
Ibukota : Bandar Seribegawan

Bahasa Resmi : Bahasa Melayu
Lagu Kebangsaan : Allah Peliharakan Sultan
Warna Bendera : Merah, Putih, Biru, Kuning dan Hitam
Bendera Brunei Darussalam

Lambang Negara
Lambang Negara Brunei Darussalam


Thailand
Ibukota : Bangkok

Bahasa Resmi : Bahasa Thai
Lagu Kebangsaan :  Phleng Chat (เพลงชาติ)
Warna Bendera : Merah, Putih, dan Biru 
Bendera Negara Thailand
Lambang Negara
Lambang Negara Thailand
Timor Leste
Ibukota : Dili 
Bahasa Resmi :
Lagu Kebangsaan : Pátria 
Warna Bendera : Merah, Putih, Hitam dan Kuning 
Bendera Negara Timor Leste
Lambang Negara
Lambang Negara Timor Leste

Vietnam
Ibukota : Hanoi
Bahasa Resmi : Bahasa Vietnam, Bahasa Indonesia
Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca
Warna Bendera : Merah, Putih, Hitam dan Kuning
  
Bendera Vietnam
Lambang Negara
Lambang Negara Vietnam


Filipina
Ibukota : Manila
Bahasa Resmi :
Lagu Kebangsaan : Lupang Hinirang 
Warna Bendera : Biru, Kuning dan Merah
Bendera Filipina
Lambang Negara
Lambang Negara Filipina
Miyanmar
Ibukota : Naypyidaw 
Bahaha Resmi : Bahasa Myanmar
Lagu Kebangsaan : Kaba Ma Kyei
Warna Bendera :
Bendera Negara Miyanmar

Lambang Negara 
Lambang Negara Miyanmar


Kamboja
Ibukota : Phomn Phen
Bahasa Resmi : Bahasa Khmer
Lagu Kebangsaan : Nokoreach 
Warna Bendera : Biru , Merah 
Bendera Negara Kamboja
Lambang Negara :
Lambang Negara Kamboja

Laos 
Ibukota : Vientiane
Bahasa Resmi : Bahasa Lao
Lagu Kebangsaan : Pheng Xat Lao 
Warna Bendera :
Bendera Negara Laos
Lambang Negara :
Lambang Negara Laos
Demikian Negara-negara yang ada di Asia Tenggara berikut Atribut Negarnya.

10 Negara di ASEAN beserta Ibukotanya

10 Negara di ASEAN beserta Ibukotanya


Tulisan ini mengenai nama-nama dari 10 negara di ASEAN beserta dengan ibukotaya. ASEAN merupakan organisasi internasional regional penting yang berada dikawasan Asia dengan luas wilayah lebih dari 5 juta kilometer dan jumlah penduduk lebih dari 600 juta jiwa, ini merupakan kawasan yang besar dengan potensi yang besar juga. Namun kita tidak akan membahas lebih jauh tentang itu, kita akan membahas mengenai 10 negara yang berada dikawasan Asia Tenggara beserta dengan ibukotanya, silahkan disimak baik-baik infonya:
  1. Indonesia, negara kita tercinta ini memiliki ibukota di Kota Jakarta.
  2. Malaysia, negara ini memiliki ibukota di Kota Kuala Lumpur.
  3. Singapura, negara ini memiliki ibukota di Kota Singapura.
  4. Thailand, negara ini memiliki ibukota di Kota Bangkok.
  5. Filipina, negara ini memiliki ibukota di Kota Manila.
  6. Brunei Darussalam, negara ini memiliki ibukota di Kota Bandar Seri Begawan.
  7. Myanmar, negara ini memiliki ibukota di Kota Naypyidaw.
  8. Vietnam, negara ini memiliki ibukota di Kota Hanoi.
  9. Laos, negara ini memiliki ibukota di Kota Vientiene.
  10. Kamboja, negara ini memiliki ibukota di Kota Phnom Phen.

Cara Membuat Dragbar Usungan (Tandu Darurat) Pramuka

Cara Membuat Dragbar Usungan (Tandu Darurat) Pramuka

Cara membuat dragbar, usungan, atau tandu darurat merupakan salah satu materi teknik kepramukaan bidang PPPK yang wajib dikuasai oleh seorang pramuka. Ketrampilan membuat tandu darurat atau dragbar akan sangat diperlukan ketika saat-saat darurat utamanya ketika terjadi kecelakaan yang membutuhkan evakuasi korban. Karena itu penguasaan keterampilan Pertolongan Pertama Dalam Kecelakaan pembuatan dragbar sering kali dilombakan dalam kegiatan kepramukaan.
Dragbar merupakan tandu atau usungan darurat yang dibuat dengan memanfaatkan tongkat dan tali yang tersedia. Fungsi utama dari dragbar adalah untuk memudahkan penolong melakukan evakuasi korban secara aman dan nyaman menuju tempat yang lebih aman atau untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Dalam PPPK terdapat berbagai jenis tandu seperti tandu sepinal, tandu sorong, dan tandu lipat. Namun yang akan dipelajari kali ini adalah tandu darurat.

Peralatan yang Dibutuhkan untuk Membuat Dragbar

karena sifatnya yang darurat, peralatan yang digunakan adalah yang umumnya tersedia saat kegiatan. Kalaupun tidak ada, bisa memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia. Peralatan itu antara lain:
  1. Tongkat Pramuka 2 buah, digunakan sebagai induk dragbar; standar tongkat yang digunakan untuk membuat dragbar seharusnya mempunyai panjang 225 cm, namun karena biasanya yang tersedia adalah tongkat pramuka berukuran 160 cm, tongkat inipun bisa digunakan tentunya dengan memperhatikan kondisi luka korban.
  2. Tongkat pendek ukuran 60 cm 2 buah, digunakan sebagai anak dragbar.
  3. Tali pramuka secukupnya.
  4. Mitella (jika ada)

Cara Pembuatan Dragbar atau Tandu Darurat Pramuka

Untuk membuat atau merakit dragbar (tandu darurat) caranya adalah sebagai berikut (arah atas, bawah, kiri, dan kanan pada tutorial ini merujuk arah pada gambar):
  1. Rebahkan dua tongkat pramuka (ukuran 160 cm) secara sejajar dengan jarak kurang lebih 50 cm, ini menjadi induk dragbar.
  2. Palangkan dua tongkat ukuran 60 cm di ujung kiri dan kanan induk dragbar dengan jarak dari masing-masing ujung sekitar 25 cm.
  3. Ikat keempat pertemuan induk dragbar dengan anak dragbar dengan menggunakan ikatan palang
    Cara membuat ikatan palang baca: Jenis-jenis Ikatan
  4. Setelah keempat ikatan palang selesai, sisa ikatan palang dari salah satu sisi (pada gambar di bawah anggap saja yang kiri), saling tautkan antara yang atas dan bawah di tengah-tengah (lihat huruf “f” pada gambar).
  5. Tali dari atas (atas pada gambar) di tarik kembali ke atas, demikian juga sebaliknya.
  6. Buatlah simpul jangkar pada masing-masing tongkat induk dragbar.
  7. Ulangi langkah 5 dan 6 dengan jarak masing-masing simpul jangkar antara 20 – 25 cm.
  8. Setelah 5 kali simpul jangkar, dikhiri dengan simpul pangkal di samping ikatan palang sebelah kanan.
  9. Lingkarkan tali yang tersisa di bawah tongkat anak dragbar kemudian ikatkan sisa tali dari bawah dan atas dengan simpul mati (lihat huruf “g” pada gambar)
Keterangan gambar:
  • Huruf “a”: ujung induk dragbar yang disisakan sebagai pegangan tandu. Jaraknya sekitar 25 cm.
  • Huruf “b”: ujung anak dragbar sepanjang 5 cm.
  • Huruf “c”: Ikatan palang.
  • Huruf “d”: Simpul pangkal untuk mengakhiri ikatan palang.
  • Huruf “f”: Tautan tali antara tali dari sebelah atas dan bawah.
  • Huruf “e”: Simpul jangkar.
  • Huruf “g”: Simpul mati.
Jika terdapat mitella dapat digunakan sebagai alas kepala korban dengan cara dililitkan melingkar antara dua induk dragbar. Jika tidak ada bisa menggunakan bahan-bahan lain yang bisa memberikan rasa nyaman di kepala korban. Apabila dalam evakuasi melalui medan yang cukup sulit, bisa ditambahkan pembalut gulung atau tali untuk mengikat korban dengan induk dragbar. Ini untuk mengantisipasi agar korban tidak terjatuh dari atas tandu.
Terkadang terdapat pembuatan dragbar atau usungan tanpa menggunakan anak dragbar (tongkat ukuran 60 cm). Pembuatan dragbar atau tandu darurat semacam itu memang lebih cepat tetapi kurang kuat dan kurang stabil sehingga kurang aman digunakan dan kurang memberikan rasa nyaman pada korban.
Nah, itulah cara membuat dragbar darurat, sekilas memang rumit akan tetapi dengan banyak berlatih dan jika dikerjakan bersama-sama dengan kompak tentu akan dapat terselesaikan dengan cepat dan mudah.