My Blog List

Friday, March 8, 2013

proposal IPA S1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode tetentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. ( Muhibbin Syah, 2004: 10 )
Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas. Belajar secara tradisional diartikan sebagai upaya menambah dan mengumpulakn sejumlah pengetahuan. Sementara itu tradisi modern sebagai mana diungkapkan oleh Morgan dkk ( 1986 ); belajar adalah setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman.
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bernegara dan berbangsa, karena dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM ). Maka pendidikan bukan sebagai sarana saja tetapi sekaligus untuk menyiapkan generasi masa depan yang lebih kreatif. Melalui upaya ini mutu pendidikan sangat diharapkan dapat berubah melalui proses belajar mengajar. Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa.
Guru sebagai salah satu pintu dalam proses belajar mengajar ini pasti terdapat beberapa kelemahan yang mempengruhi hasil belajar siswa. Dari hasil observasi diketahui bahwa proses pembelajaran IPA di kelas V MIN Petisah diketahui kelemahan-kelemahan yaitu:
1.     Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada setiap pembelajaran
2.     Guru menciptakan suasana pembelajaran kurang menyenangkan
3.     Kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran IPA
Keadaan seperti ini siswa beranggapan pelajaran IPA merupakan pelajaran yang kurang menyenangkan.yang berakibat siswa kurang termotivasi untuk mempelajarinya. Dalam hal ini guru harus kreatif untuk mempersiapkan pembelajaran yang akan dikembangkan. Maka guru harus sigap memilih jenis strategi pembelajaran yang relevan dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini akan termotivasi untuk belajar lebih rajin sehingga mempeoleh nilai ( hasil ) belajar yang tinggi. Dan siap dalam menghadapi ujian nasional ( UN ). Karena pelajaran IPA tergolong pelajaran yang termaktub dalam standar kelulusan siswa tingkat sekolah dasar.
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), merupakan satu penelitian tindakan yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan oleh guru yang mengajar langsung pada bidang studinya ( mata pelajaan ). Strategi ini bisa digunakan sebagai altenatif yang dirasa lebih memahami karakteristik siswa. Karakteristik yang dimaksud disini adalah bahwa siswa menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar guru harus bisa membuat siswa merasa tertarik dan semangat terhadap materri yang di sampaikan.
Pokok materi “Alat Pernafasan Manusia dan Hewan”, merupakan materi pelajaran di kelas V SD. materi “Alat Pernafasan Manusia dan Hewan”, merupakan materi pokok yang dibahas pada Kelas V Madrasah Ibtidaiyah. Alat pernafasan pada manusia adalah paru-paru, sedangkan alat pernafasan pada Hewan bermacam-macam dan dilihat dari tempat hidupnya Dengan menggunakan strategi benomor, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran IPA. Dan pembelajaran di kelas mampu mengaktifkan siswa dan suasan di kelas menjadi menarik.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah, Mengapa hal tersebut tidak dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakuka. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan guru dalam pengembangan profesionalnya. Pada intinya PTK bertujuan untuk memecahkan berbagai persoalan nyata dan praktis di dalam kelas. Dengan demikian peningkatan mutu pembelajaran dikelas dialami langsung dalam interaksi antar guru dengan siswa yang sedang belajar.
Strategi “Kepala Bernomor” adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dan kreatif. Dalam strategi pembelajaran ini dapat membenahi daya serap anak dan sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yang ditetapkan Madrasah Ibtida’iyah Negeri Petisah yaitu 6,7 pada pelajaran IPA. Standar Ketuntasan lulusan 2,8 dan praktek 7,00.
Pada tahun 2009/2010 KKM 6,7 tapi dari hasil penelitian siswa yang mencapai nilai 6,7 sebanyak 18 orang dari 36 siswa. Nilai 6,0 sebanyak 12 orang. Dan 2 orang nilai 4,9 dan 2 orang nilai 4,6, dan 2 orang nilai 4,2. Stardar kelulusan minimal 2,8 dan praktek 7,00, rata-rata siswa mendapat nilai 3,00, khusus pada pelajaran IPA. Sedangkan jumlah keseluruhan di atas rata-rata yang di harapkan, itulah sebabnya diambil bidang studi ini untuk dijadikan objek penelitian
Sebagaimana juga kepala madrasah mengambil kebijakan berpedoman pada peraturan UU No. 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional ),UU No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006, Standar Isi dan SKL ditetapkan Kepmendiknas No 23 Tahun 2006[1]
Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah diuraikan diatas akan dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Kepela Bernomor untuk meningkatkan Pemahaman Siswa  tentang alat pernafasan Manusia dan Hewan pada mata pelajaran IPA Kelas V MIN Petisah”.




B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah diuraikan dapatlah di teliti bagaimana siswa MIN Petisan dapat meningkatkan pemahamannya dalam materi pembelajaran Alat Pernafasan Manusia dan Hewan pada mata pelajaran IPA kelas V, pada materi ini. Ada beberapa kelemahan siswa dalam pemahaman diantaranya:
1.    Kurangnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA
2.    Guru kurang mempasilitasi pembelajaran IPA dan terutama dalam menggunakan media
3.    Siswa dengan guru kurang berinteraksi dalam pelajaran terutama penerapan gaya belajar di kelas
4.    Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran IPA
C. Rumusan Masalah
Dari Identifikasi masalah ini dapatlah rumusan masalah ini diteliti yaitu bagaimana Strategi pembelajaran ini. Penulis menarik beberapapermasalahan yang dapat dirangkum dalambentuk rumusan masalah, antara lain:
1.    Mengapa pemahaman siswa tentang Alat Pernafasan Manusia dan Hewan ini sangat rendah
2.    Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa agar dapat diterapkan materi pembelajaran Alat Pernafasan Manusi dan Hewan
3.    Bagaimana bentuk intervensi yang dilakukan
4.    Bagaimana hasil intervensi yang dilakukan
D. Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan dari penelitian dan kegiatan penelitiannya yaitu:
1.    Untuk menggali faktor-faktor rendahnya pemahaman siswa terhadap materi Alat Pernafasan Manusia dan Hewan
2.    Untuk menetapkan intervensi yang harus dilakukan
3.    Untuk menciptakan metode yang bervariatf dalam mengajar
4.    Memaparkan intevensi yang telah dilakukan

E. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian akan bernilsi dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfat dari Penelitian Tindakan Kelas in adalah:
1.    Bahan masukan bagi guru dan kepala sekolah MIN Petisah dalam meningkatkan pemahaman siswa
2.    Bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan efektifitas pengajaran mereka khususnya pembelajaran IPA
3.    Bahan pertimbangan bagi berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan pengajaran
4.    Langkah awal penulis dalam melaksanakan penulisan kaya ilmiah untuk masa yang akan datang



BAB II
KAJIAN TEORITIS

   A.  Pengertian Tindakan Kelas
1. Pengertian Tindakan Kelas ( Classroom Action Reseach )
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtantif dan dilakukan dengan tindakan inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi.Penelitian inkuiri dalam paradigma penelitian kualitatif adalah penelitian emansipasi tindakan ( emancipato action research ), yang merupakan study mikro membangkitkan ekspresi kongkrit dan praktis dan memotivasi perubahan di dunia sosial ( pendidikan ), untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja praktisinya.
Menurut Wardani, dkk ( 2006:4), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru. Sehingga hasil belajar siswa meningkat lebih baik[2]
Penelitian Tindakan Kelas merupakan tindakan yang dimunculkan secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru dilakukan oleh siswa. Juga tidak terbatas di ruang kelas saja, melainkan dimana saja guru bekerja atau mengajar.
Mengapa guru harus melakukan penelitian tindakan kelas? Menurut Hopkins ( 1993 ), Penelitian Tindakan Kelas terkait seputar isi proforsionalisme, Praktek di kelas, control social terhadap guru serta kemanfaatan penelitian pendidikan yang dipandang memiliki sumbangan besar terhadap kualitas pendidikan dan profesional judgement guru.

2. Tujuan Penelitian Tindakkan Kelas
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
1.    Meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran
2.    Membantu guru dan tenaga pendidik dalam mengatasi masalah
3.    Meninbgkatkan sikap profesionalisme guru dan tenaga kependidikan
4.    Memaparkan hasil interaksi yang telah dilkukan

3. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat penelitian yang diharapkan dari pembahasan  masalah penelitian ( PTK ) ini adalah:
1.    Bahan masukan bagi guru dan kepala sekolah MIN Petisah dalam meningkatkan minat belajar siswa
2.    Bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan efektifitas pengajaran mereka, terutama pembelajaran IPA
3.    Bahan pertimbangan bagi beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan ini
4.    Langkah awal bagi penulis dalam penulisan karya ilmiah di waktu yang akab datang
B. STRATEGI PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran formal telah banyak para pakar pendidikan mencoba menerapkan strategi pembelajaran yang nampak dampaknya bagi dunia pendidikan masa kini. Begitu canggihnya manusia maka kita juga harus memikirkan apa saja komponen-komponen yang satu prinsip dalam pendidikan itu.Prinsip-prinsip pembelajaran di dalam kelas adalah satu ketentuan yang harus dicapai guru dan murid agar terjalin kerja sama anak dan guru di dalam kelas. Prinsip belajar adalah sebagai berikut:
  1. Motivasi
Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan yang hendak di capai oleh individu yang sedang belajar. Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna dan bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul dengan kuat. Motivasi ini disebut dengan motivasi intrinsik atau internal.karena siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran. Sedangkan eksternal atau ekstinsik yaitu tujuan yang ingin mereka raih berada di luar tujuan pelajaran yang mereka pelajari. Dan belajar bukan karena ingin menguasai kemampuan tapi mengharapkan hadiah atau pujian
  1. Perhatian
Perhatian erat kaitannya dengan motivasi. Perhatian ialah pemusatan energi psikis ( pikiran dan perasaan ) terhadap suatu objek. Sehingga siswa berusaha supaya perhatian siswa terpusat pada pelajaran. Ada dua hal yang membuat seseorang terpusat perhatiannya pada sesuatu
Yang pertama, orang itu merasa bahwa objek tersebut mempunyai kaitan dengan dirinya, seperti kebutuhan, cita-cita, pengalaman, balat dan cita-cita
Kedua, objek tersebut di pandang memiliki sesuatu yang lain dari yang lain atau lain dari yang sudah biasa ada pada umumnya. Belajar dengan penuh perhatian akan lebih baik hasilnya. Juga upaya guru menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran dapat di lakukan dengan beberapacara:
1.    Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman, kebutuhan, cita-cita, bakat, atau minat siswa
2.    Menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (Fun Learning ), umpamanya menggunakan metode mengajar yang bervariasi, penggunaan multimedia, dan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
3. Aktivitas
      Aktivasi yaitu aktivitas mental dan emosional, peristiwa belajar di dalam keadaan berbeda, sebagai contoh dalam pelajaran IPA pokok materi pencemaran, dalam kegiatan pembelajaran guru membagi siswa menjadi tiga kelompok . maka masing-masing kelompok melakukan observasi diskusi eksplorasi tentang jenis-jenis pencamaran. Selain itu metode-metode mengajarpun dapat digunakan guru bila perlu. Sehingga siswa kegiatan belajarnya kadar aktivitasnya belajar mereka relatif tinggi
4. Umpan Balik
      Siswa perlu mengetahui apakah yang dilakukan dalam proses pembelajaran tugas-tugas yang ia kerjakan selama atau sesudah proses pembelajaran tersebut sudah benar atau belum. Bila ternyata salah maka harus dicari solusinya mengapa terjadi kesalahan. Maka umpan balik dapat diartikan sebagai kegiatan tahu hasil. Dan bagaimana umpan balik terhadap siswa:
1.    Guru mengatakan bahwa pekerjaan siswa salah
2.    Guru mengatakan bahwa pekerjaan siswa masih salah dan di tunjukkan bagaimana yang benar
3.    Guru menunjukkan kepada siswa pada bagian mana siswa masih salah, kemudian di jelaskan mengapa masih salah dan diminta kepada siswa tersebut untuk memperbaiki bagian yang masih salah tersebut. Dengan cara ketiga siswa akan lebih memahami alasan mengapa ia melakukan kesalahan. Belajar dengan penuh pemahaman hasilnya akan lebih baik
5. Perbedaan Individual
   Belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Tidak belajar berarti tidak memperoleh kemampuan. Belajar berarti proses mental dan emosional terjadi secara individual. Jika satu kelas berarti kadar aktivitas belajar siswa beragam. Maka akan ditemui perbedaan dalam hal pengalaman, minat, bakat, kebiasaan belajar, kecerdasan, tipe belajar dan sebagainya. Oleh sebab itu guru harus memahami tingkat tingkatan sifat siswa, maka guru yang menjadi bimbingan catatan pribadi siswa sangat bermanfaat. Dari catatan itu guru bijaksana akan mengahargai dan memperlakukan murid berdasarkan hakikat manusia khususnya siswa. Guru ini dapat memperlakukan perbedaan antara siswa yang cepat dengan siswa yang lamban. Siswa yang cepat harus diberikan kesempatan lebih dulu maju atau melakukan pengayaan. Di dalam metode mengajar, guru perlu menggunakan metode mengajar yang bervariasi, sebab tipe siswa memiliki perbedaan, ada siswa memiliki tipe belajar auditif ( pendengaran ), ada yang tipe belajar motorik ( melalu perbuatan ), dan ada pula tipe belajar visual ( melalui penglihatan ). Oleh karena itulah catatan pribadi siswa tiap tingkatan kelas harus ada contohnya:
1.    Data apa saja yang di catat
2.    Kapan buku diisi
3.    Pernahkah buku catatan pribadi tersebut digunakan dan untuk apa
4.    Bagaimana saran anda untuk pemanfaatan buku catatan pribadi tersebut
a.    Data dan pengisiannya
b.    Penggunaannya.[3]
C. SISTEM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERDIRI DARI TIGA TEORI
Di dalam strategi pembelajaran dapat kita temui teori-teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran :
  1. Sebagaimana teori Pembangunan Kognitif yang dikemukakan oleh Piaget dan Lev.vygotsky, menurut piaget ketika individu bekerjasama konflik sosio kognitif terjadi dan menciptakan ketidakseimbangan yang stimulus pandangan, mengangkat kemampuan dan pemikiran. Teori Vygotsky menyajikan pengetahuan sebagai suatu produk sosial( jonson, jahson, St holubee, 1998 ). Piaget menyebukan bahwa struktur kognitif ini sebagai skemata ( Schemas ), yaitu kumpulan dari skema-skema. Seorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respon terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini. Skemata ini berkembang secara kronologis, sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Sehingga dengan demikian seorang individu yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap dibanding ketika ia masih kecil. Menurut Vygosky ( 1962), keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui interaksi sosial langsung.informasi tentang alat-alat keterampilan-keterampilan dan hubungan-hubungan inter personal kopgnitif di pancarkan melalui ienteraksi langsung dengan manusia melalui pengorganisasian, pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalam suatu latar belakang kebudayaan ini, perkembangan mental anak-anak menjadi matang
  2. Teori Belajar Behaviorime, Menurut Behaviorisme belajar dapat diartikan sebagai perubahan yang relative sementara dalam perilaku yang dibawa dri hasil pengalaman atau praktek. Tujuan pendekatan behaviorisme adalah bagaimana lingkungan berdampak pada perilaku. Belajar behaviorisme menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang diamati,diukur dan dinilai secara kongkrit, perubahan melalui rangsangan ( stimulus ) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif ( respon ) berdasarkan hukum-hukum mekamistik. Stimulus adalah lingkungan belajar anak baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangakan respon adalah dampak berupa reaksi terhadap stimulasi. Belajar berarti penguatan ikatan asosiasi, sifat dan kecenderungan perilaku S – R ( stimulus – respon ).
  3. Teori Ketergantungan Sosial, Ketergantungan sosial pada pembelajaran kooperatif mensyaratkan bahwa pada proses ketergantunagan sosial menentukan struktur cara seseorang berinteraksi dengan yang lain. Oleh karena itu satu unsur kooperatif yang harus disusun dalam kelas adalah ketergantungan positif atau kerjasama, ketika dilaksanakan, hasil kerja dalam interaksi yang naik tingkatan sebagaimana dorongan anggota kelompok mudah satu sama lain berusaha untuk belajar ( Johnson,Jhonson, st Holubec, 1998 ). Saling ketergantungan ini dapat dicapai melalui :
    1. Saling ketergantungan pencapaian tujuan
    2. Saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas
    3. Saling ketergantungan bahan dan sumber
    4. Saling ketergantungan peran dan,
    5. Saling ketergantungan reward/hadiah
Dari uraian teori-teori diatas maka jenis-jenis strategi pembelajaran kooperatif dapat di tanamkan sebagaimana judul PTK ini. Salah satu dari strategi ini dipilih dari beberapa strategi kooperatif yang ada.

D. BEBERAPA STRATEGI KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN
1. Mencari pasangan ( make a match ) yang dikembangkan oleh Lorna Curren ( 1994 )
2. Bertukar pasangan, semata-mata  untuk memberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan orang lain
3. Berpikir – berpasangan – berempat. Teknik ini dikembangkan oleh Frank Lyman ( Think – Pair – Share ) dan Spancer Kagan sebagai struktur kegiatan pembelajaran cooperative Learning
4. Berkirim salam dan soal. Kegiatan berkirim salam dan soal cocok untuk persiapan menjelang tes
5. Kepala bernomor ( Numbered Heads ), dikembangkan oleh Spencer Kagan ( 1992 ), teknik mendorong siswa untuk bekerja sama
6. Kepala Bernomor Terstruktur, ini adalah modifikasi kepala bernomor yang dipakai oleh Spencer Kagan. Ini adalah cara memudahkan memberi tugas
7. Dua tinggal dua tamu, dua tinggal dua tamu  ( two stay two stray ) ini dikembangkan oleh Spencer Kagan ( 1992 ) disamakan dengan kepala bernomor
8. Keliling Kelompok, Teknik belajar mengajar keliling kelompok bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan tingkat usia
9. Kancing Gemerincing, Teknik belajar mengajar kancing gemerincing ini dikembangkan oleh Spencer Kagan ( 1992 ) dapat digunakan semua mata pelajaran
10. Keliling Kelas, Teknik ini juga dbisa digunakan semua mata pelajaran
11. Lingkaran kecil Lingkaran Besar ( Inside – Out side Circle ), dikembangkan oleh Spencer Kagan agar memberikan kesempatan pada siswa saling berbagi informasi
12. Teori Bambu, Tekinik ini sebagai modifikasi lingkaran besar lingkarann kecil. Teknik ini cara belajar siswa saling berhadapan dengan strategi mirip potongan bambu
13. Jigsaw, Teknik ini dikembangkan oleh Aronson et al. sebagai metode cooperative learning
14. Bercerita berpasangan, Teknik ini mengajar bercerita berpasangan (Paired Story Telling ) dikembangkan sebagai pendekatan interaktif antara siswa,pengajar dan bahan pelajaran ( Lie 1994 ). Teknik ini bisa digunakan dalam pengajaran, membaca, menulis, mendengarkan ataupun berbicara. Pada prinsipnya setiap mata pelajaran dapat menggunakan strategi ini, apalagi mata pelajaran yang bersifat bahasa yang naratif dan bersifat deskriptif. Disini siswa di tuntut kebersamaan , gotong royong dan mengolah ninformasi dalam berkomunikasi. Dan digunakan semua tingkatan usia anak didik . banyak lagi strategi kooperative yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran baik di kelas tinggi maupun dikelas rendah. Keunggulan dan Kelemahan strategi kooperatif adalah:
1. Keunggulan strategi kooperatif adalah
- Siswa berkelompok sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana  yang menyenangkan
- Optimalisasi partisipasi siswa
- Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan , dan dengan sesama siswa dalam bergotong royong
- Meningkatkan penerimaan
- Meningkatka hubungan positif
- motivasi intrinsik makin besar
- Percaya diri yang tinggi
- Perilaku dalam tugas lebih baik
-Siswa meningkatkan kolaborasi kognitif, mereka mengorganisasikan pikirannya untuk menjelaskan ide kepada teman – teman sekelas mereka
2. Kelemahan dari strategi kooperatif
- Siswa yang pandai akan lebih menonjol dibanding siswa yang lemah dan siswa ini akan lebih minder dan pasif
- Siswa akan terjadi kemalasan, kurang gairah hanya mencatat catatan kawan tanpa memiliki pemahaman yang memadai
- Mengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus

E. Strategi Pembelajaran Kepala Bernomor
Dalam kegiatan pembelajaran, untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran maka disusun strategi pembelajaran agar tujuan dapat terlaksana dengan baik dan optimal. Kecocokan dalam memilih strategi kepala bernomor termasuk bagian dari strategi kooperatif adalah belajar kelompok kecil.
Teknik belajar mengajar kepala bernomor ( Numbered Head ), dikembangkan oleh Specer Kagen ( 1992 ). Teknik ini memberikan kesempatan siswa untuk saling memberikan ide-ide dan mengembangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Dapat juga digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkat usia anak didik
-       Langkah-langkah kegiatannya adalah:
  1. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
  2. Penugasan diberikan kepada setiap berdasarkan nomornya, misalnya nomor 1 bertugas mengerjakan nomor satu dan mengumpulkan data yang mungkin berhubungan dengan penyelesaian soal. Siswa nomor 3 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok
  3. Jika diperlukan ( untuk tugas-tugas yang lebih sulit ), guru juga bisa mengadakan kerja sama antar kelompok. Siswa dapat disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan siswa yang bernomor sama
     - Keunggulan metode ini
    1. Siswa berkelompok sembil belajar mengenal suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan
    2. Optimalisasi partisipasi siswa
    3. Meningkatkan hubungan positif
    4. Memotivasi intrinsik makin besar
    5. Percaya diri yang tinggi
    6. Siswa bertanggung jawab dan mempuynyai sikapbaik pada guru
    7. Siswa meningkat dalam kolaborasi kognitif mereka, mengorganisirpikirannya untuk di jelaskan ide pada teman sekelas mereka
-       Kelemahan metode ini
a.    Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah
b.    Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai
c.    Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus
F. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) berhubungan dengan mencari tahu tentang alam sistematis. Sehingga IPA bukan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA di arahkan untuk ingkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peseta didik untuk memperoleh pemahaman.
Standar Kompetensi ( SK ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD di dasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah dan yang di fasilitasi oleh guru. Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.    Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tahan Yang Maha Esa. Berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya
2.    Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3.    Mengembangkan rasa ingin tahu dan hubungan pembelajaran IPA dengan lingkungan teknologi dan masyrakat.

G. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PADA MATERI ALAT PERNAFASAN
Pada pembelajaran IPA di kelas V Madrasah ibtida’iyah terdiri dari 72 jam pelajaran terbagi kedalam 7 Bab. Pada pengembangan pembelajara ini disemester pertama ( ganjil ). Diawal semester ganjil materi yang dibahas adalah alat pernafasan makhlik hidup yang isinya mengidentifikasi fungsi prgan tubuh manusia dan hewan
Sedangkan kompetensi dasarnya mengidentifikasi fungsi organ pernafasan hewan,misalnya ikan dan cacing tanah. Tujuan pembelajaran setelah mempelajari bab ini maka siswa diharapkan mampu:
- Mengidentifikasi alat pernafasan manusia dan beberapa hewan
- Membuat model alat pernafasan manusia dan memperagakan cara kerjanya
- Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan pada alat pernafasan manusia, misalnya menghirup udara tercemar dan terinfeksi oleh kuman
- Memelihara kesehatan alat pernafasan[4]
Di dalam bab ini akan mempelajari beberapa alat tubuh bagian dalam manusia dan hewan melalui gambar-gambar menarik yang ditampilkan pada bab ini. Siswa akan mengetahui alat pernafasan, pencernaan makanan dan peredaran darah. Kamu juga melakukan beberapa kegiatan yang mengasikkan sehingga siswa lebih memahami materi

H. Penelitian Terdahulu
Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2008/2009
Oleh: NILA ASTIWI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan kooperatif teknik kepala bernomor terstruktur dalam uapaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran akuntansi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classrom action research ) dengan menggunakan siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Surakarta yang berjumlah 38 siswa.
Obyek penelitian pada penelitian tindakan ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa, dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.
Prosedur penelitian ini meliputi tahap:
1.    Identifikasi masalah
2.    Persiapan
3.     Penyusunan rencana tindakan
4.    Implementasi tindakan
5.    Pengamatan
6.    Penyusunan laporan
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu: 1. Perencanaan Tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan 3. Obsevasi dan Interpretasi, dan 4. Analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Alokasi waktu masing-masing pertemuan 4 x 45 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi ( baik proses maupun hasil ), melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik kepala bernomor terstruktur.
Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut:
1.        Keaktifan siswa dalam apersepsi menunjukan peningkatan dari 43,2% atau 17 siswa menjadi 63,2% atau 24 siswa
2.        Selama proses pembelajaran berlangsung siswa yang menunjukan keaktifan mereka sebanyak 19 siswa pada siklus satu sedangkan pada siklus dua sebanyak 30 siswa
3.        Dalam ketepatan dan ketelitian menyelesaikan soal pada siklus satu terdapat 25 sisw, pada siklus dua terdapat 31 siswa
4.        Adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa dari 55,3% atau 21 siswa menjadi 86,8% atau 33 siswa.
Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya  antara lain:
1.    Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor terstruktur
2.    Guru membuat rencana pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung terarah dan terprogram
3.    Guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan teknik kepala bernomor terstruktur dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi bai darisegi proses maupun hasil






















BAB III
METODE PENELITIAN
A. Situs Penelitian
Penelitian ini dilaksnakan di MIN Petisah, Jalan Mesjid No. 1426 Sei Putih Tengah Kecamatan Medan Petisah. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 dari awal juli 2011. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V ( Lima ) yang berjumlah 32 orang pada semester ganjil di MIN Petisah, Medan Tp. 2011/2012

B. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data adalah:
1.    Angket, merupakan alat  pengumpulan data secara tertulis untuk mencari informasi tentang pemahaman siswa
2.    Observasi, yakni kegiatan melakukan pengamatan langsung kepada populasi yang akan diteliti yang digunakan sebagai uji validasi instrumen dalam menggunakan strategi kepala bernomor (Numbered head )
3.    Anekdot, yaitu catatan harian guru tentang pelaksanaan penelitian. Catatan ini adalah pribadi untuk mengetahui proses penelitian
Dalam penerapan penelitian tentang strategi kepala bernomor, saya sebagai guru masih banyak mengalami kendala dan kekurangan karena dalam diri saya belum menguasai dan juga keterbatasan pengetahuan tentang strategi dalam pembelajaran.

C. Langkah-Langkah Penelitian
Siklus I
  1. Perencanaan pra tindakan
  2. Pelaksanaan pra tindakan
  3. Pengamatan pengumpulan data pra tindakan
  4. Refleksi pra tindakan
Siklus II
  1. Perencanaan tindakan siklus II
  2. Pendalaman tindakan siklus II
  3. Pengamatan /pengumpulan data siklus II
  4. Refleksi tindakan siklus II
Siklus III
  1. Perencanaan tindakan siklus III
  2. Pelaksanaan tindakan siklus III
  3. Pengamatan/pengumpulan data siklus III
  4. Refleksi tindakan siklus III

D. Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Mengumpulkan kesimpulan hasil penelitian
2. Mengajukan rekomendasi kepada guru-guru dan individu-individu tertentu yang berkenaan dengan hasil penelitian
E. Desain Penelitian
Siklus I Pra tindakan
 








Siklus II
 







Rounded Rectangle: Refleksi
Tindakan
Siklus IIIRounded Rectangle: Pengamatan/
Pengumpulan data
Siklus IIISiklus III


 





RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan: MIN Petisah
Mata Pelajaran        : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester      : V/ I
Alokasi Waktu         : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
- Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
B. Kompetensi Dasar
- Mengidentifikasi fungsi organ pernafasan manusia
- Mengidentifikasi fungsi organ pernafasan hewan, misalnya Ikan, Cacing tanah
C. Indikator:
 - Siswa mampu mengidentifikasi alat pernafasan manusia dan hewan
- Membuat model alat pernafasan manusia dan mendemonstrasikan cara kerjanya
- Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan alat pernafasan manusia akibat terinfeksi dan tercemarnya udara
D. Materi Pokok:    
 - Alat Pernafasan
 - Alat pernafasan Manusia dan Hewan

E. Metode/Teknik:    - Ceramah
                                    - Tanya Jawab
                                    - Penugasa

F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
b. Tanya Jawab tentang tumbuhan hijau
2. Kegiatan Inti
a. Menjelaskan proses tumbuhan hijau
b. Menunjukkan tempat menyimpan cadangan makanan
c. Membedakan tumbuhan yang digunakan manusia dan hewan untuk dimakan
d. Menyimpulkan Pembelajaran tentang tumbuhan hijau
3. Kegiatan akhir
a. Mengevaluasi hasil pembelajaran
b. Penugasan
G. Sumber Belajar
a. KTSP 2006
b. Buku IPA Paket
c. Buku lain yang relevan
d. Alat peraga yang relevan


H. Penilaian
a. Teknik        : Unjuk kerja
b. Prosedur   : Pre test dan post tes
c. Bentuk       : Essay
d. contoh       : Test





Medan, 8 Juli 2010
Guru bidang studi


Nurkhamisah









Penilaian                               : Unjuk Kerja ( Skala Rentang )
NO
Aspek Yang Dinilai
Nilai
7
8
9
10
1





2





3







Mengetahui                                                              Medan, 8 Juli 2010
Kepala Madrasah                                                    Guru Bidang Study                                                                                                                                    

                                                                                      Nurkhamisah



[1] BNSP, 2006
[2] IAINSU, Panduan Skripsi, Medan, ( IAIN: 2010 ), hal 18
[3] Masitoh dan laksmi Desi, Strategi Pembelajaran, Dirjen Pendik Islam, Depag RI, hal, 11-12
[4] Kurikulum 2006, Depag RI
-          Muh Azzam, Akrab dengan Dunia IPA, Tiga Serangkai ( Solo: 2008)
-          Nana Djumhana, Pembelajaran IPA, Dirjen Pendidikan Islam ( Jakarta: )

 

 

 

Fungsi Penulisan Google

Banyak fungsi penulisan google dan fitur google  yang kita (maksudnya saya)  belum tahu karna lebih suka tempe jadi kurang familiar maka nya biar gampang dan akrab posting aja disini;


Site
berfungsi untuk mencari informasi jumlah halaman blog yang sudah terindex oleh Search Engine.
Contoh site(spasi)www.duniaguru-fm.blogspot.com


Link
menampilkan banyaknya link yang tertuju pada sebuah blog(banyaknya baclink yang diakui google).
Contoh link(spasi)www.duniaguru-fm.blogspot.com


Info
untuk menampilkan informasi dari Google mengenai blog yang dicari
Contoh : info(spasi) www.duniaguru-fm.blogspot.com


Cache
menampilkan jejak terakhir saat crawler google mengunjungi blog kamu.


allinurl
untuk membatasi hasil pencarian hanya pada URL yang mengandung kata kunci tertentu atau kata kunci yang dicari.
Contoh allinurl(spasi)katakunci.


allintitle
membatasi hasil pencarian dengan kata kunci yang tertuju hanya pada title/judul sebuah halaman blog.
Contoh allintitle(spasi)Kata kunci.


Intitle
Sama dengan allintitle yaitu membatasi hasil pencarian dengan kata kunci yang tertuju hanya pada title/judul sebuah halaman blog, namun kata kunci kedua dan seterusnya akan ditujukan untuk halaman pada blog yang mengandung kata kunci pertama pada syntax intitle.
Contoh intitle(spasi)KataKunci1 KataKunci2.


Related
Fungsinya related menampilkan daftar blog sejenis atau daftar blog yang serupa dengan blog Kita.
Contoh : related(spasi) www.duniaguru-fm.blogspot.com


Intext
untuk menampilkan hasil pencarian berupa kata-kata pada tag Body blog tertentu. Dengan pemakaian syntax yang mengabaikan link, URL, dan Judul Halaman sebuah blog.
Contoh : intext(spasi)seo hasilnya adalah halaman yang mengandung semua kata seo.


Gampang kan . . . ? tapi suka lupa buat apa, kalau lagi butuh jadi bingung
penulisan seperti itu sich belum apa-apa Karena kalau disatukan fungsi tersebut bisa menampilkan hasil yang lain dan pastinya lebih memuaskan,tapi semua tergantung dengan apa yang sedang dicari.


Tambahan

untuk masuk ke Google.com bukan Google.co.id : biasanya kita hanya mengetik di browser dengan tulisan “Google.com” supaya tidak diarahkan ke Google.co.id tambahkan saja /ncr di belakang dan penulisan nya menjadi seperti ini Google.com/ncr. lakukan satu kali saja, dan untuk selanjutnya jika anda ingin membuka Google.com bukan Google.co.id maka anda hanya perlu ketikkan Google.com saja.


Salam,
semoga bermanfaat