My Blog List

Monday, October 18, 2021

Gedung Papak, Bangunan Kuno di Grobogan Saksi Bisu Kekejaman Belanda dan Jepang


Gedung Papak, Bangunan Kuno di Grobogan Saksi Bisu Kekejaman Belanda dan JepangKesan angker kental terasa saat memasukinya.

Entah terbawa suasana karena sudah lama tak berpenghuni atau terbayang sisa-sisa kisah tragisnya.

Bagian dalam bangunan lawas yang berkonstruksi dinding serta kayu itu begitu kotor, sunyi, dan gelap.

Penjaga Gedung Papak sengaja membuka sejumlah jendela di rumah klasik itu untuk mempersilakan cahaya dan udara segar menyusup.

Gedung Papak menjadi salah satu bukti adanya praktik perbudakan seks yang dilakukan kolonialisme Jepang.

Pada masa pendudukan Jepang, istilah "jugun ianfu" sangat terkenal di telinga beberapa kalangan.

Terutama para gadis-gadis asli Indonesia waktu itu.

Jugun Ianfu dijabarkan sebagai tawanan budak seks bagi para tentara Jepang.

Istilah yang digunakan kolonialisme Jepang pada masa Perang Dunia II untuk menyebut para wanita yang dipaksa menjadi pemuas nafsu pasukannya.

Siapa sangka Gedung Papak dahulu adalah rumah bordil yang dihuni para tawanan, yaitu gadis-gadis belia yang merupakan warga asli Kabupaten Grobogan.

Para bunga desa yang malang itu dipaksa memuaskan hasrat seksual tentara Jepang.

"Kebanyakan wanita yang menjadi korban kekerasan seksual tentara Jepang malu dan menghilang. Ada seorang nenek saksi bisu yang menjadi korban budak seksual tentara Jepang. Setahun sekali ia datang diantar keluarganya ke Gedung Papak. Namanya Sri Sukanti," tutur Sokiran (60), penjaga Gedung Papak.

Menurut Sokiran, nenek itu kerap menangis dan marah ketika datang ke Gedung Papak

Nenek itu kemudian menceritakan sejarah kelam gedung tersebut.

"Di kamar di Gedung Papak, ia dan gadis lain yang diculik digilir paksa jadi tawanan budak seks tentara Jepang," kata Sokiran.

Administratur Perum Perhutani KPH Gundih Divisi Regional Jateng, Sudaryana, menyebut Gedung Papak dibangun tahun 1919 sebagai markas besar tentara Belanda.

Gedung tersebut juga difungsikan sebagai tempat penyiksaan pribumi yang dianggap membangkang.

"Hingga akhirnya Gedung Papak dikuasai tentara Jepang. Pada masa itulah Gedung Papak dijadikan rumah bordil yang diisi jugun ianfu atau gadis-gadis pribumi yang dijadikan tawanan budak seks tentara jepang. Mereka digilir saat usia masih belia. Ibu Sri Sukanti adalah saksi bisu kekejaman tentara Jepang. Keberadaan beliau kini belum diketahui lagi," tutur Sudaryana.

Setelah tentara Jepang hengkang dari Indonesia, pada 1953 Gedung Papak diambil alih Perum Perhutani sebagai rumah dinas Administratur KPH Gundih.

Sejak itu, Gedung Papak belum pernah dipugar.

"Saat itu satu keluarga Administratur KPH Gundih meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Gedung Papak tidak difungsikan lagi dan kami tugaskan warga untuk menjaganya," papar dia.

Kini, KPH Gundih berencana menghidupkannya dengan mempercantik bangunan serta mengelolanya menjadi obyek wisata unggulan di Kabupaten Grobogan.

Setelah perbaikan bangunan terealisasi nanti, Gedung Papak akan diusulkan sebagai bagian dari paket wisata.

"Akan kami jadikan sebagai museum. Biar masyarakat tahu ada sejarah kelam kejahatan tentara Belanda dan Jepang di Grobogan. Tentu kami akan berkoordinasi dengan pemerintah Belanda atau Jepang mengingat besarnya anggaran nantinya," ujar Sudaryana.

Wakil Administratur KPH Gundih Kuspriyadi menambahkan, Gedung Papak konon memiliki penjara bawah tanah peninggalan Belanda yang dijadikan sebagai tempat penyiksaan pribumi.

Kebenaran mengenai informasi itu akan ditelusuri setelah Gedung Papak difungsikan lagi nanti.

"Gedung Papak sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh BPCB Jateng. Konon ada ruang bawah tanah dan bahkan ada peninggalan emasnya juga," tuturnya. 

Saturday, October 16, 2021

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGASNYA

Contoh Struktur Organisasi dan Tugasnya

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)KEPALA

1.      Kepala Sekolah sebagai edukator / pendidik
-                  -  Kemampuan membimbing guru
         - Kemampuan membimbing karyawan
-                  -  Memberi contoh mengajar yang baik
2.      Kepala sekolah sebagai Manajer
            - Kemampuan menyusun program
            - Menyusun organisasi / personal
           -  Menggerakan staf dan guru
           -  Mengoptimalkan SDM
3.      Kepala Sekolah sebagai suvervisor/ penyelia
-                  - Menyusun program suvervisi
-                 - Melaksanakan suvervisi
-               - Menggunakan hasil suvervisi
4.      Kepala sekolah sebagai leader/ pemimpin
-                - Memahami kondisi guru/ karyawan dan staf
-             - Memiliki Visi dan Misi
-               - Mengambil keputusan
5.      Kepala sekolah sebagai inovator
-                  - Kemampuan mencari dan mengemukakan gagasan baru untuk pembaharuan sekolah
-                   - Kemampuan melkasanakan pembaharuan
6.      Kepala sebagai motivator
           -   Kemampuan mengatur lingkungan kerja ( fisik )
           -    Kemampuan mengatur suasana kerja ( non fisik)
      - Kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman



TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)
TENAGA KEPENDIDIKAN

1.      Mengaplikasikan teknologi informasi dalam sistem administrasi pendidikan
2.      Mendokumentasi data kelembagaan dengan menggunakan berbagai media
3.       Memberi pelayanan administratif kepada pendidik dan orang tua peserta didik
4.      Mengelola sarana dan prasarana satuan/program PAUD  secara optimal
5.      Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik dan pengelompokkan peserta didik
6.      Mengelola keuangan sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan Efisien
7.      Mengelola ketatausahaan untuk mendukung pencapaian tujuan 
8.      Menjalin kerjasama dengan seluruh pendidik untuk Meningkatkan kinerja dan pelayanan
9.      Memberi layanan administratif dan informasi kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah
10.   Bersikap transparan, terbuka, dan ramah dalam memberikan pelayanan
11.  Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk kepentingan satuan/program PAUD

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)
PENDIDIK
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:
1.      Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
2.      Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3.      Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar
4.      Melaksanakan analisis hasil tugas pesdik
5.      Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6.      Mengisi daftar nilai anak didik
7.      Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
8.      Membuat alat pelajaran/alat peraga
9.      Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10.  Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
11.  Mengadakan pengembangan program pembelajaran
12.  Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
13.  Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
14.  Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya