PENYEBAB KELAINAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Apakah Penyebab Kelainan pada ABK?
Sebagai makhluk beragama
akan yakin bahwa anak berkebutuhan khusus lahir ke dunia
di samping sudah menjadi taqdir yang Mahakuasa, tetapi sebagai manusia yang berkecimpung di dunia keilmuan perlu
mengkaji, dan mengidentifikasi mengapa hal itu bisa terjadi. Karena di samping
takdir bisa juga
karena ada faktor-faktor tertentu yang menjadi penyebabnya. Banyak faktor penyebab terjadinya anak berkebutuhan khusus
menjadi tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan lain-lain. Banyak para pakar telah
mendapatkan faktor-faktor penyebab terjadinya hambatan/kelainan sehingga dapat
di bagi menjadi tiga fase yaitu: masa pre natal, natal dan post natal.
Mengkaji penyebab anak mengalami kelainan, dan ditambah
dengan hasil-hasil riil penelitian
keilmuan dilapangan, juga
upaya-upaya yang terus di lakukan oleh para pelaku pendidikan dan ahli medis,
akan lebih mencermati untuk mencari solusi menuju ke arah kesembuhan, atau setidaknya mengupayakan
optimalisasi perkembangannya agar mereka dapat hidup mandiri, dan termotivasi
untuk dalam
mengembangkan kemampuannya sebagai anggota masyarakat yang produktif.
Dari berbagai kajian
pustaka maupun pengalaman lapang, faktor-faktor penyebab anak menjadi berkebutuhan khusus, dilihat dari waktu
kejadiannya dapat dibedakan menjadi tiga
klasifikasi, yaitu kejadian sebelum kelahiran, saat kelahiran dan penyebab yang terjadi
lahir.
Peristiwa
Pre natal ( sebelum kelahiran )
Ketunaan yang terjadi pada anak ABK yang terjadi sebelum
masa kelahiran dapat disebabkan antara lain oleh hal-hal sebagai berikut.
Karena
Penyakit.
Berbagai penyakit khusus ditengarai dapat menyebabkan
kelainan pada janin yang masih berada dalam kandungan ibu diantaranya adalah
- Virus Liptospirosis, virus ini bersumber dari air kencing tikus, yang masuk ke tubuh ibu yang sedang hamil. Jika virus ini merembet pada janin yang sedang dikandungnya melalui placenta maka ada kemungkinan anak mengalami kelainan.
·
Virus
maternal rubella atau dalam dunia awam disebut dengan morbili atau campak Jerman. Virus retrolanta Fibroplasia
(RLF) yang menyerang ibu yang sedang hamil
dan janin yang dikandungnya. Penyakit
ini merusak jaringan kulit sampai mengenai persyarafan disertai demam tinggi
dalam waktu lama, sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga kemungkinan akan timbul
kecacatan pada bayi yang lahir.
- Penggunaan obat-obatan kontrasepsi yang salah pemakaian, dan tidak dengan petunjuk ahlinya, dapat pula mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat, sehingga tidak berkembang secara wajar.
- Keracunan darah (Toxaenia) pada ibu-ibu yang sedang hamil dapat menyebabkan janin tidak dapat memperoleh oksigen secara maksimal, sehingga mempengaruhi pertumbuhan syaraf-syaraf di otak yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan ketunaan pada bayi.
·
Penyakit menahun seperti TBC
dapat mengakibatkan kalainan pada metabolisme ibu,
kondidi ini dapat merusak sel-sel darah tertentu selama
pertumbuhan janin dalam kandungan, dan
pada gilirannya akan menyebabkan ketunaan pada aspek tertentu.
·
Infeksi karena penyakit
kotor ( penyakit kelamin /sipilis yang diderita ayah atau ibu sehingga
mempengaruhi terhadap janin sewaktu ibu mengandung), toxoplasmosis( dari virus
binatang seperti bulu kucing ), trachoma dan tumor. Tumor dapat terjadi pada
otak yang berhubungan dengan indera penglihatan akibatnya kerusakan pada bola
mata , dan pendengaran akibatnya kerusakan pada selaput gendang telinga.
·
Kekurangan vitamin atau
kelebihan zat besi /timbel sehingga ibu keracunan yang mengakibatkan kelainan
pada janin yang menyebabkan gangguan pada mata. Juga kerusakan pada otak
sehingga menyebabkan terganggu fungsi berfikirnya atau verbal komunikasi,
kerusakan pada organ telinga sehingga hilangnya fungsi pendengaran.
Penyebab
Lain
- Faktor rhesus (Rh) anoxia prenatal, kekurangan oksigen pada calon bayi di kandungan yang terjadi karena ada gangguan/infeksi pada placenta,
- Pengalaman traumatic yang menimpa pada ibu yang sedang hamil sehingga jiwanya menjadi goncang, tertekan yang secara langsung dapat berimbas pada bayi dalam perut,
- Percobaan abortus yang gagal, sehingga janin yang dikandungnya tidak dapat berkembang secara wajar.
·
Terjadinya perdarahan pada
saat ibu hamil dikarenakan kecelakaan / jatuh atau kelainan pada kandungan yang
mengakibatkan kerusakan pada otak atau organ
lainnya.
·
Terjadi kelahiran muda (
premature ) atau bayi lahir kurang waktu, bayi
yang lahir sebelum waktunya, sering meninbulkan ketunaan karena ada
perkembangan janin yang mungkin belum semprna.
·
Karena faktor keturunan. Hal ini pada umumnya terjadi
dari hasil perkawinan bersaudara sesama tunanetra,tuna rungu ataupun yang
lainnya, atau mempunyai orangtua yang cacat. Contohnya: akibat tunanetra faktor dari penyakit pada retina
yang umumnya merupakan keturunan ( Retinitis
Pigmentosa ), Penyakit ini sedikit demi sedikit menyebabkan mundur atau
memburuknya retina. Gejala pertama biasanya sukar melihat di malam hari,
diikuti dengan hilangnya penglihatan periferal, dan sedikit saja penglihatan
pusat yang tertinggal.
·
Beberapa pakar menyebutkan
bahwa kecacatan disebabkan akibat penggunaan sinar X pada waktu ibu hamil muda
mengakibatkan kerusakan pada organ telinga. Banyak bayi dilahirkan dengan
kondisi kepala kecil Microcepalic, cacat mental, cacat mata, cacat
anggota badan, dan celah langit-langit.Bukti yang sangat menyakinkan bahwa
radiasi menimbulkan cacat pada bayi dengan menaiknya frekuensi cacat pada
microcepalic dan cacat mental pada peristiwa meledaknya bom atom di Hirosima.
Proses kelahiran hanya terjadi
beberapa saat, namun penanganan yang tidak tepat pada saat proses kelahiran,
dapat membawa dampak yang cukup menentukan dalam perkembangan anak. Pada
proses melahirkan berbagai resiko
yang akan dialami oleh seorang ibu maupun bayinya. Resiko tersebut bisa
mengancam keselamatan jiwanya, maupun untuk bayi. Misalnya pada waktu
melahirkan, proses melahirkan sangat sulit sehingga harus menggunakan peralatan
yang digunakan untuk membantu agar anak dapat lahir. Biasanya peralatan yang
digunakan untuk membantu melahirkan seperti vacuum yang dapat menarik kepala
anak sehingga anak bisa keluar dari rahim ibu. Dari alat tersebut kepala
tertarik sehingga mengakibatkan kerusakan fisik pada kepala, otak, dan sistem
saraf pusat dapat menyebabkan keterbelakangan mental.
·
Aranatal
noxia yaitu seorang bayi sebelum dilahirkan suplai
oksigen diperoleh dari ibu lewat plasenta dan tali pusar, akan tetapi setelah
ia dilahirkan, ia harus memperoleh oksigen dari udara bebas. Karena leher bayi
terbelit atau karena ada lendir pada
jalan pernafasan, akibatnya pernafasan bayi tidak dapat normal. Gangguan kerja
pernafasan ini dapat mengakibatkan otak kekurangan oksigen atau jaringan otak
menjadi mati. Kekurangan oksigen dapat juga karena bayi lahir premature.
·
Proses kelahiran yang
menggunaklan Tang Verlossing (dengan
bantuan Tang). Cara ini dapat menyebabkan brain
injury (luka pada otak) sehingga pertumbhan otak kurang dapat berkembang
secara maksimal. Pendarahan otak disebabkan
oleh karena luka yang terjadi pada proses kelahiran. Pendarahan ini terjadi
karena anoxia maupun karena adanya luka secara fisik di otak. Luka di otak
karena penggunaan alat bantu persalinan yang salah dan ceroboh dan tidak
profesional, sehingga dapat mengakibatkan luka pada otak atau menekan bagian
syaraf tertentu yang dapat mengakibatkan adanya gangguan fungsi syaraf
penglihatan, pedengaran atau persyarafan lain yang dapat mengakibatkan gangguan
perkembangan otak.
·
Placenta
previa ( jaringan yang melekat pada segmen bawah
rahim dan menutupi mulut rahim sebagian atau seluruhnya. Sehingga terjadi
pendarahan di otak.
·
Proses kelahiran yang lama,
karena pinggul ibu kecil sehingga sulit melahirkan atau kekurangan air ketuban
mengakibatkan bayi kekurangan cairan sehingga berpengaruh terhadap penglihatan,
pendengaran, otak dan darah sehingga berpengaruh pada perkembangan bayi.
·
Disproporsi
sefalopelvik ( tulang kemaluan ibu yang kurang
proposional), sehingga proses kelahiran dapat
merusak sistem syaraf otak. Proses kelahiran bayi yang
terlalu lama sehingga mengakibatkan bayi kekurangan zat asam/oksigen. Hal ini
dapat mengganggu pertumbuhan sel-sel di otak.Keadaan bayi yang lahir dalam
keadaan tercekik oleh ari-ari ibunya sehingga bayi tidak dapat secara leluasa
untuk bernafas yang pada gilirannya dapat mengganggu keadaan otak.
·
Letak bayi sungsang sehingga
kesulitan ibu melahirkan yang mengakibatkan pengaruh perkembangan bayi. Kelahiran bayi pada posisi
sungsang sehingga bayi tidak dapat memperoleh oksigen cukup yang akhirnya dapat mengganggu
perkembangan sel di otak.
Post
Natal
Berbagai peristiwa yang dialami anak dalam
kehidupannya seringkali dapat mengakibatkan seseorang kehilangan salah satu
fungsi organ tubuh atau fungsi otot, dan syaraf. Bahkan dapat pula kehilangan
organ itu sendiri. Penyebab ketunaan yang terjadi setelah kelahiran diantaranya
adalah
·
Seorang anak pada usia 2
tahun menderita penyakit panas sampai satu minggu tidak turun suhu badannya ,
si ibu tidak segera memeriksakan ke dokter sehingga terjadi luka-luka dan
infeksi pada telinga anaknya. Setelah mengetahui bahwa pada telinganya terjadi
pembengkakan yang diakibatkan karena luka tusukan benda kecil, yang tidak
diketahui sebelumnya. Beberapa hari kemudian dari telinga anak tersebut
terdapat cairan yang mengeluarkan bau tidak sedap. Sehingga akibatnya organ
telinga luar ( membrana tympani / gendang telinga rusak ) pada masa kanak-kanak.
- Penyakit radang selaput otak (meningitis) dan radang otak (Enchepalitis) yang diakibatkan karena penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak misalnya radang selaput otak akibat radiasi seperti infeksi pada selaput otak, radang otak, infeksi pada organ telinga pada kasus diatas atau akibat kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan fungsi pendengaran, fungsi organ tubuh yag lainnya., yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak menjadi terganggu. Berbagai penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan Anak Berkebutuhan Khusus.
- Terjadi incident (kecelakaan) yang melukai kepala dan menekan otak bagian dalam sehingga keadaan otak menjadi terganggu. Traumatik disebabkan oleh pukulan ,tusukan, benturan benda yang mengakibatkan organ tubuh menjadi tidak berfungsi, atau operasi tulang temporal pada telinga, kerusakan tulang-tulang pendengaran yang mengakibatan anak menjadi tuli atau goncangan keras pada kepala dapat menyebabkan kerusakan otak sehingga menjadi anak terbelakang mental.
·
Kekurangan gizi /vitamin pada usia balita
sehingga perkembangan dan pertumbuhan organ tubuh ( otak, telinga, dan bagian
tubuh yang lain) akan terhambat sehingga mengakibatkan kelainan .
·
Diabetes Melitus. Jenis penyakit ini termasuk
penyakit berat menahun yang mengenai selurh bagian tubuh manusia melalui
pembuluh darah, akibat tertimbunnya gula darah dalam tubuh.Penyakit ini dapat
berkomplikasi bersamaan dengan munculnya penyakit lain, pada organ mata apat
menyebabkan penyakit berupa retinopathia dan cataracta.Sehingga
penderita diabetes mengakibatkan kerusakan pada lensa mata mengakibatkan
gangguan penglihatan atau berpengaruh terhadap kebutaan.
·
Hipertensi. Seseorang yang memiliki
kasus hipertensi dapat mengakibatkan arteriosclerosis, penyempitan pembuluh
darah atau bahkan pecahnya pembuluh darah pada otak yang memberikan gejala exudasi dan pendarahan retina serta
penyumbatan arteri atau vena centralis reina, sehingga mengakibatkan
gangguan penglihatan dari tingkat ringan sampai menjadi buta.
- Penyakit panas tinggi dan kejang-kejang (stuip), radang telinga (otitis media), malaria tropicana, yang dapat berpengaruh terhadap kondisi badan.
Dampak
Kelainan terhadap Anak.
ABK adalah anak
yang mengalami gangguan perkembangan yang secara signifikan berbeda dengan anak
normal, sehingga dalam kehidupan dan kegaiatnnya memerlukan perlakuakn khusus.
Hal ini sudah barang Gangguan dan hambatan yang
dialami Anak Berkebutuhan Khusus secara garis besar menimbulkan dua macam dampak/
aspek/akibat yang bersifat secara langsung (direct
effecis ) dan tidak langsung (nondirect
effecis ).
Dampak
langsung.
Banyak hal yang
dapat ditengarai sebagai akibat langsung dari kelainan
yang ada pada diri Anak Berkebutuhan Khusus, misalnya seorang anak yang memilki
hambatan penglihatan sehingga ia buta, maka ia tidak dapat melihat, seorang
yang rusak organ pendengarannya, maka ia tidak dapat mendengar, dan seorang
yang memilki hambatan dalam kecerdasannya maka ia akan lambat/tidak dapat berfikir.
·
Gangguan
mobilitas atau ambulasi.
Gangguan
ini dapat diakibatkan oleh
adanya kelumpuhan, kebutaan atau kekakuan gerak anggota tubuh terutama anggota
gerak bawah diakibatkan oleh adanya gangguan keseimbangan anggota tubuh.
·
Gangguan
Aktifitas Bina Diri / Aktifity Daily Living ( ADL ).
Gangguan
ini dalam kegiatan sehari-hari
,oleh karena adanya gangguan koordinasi motorik kasar ataupun halus atau
visuomotorik , penglihatan anak sehingga mengakibatkan adanya gangguan kegiatan
memegang, menggenggam, meraih benda, kesulitan dalam mengarahkan gerakan
tangan, gerakan kaki pada obyek tertentu yang hubungannya dengan aktivitas :
makan, penggunaan toilet, berhias, dan sebagainya.
·
Gangguan
dalam komunikasi
Akibat
dari hambatan penglihatan, pendengaran, kecerdasan, emosi social, dan
tingkah laku, maka dampak yang ada pada Anak Berkebutuhan Khusus adanya
gangguan komunikasi ( terutama dalam komunikasi lesan).
·
Gangguan
fungsi mental
ABK yang memiliki hambatan
penglihatan, pendengaran, kecerdasan, fungsi gerak, emosi maupun sosialnya akan
berdampak dalam gangguan fungsi mentalnya.Misalnya pada gangguan fungsi mental
pada anak yang memiliki hambatan penglihatan akan berdampak pada emosinya, kekurang
percayaan diri(self esteem), minder atau malah terkadang tidak terkontrol
emosinya.Gangguan fungsi mental pada anak Cerebral Palsy (CP) dengan kadar
kecerdasan yang rendah, maupun pada anak CP yang memiliki kadar kecerdasan
normal atau supenormal dapat terganggu akibat dari hambatan fisik yang
berhubungan dengan fungsi gerak dan adanya perlakuan yang keliru dari
lingkungan.Misalnya anak CP yang sebenarnya cerdas, karena keterbatasan gerak
mengakibatkan tugas-tugas yang diberikan kepadanya tidak dapat diselesaikan
dengan benar, akibatnya dianggap anak tidak mampu mengerjakannya. Akibat yang
lebih jauh ia peroleh perlakuan yang kurang mendukung pengembangan potensi anak
secara utuh.
·
Gangguan
Sensoris
Gangguan
sensoris pada Anak Berkebutuhan Khusus akan menimbulkan dampak pada sensoris
pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan gangguan orientasi ruang,
bentuk, warna, jarak, dan lain-lain.
Dampak
tidak langsung.
Dampak tidak langsung (
dampak sekunder) disini adalah reaksi penyandang kelainan/hambatan dan gangguan
tersebut. Seorang
anak yang mengalami hambatan dalam geraknya,
misalnya anak CP mengalami kelumpuhan pada satu tangannya pada usia menginjak
dewasa, sudah saatnya ia memilih pasangan hidupnya ( pasangan lawan jenisnya)
sebagai tempat berbagi suka dan duka. Namun dikarenakan kondisi kelainannya, ia
sering ragu-ragu dalam mengambil keputusan, minder dan tidak berani menjalin
keakraban dengan teman-temannya.Sehingga dampak yang timbul adanya penyesalan
diri, penyesalan terhadap orang tua dan orang lain disekitarnya. Bentuk reaksi
atas kondisi kelainannya/hambatannya akan berbentu pada kebencian terhadap
dunia luar, sehingga menimbulkan sikap negatip ia rendah diri,
isolasidiri,merasa tidak berdaya dan tidak berguna.
Konsep diri pada dasarnya
diperoleh melalui kontak sosial dan pengalaman yang berhubungan dengan orang
lain. Dampak tidak langsung pada
Anak Berkebutuhan Khusus dapat dideskripsikan secara singkat sebagai berikut:
·
Bahwa dampak tidak langsung dari kelainan dan hambatan yang dialami anak, sangat tergantung bagaimana anak memberikan reaksi
atas kondisi kelainannya.
·
Dampak tidak langsung dari
kelainan ini tidak
dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk sejak usia kanak-kanak, dan dipengaruhi oleh perlakuan yang diterima dari
lingkungan terutama keluarga. Sehingga lingkungan sosial, terutama
orang yang paling berarti dalam hidupnya, ikut menentukan berat ringannya
dampak tidak langsung Anak Berkebutuhan Khusus.
Manifestasi dampak tidak
langsung antara lain adalah:
·
Harga
diri anak, anak menjadi tidak percaya diri, mengkritik diri
sendiri, atau malah tidak mau menerima
kritik, menolak dan menghindari
untuk meningkatkan kemampuan diri, menarik diri dari realitas, tidak pemberani, ragu-ragu ,
dan lain-lain.
·
Perilaku yang berhubungan
dengan identitas diri yang tidak jelas,
seperti misalnya kecintaan pada diri sendiri
yang patologis, kecemasan yang tinggi, perasaan yang kosong, hubungan
interpersonal yang kacau, dan sebagainya.
·
Perilaku yang berhubungan
dengan depersonalisasi, tampak pada
sikap pasif dan tidak merespon lingkungan secara baik,
komunikasi yang kurang selaras, kurang spontan, kurang ada inisiatif, ragu
dalam mengambil keputusan, menarik iri dari hubungan sosial, dan sebagainya.
Dampak
Kelainan Bagi Keluarga
Berbagai masalah keluarga, mungkin akan muncul sebagai akibat kehadiran anak yang
cacat, apalagi yang tidak dikehendaki
kelahirannya. Berbagai kasus
yang ada dalam masyarakat modern. Ada
kemungkinan suatu peristiwa, seorang anak dilahirkan
dengan kondisi kepalanya dengan ukuran kecil serta matanya membesar, anak itu
dilahirkan di dalam lingkungan keluarga yang miskin sehingga ibu saat
mengandung kekurangan gizi. Ketika menghadapi anak dengan kondisi sepert itu mereka
putus asa, bingung, malu
serta merasa tidak punya jalan, mereka sudah membayangkan
untuk membesarkan anaknya, anak yang lahir
dalam kondisi demikian membutuhkan biaya yang
tinggi agar anaknya bisa diberikan pengobatan atau gizi yang lebih baik serta
perawatan dokter agar anaknya menjadi tumbuh secara normal. Jika tidak mendapatkan
perawatan maka anak tersebut akan menjadi terhambat baik dalam perkembangan
otaknya, fisiknya , emosinya dan sosialnya.
Kemudian mungkin timbul niat jahat untuk menghilangkan anak dengan berbagai
cara.
Menurut Kirk & Gallahan
(1993) dalam Salim ( 1996), bahwa keberadaan penyandang kelainan di
tengah-tengah keluarga, akan dapat menimbulkan dua
macam krisis yaitu.
·
Krisis yang pertama,
orangtua menghadapi anaknya sebagai kondisi kematian secara simbolis. Lebih
jauh Kirk & Gallahan menjelaskan bahwas seorang ibu yang menantikan
kelahiran bayi yang didambakan ternyata setelah lahir mengalami kelainan, maka
kemudian hancurlah semua harapan dan impiannya. Kasus yang menimpa seorang ibu
tersebut karena saat hamil tidak menghendaki anaknya lahir sehingga ibu
berusaha untuk menggugurkan kandungannya dengan minum obat-obatan atau minum
minuman keras.
·
Krisis yang kedua, adalah
masalah yang berkaitan dengan kesulitan orangtua, dalam merawat, membimbing dan
mendidik anak yang berkelainan. Orangtua tidak tahu bagaimana harus merawat,
mengasuh, mendidik anaknya yang berkelainan
menjadi anak yang berpendidikan, memiliki kehidupan yang layak, secara ekonomi,
vocasional maupun sosial.
Sehingga dalam berbagai tahapan kehadiran
anak menjadi beban semua anggota keluarga.
Berbagai kasus dapat
digambarkan sebagai ilustrasi. Seorang ibu yang memiliki
anak Autisme. Kondisi anak Autisme ini memiliki
tingkah laku yang aneh, anak suka dengan benda-benda tertentu. Jika anak tersebut dibawa
dilingkungan masyarakat yang belum paham adanya kondisi anak baik segi psikis, sosial, dan model komunikasinya,andangannya yang tidak terfokus,
dan lain-lain,maka orangtuanya akan malu jika anaknya timbul keanehan-keanehan
di hadapan orang lain, mungkin juga akan
menjadi bahan pembicaraan yang aneh. Di
samping kekhususan dalam emosi dan komunikasinya, anak
Autisme juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehinga mau tidak mau ekonomi
keluarga juga terpengaruh. Anak
Autisme akan berhasil dalam pendidikan bila mendapat penanganan
yang tepat, anak demikian membutuhkan therapy tingkah laku, therapy accupashy, therapy sosial, therapy
medis dan lain-lain, yang semuanya
memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Dari
kasus tersebut dapat pula digambarkan bahwa orangtua merasa terpukul atau schock dengan kondisi anaknya, orangtua
merasa ragu-ragu untuk merawat anaknya, perasaan benci pada diri sendiri dan
merasa berdosa. Banyak orangtua yang menghindar dari kenyataan sehingga anaknya
di sembunyikan dalam kamar yang tidak terlihat oleh orang lain, atau
menyerahkan ke panti-panti. Tetapi ada
pula kelompok orang tua yang dengan penuh kasih sayang
mencarikan pengobatan, berusaha maksimal untuk memelihara
dengan jalan mencari informasi-informasi pada para profesional. Ini adalah
menunjukkan bahwa penerimaan orangtua terhadap kehadiran anak berkelainan
bervariasi. Pada masa-masa yang akan datang tentu saja banyak orang tua yang
telah menyadari bahwa anak berkebutuhan khusus mendapatkan kesempatan untuk bersekolah , orangtua
mengharapkan pada anaknya untuk berkembang lebih baik dengan menyekolahkan
anaknya sehingga dapat pergi kesekolah yang terdekat dari tempat tinggalnya.
Dampak
Kelainan Bagi Masyarakat.
Terkait dengan
dampak yang muncul dalam masyarakat, cobalah Anda cermati kasus berikut. Kasus
yang menimpa keluarga Handoyo! Mereka memiliki anak cacat
ganda dengan kondisi anak tidak dapat melihat dan juga tidak mendengar serta kondisi kecerdasannya yang
rendah. Untuk
berjalanpun anak tersebut harus digendong, makan membutuhkan bantuan serta kesulitan dalam mengenal benda-benda
dilingkungannya, demikian juga ketika pergi
ke toilet selalu
membutuhkan peralatan serta bantuan medis yang terus menerus. Anak cacat ganda
sangat tergantung pada orangtuanya sehingga membutuhkan pendidikan yang khusus
serta perawatan yang intensif. Dapat Anda
bayangkan betapa merepotkan, tetapi apapun yang terjadi anak akan terus tumbuh
dan berkembang, dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki. Orang tua yang
penuh syukur akan terus berusaha mengembangkan anaknya secara optimal agar
dapat hidup mandiri, paling tidak untuk dapat mengurus dirinya sendiri.
Seringkali muncul pandangan
masyarakat yang miring terhadap
Anak Berkebutuhan Khusus,
bahwa Anak Berkebutuhan Khusus berbeda dari yang lainnya, karena tidak berdaya,
selalu ditolong, dan pada hakekatnya ABK
selalu menjadi beban orang lain.Reaksi masyarakat terhadap ABK juga sangat
bervariatif ada yang bersikap
positif, dengan membantu meringankan beban orang tau, mencarikan
berbagai solusi, namun pada umumnya lebih banyak
yang cenderung bersikap pasif atau
bahkan bernada negatif.
Pandangan masyarakat yang
demikian sudah tentu tidak semuanya benar, Banyak Anak Berkebutuhan Khusus
memiliki kemampuan / potensi yang menonjol. Dari
waktu ke waktu, pandangan tentang Anak Berkebutuhan Khusus terjadi perubahan,
dimulai dari sikap/pandangan yang melihat anak cacat/ anak berkebutuhan khusus
berbeda sama sekali dengan anak normal pada umumnya.Dengan fenomena baru bahwa
Anak Berkebutuhan Khusus memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang sama
dengan anak pada umumnya.
Dengan
adanya perkembangan pendidikan yang mengarah kepada pemberian kesempatan pada
anak untuk mendapatkan penghargaan yang sama dan adanya pendidikan Inklusif,
maka kesempatan terbuka bagi mereka untuk diterima didalam masyarakat secara
Inklusif.
Glosarium
Aranatal
noxia :
yaitu seorang bayi sebelum dilahirkan suplai oksigen diperoleh dari ibu lewat
plasenta dan tali pusar, akan tetapi setelah ia dilahirkan, ia harus memperoleh
oksigen dari udara bebas. Karena leher bayi terbelit atau karena ada lendir pada jalan pernafasan,
akibatnya pernafasan bayi tidak dapat normal
Arteriosclerosis adalah penyempitan pembuluh darah atau
pecahnya pembuluh darah otak yang memberikan gejala exudasi dan pendarahan
retina serta penyumbatan arteri atau vena centralis reina, sehingga
mengakibatkan gangguan penglihatan dari tingkat ringan sampai menjadi buta.
Aktifity
Daily Living ( ADL ) : adalah aktifitas bina diri dalam kegiatan sehari-hari
bagi anak yang mengalami gangguan koordinasi motorik kasar ataupun halus atau
visuomotorik , penglihatan anak sehingga mengakibatkan adanya gangguan kegiatan
memegang, menggenggam, meraih benda, kesulitan dalam mengarahkan gerakan
tangan, gerakan kaki pada obyek tertentu yang hubungannya dengan aktivitas :
makan, penggunaan toilet, berhias, dan sebagainya.
Microcepalic : kondisi kepala kecil
yang mengakibatkan cacat
pada perkembangan otak bayi .
Placenta previa
: adalah jaringan
yang melekat pada segmen bawah rahim dan menutupi mulut rahim sebagian atau
seluruhnya. Sehingga terjadi pendarahan di otak bayi.
.
Retinitis Pigmentosa : penyakit pada retina yang umumnya
merupakan
keturunan yang mengakibatkan orang menjadi buta