My Blog List

Wednesday, November 9, 2022

PENGUATAN KAPASITAS PERAN DAN TUGAS GURU DI ERA KURIKULUM MERDEKA WUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Profil Pelajar Pancasila – Di awal tahun 2022, persentase sekolah yang menerapkan kebijakan Kurikulum Merdeka bertambah. Sesuai perencanaan, kurikulum tersebut akan diwajibkan pada tahun 2024. Maka dari itu, sebagian sekolah yang belum menerapkan kebijakan tersebut harus segera bersiap dan mengkaji dengan matang kurikulum tersebut. Sehingga sebagian instansi pendidikan dan lembaga tidak kaget sebab pemerintahan sudah memberikan jangka waktu yang cukup panjang untuk masa peralihan. Terpilihnya Kurikulum Merdeka untuk diterapkan serentak tahun 2024, merupakan suatu upaya yang bertujuan meningkatkan aspek kualitas pendidikan generasi negeri agar sesuai dengan kuota yang dibutuhkan zaman. Selain itu, salah satu model pembelajaran yang digadang – gadang sesuai dengan Kurikulum Merdeka yakni Project Based Learning. Keunggulannya bukan semata karena akan menjadikan peserta didik lebih aktif, namun juga memahami pembelajaran dengan mudah. Selain itu, dengan menerapkan model tersebut, besar harapannya ikut menguatkan karakter Profil Pelajar Pancasila dalam diri peserta didik. Program penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk mewujudkan karakter pelajar Indonesia menjadi karakter yang berkompeten sepanjang hayat sekaligus mengimplementasikan nilai – nilai Pancasila. Pun turut memberi kesempatan pada peserta didik untuk mendalami sebuah proses pencarian ilmu pengetauan pada proses penguatan karakter. Penerapan project based learning pada Kurikulum Merdeka dinilai efektif dan dapat memberi perubahan yang signifikan. Perlu diketahui, Project Based Learning adalah model belajar yang memusatkan perhatian pada peserta didik untuk bersama – sama menciptakan adanya proyek maupun aktivitas nyata di mana bertujuan untuk membuat peserta didik lebih aktif dalam kegiatan belajar. Dalam pelaksanaannya, tentu peserta didik akan merasakan beberapa kendala baik kontekstual maupun lainnya. Kondisi ini mengharuskan peserta didik untuk melakukan proses investigasi sekaligus pemecahan masalah supaya terselesaikan dengan cara yang tepat. Maka di sinilah seharusnya guru dan para pemangku kepentingan ikut berkontribusi dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek. Tujuannya supaya penerapan dapat berjalan dengan optimal dan efektif. Menurut modul Panduan Pelaksanaan pada program penguatan Profil Pelajar Pancasila, guru dan beberapa pemangku kepentingan memiliki tanggung jawab pada keberhasilan pelaksanaannya. Adapun perinciannya sebagai berikut : 1. Peran Guru Pada pembelajaran berbasis proyek, guru berperan sebagai berikut : Pertama, guru berperan sebagai perencana suatu proyek. Biasanya, guru dapat memulai dengan ikut membantu dalam membuatkan perencanaan suatu proyek. Selain itu guru juga dapat ikut menentukan timeline / alur kegiatan, memberi contoh / membuatkan strategi pelaksanaan. Hal utama yang juga tidak boleh dilupakan yakni guru membuatkan rubrik penilaian proyek. Baca juga: RUU Sisdiknas Merilis Dua Model Sekolah Pendidikan Formal Kedua, guru berperan sebagai fasilitator. Pada penerapannya, guru bertindak sebagai fasilitator untuk bisa memberikan fasilitas kepada peserta didik untuk bisa menyelesaikan proyek berdasar minatnya. Sebagai contoh, guru dapat memberikan beragam pilihan terkait cara belajar sekaligus menunjukkan contoh produk belajar yang disesuaikan dengan preferensi mereka. Ketiga, guru berperan sebagai pendamping. Pada perannya sebagai pendamping, maka guru bertugas untuk membimbing sekaligus mendampingi para peserta didik selama pengerjaan proyek. Guru pun juga dapat membantu peserta didik bila mereka menemukan kesulitan maupun kendala saat pengerjaan tugas proyek. Selain itu, guru dapat membantu peserta didik untuk bisa menemukan ide yang cukup relevan sekaligus memberikan petunjuk pada peserta didik. Hal ini bertujuan agar peserta didik segera merancang tindak lanjutan. Keempat, guru berperan sebagai narasumber. Pada perannya ini, guru ikut memberikan beberapa ragam informasi pengetahuan berkenaan dengan proyek. Pun, guru juga ikut memfasilitasi dan menasehati peserta didik mengenai aspek keterampilan yang harus daisah agar proyek terlaksana dengan baik. Kelima, guru berperan sebagai supervisor dan konsultan. Pada perannya, guru berusaha untuk bisa memberikan pengawasan maupun arahan pada peserta didik dalam pencapaian proyek. Pun, penting bagi guru untuk senantiasa memberikan masukan dan saran bilamana mendapati kesalahan. Selain itu, pentingnya bagi guru juga mengingat peran untuk membuat asesmen performa peserta didik pada pembuatan proyek. Keenam, guru berperan sebagai moderator yang berperan untuk memandu maupun ikut mengantarkan pada kegiatan diskusi. 2. Peran Kepala Satuan Pendidikan Selain guru, para kepala satuan pendidikan juga memiliki andil pada keberhasilan pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek sehingga mewujudkan karakter Profil Pelajar Pancasila. Adapun perencanaannya sebagai berikut : Pertama, para kepala satuan pendidikan dapat berperan sebagai pencetus pembuatan tim pelaksana proyek. Selain itu, penting bagi para kepala satuan pendidikan untuk ikut terlibat dalam perencanaan proyek. Kedua, para kepala satuan pendidikan berperan menjadi pengawas. Tujuannya, para pengawas ini akan ikut memastikan jalannya suatu proyek. Selain itu, para pengawas akan ikut mengelola sumber daya pada satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel. Ketiga, para kepala satuan pendidikan berperan sebagai pembangun komunikasi. Maksudnya, para satuan pendidikan bertugas untuk menjalankan adanya kolaborasi efektif baik antara guru maupun peserta didik, orang tua peserta didik serta narasumber dari pengaya proyek (misalnya seperti masyarakat, komunitas, praktisi dll). Baca juga: Mengenal Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya di Kelas Keempat, para kepala satuan pendidikan ikut mengembangkan sebuah komunitas praktisi yang ada di dalam satuan pendidikan. Selain itu, mereka juga bertugas untuk meningkatkan keberadaan kompetensi pendidik berkelanjutan. Kelima, para kepala satuan pendidikan berperan untuk memberikan pelatihan pada para guru secara terus menerus atau berkala. Tujuannya untuk bisa meningkatkan beragam aspek kemampuan pada pelaksanaan program Profil Pelajar Pancasila. Keenam, para kepala satuan pendidikan ikut dalam perencanaan, pelaksanaan, penyusunan refleksi maupun evaluasi terhadap pengembangan proyek maupun asesmen yang pusatnya pada peserta didik. 3. Peran Peserta Didik Adapun peran peserta didik pada pelaksanaan program Profil Pelajar Pancasila sebagai berikut : Pertama, peserta didik ikut berkontribusi secaar aktif untuk bisa melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran berdasar minat dan kelebihan yang mereka miliki. Kedua, peserta didik berperan untuk menjadi seorang pelajar sepanjang hayat yang berkompeten dan memiliki karakter berdasar nilai – nilai yang ada dalam Pancasila. 4. Peran Masyarakat Kendati masyarakat tidak ikut terlibat langsung pada penugasan proyek, mereka tetap memiliki peran tersendiri agar pembelajaran berbasis proyek dapat terwujud. Adapun peran masyarakat dalam pelaksanaan program Profil Pelajar Pancasilayakni sebagai berikut : Pertama, masyarakat berperan untuk ikut menemukan maupun mengidentifikasi beragam permasalahan yang ada. Bisa juga bila mereka ikut memberikan informasi baik sebagai narasumber maupun penyedia bukti dari isu yang sedang dibutuhkan peserta didik. Kedua, masyarakat berperan sebagai sumber maupun bahan belajar yang memiliki ketinggian makna bagi peserta didik agar mereka terlibat pada penugasan penguatan Profil Pelajar Pancasila. 5. Peran Dinas Pendidikan Provinsi Selain itu, terdapat Dinas Pendidikan yang ikut berperan pada pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek. Adapun perannya yakni : Pertama, Dinas Pendidikan berperan sebagai pengawas untuk bisa memastikan seluruh satuan pendidikan memiliki sumber daya, sarana maupun prasarana dalam pelaksanaan kegiatan berbasis proyek. Kedua, Dinas Pendidikan berperan untuk memberi dukungan maupun peningkatan seluruh kapasitas pendidik maupun tenaga kependidikan berdasar kebutuhan. Nah, demikian ulasan mengenai Profil Pelajar Pancasila dan beberapa rincian peran guru dan pemangku kepentingan lannya dalam penerapan program tersebut.

No comments: