My Blog List

Saturday, January 7, 2012

KANKER SERVIKS

KANKER SERVIKS
Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tidak asing terdengar di telinga kita. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kasus kanker manakah yang paling tinggi prevalensinya, khususnya di kalangan wanita indonesia ? menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia), indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim (serviks) nomor satu didunia. Ditemukan penyebab utama kanker mulut rahim di indonesia adalah pembalut wanita yang berkualitas kurang baik.
Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks merupakan bagian rahim yang berhubungan dengan vagina. Kanker serviks merupakan kanker nomor dua yang paling sering menyerang perempuan diwseluruh dunia, dan juga merupakan kanker kedua yang paling sering menyebabkan kematian.
Kanker serviks (cervical cancer)
Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat terjadi kehamilan. Selama menstruasi, kebersihan organ intim juga perlu mendapatkan perhatian ekstra. Jika kebersihan kurang terjaga, gatal-gatalpun bisa timbul. Rasa gatal yang berlebihan membuat orang tak tahan ingin menggaruknya. Sedangkan bila digaruk, permukaan kulit akan lecet, terbuka dan meradang.
Di indonesia sendiri diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks, dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Tingginya angka ini biasanya disebabkan rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviks. Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan yang berusia 35-55 tahun, namun banyak pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda. Penyebab dari kanker ini adalah virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV), yaitu sejenis virus yang menyerang manusia.
Terdapat 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Perkembangan HPV kearah kanker serviks pada infeksi pertama bergantung pada jenis HPVnya. HPV tipe risiko rendah atau tinggi dapat menyebabkan kelainan yang disebut pra-kanker. Tipe HPV yang berisiko rendah hampir tidak berisiko, tapi dapat menimbulkan genital warts (penyakit kutil kelamin).
Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami, infeksi yang menetap yang disebabkan HPV tipe tinggi dapat mengarah pada kanker serviks, dapat berkembang tanpa terkontrol dan dapat menjadi tumor. Gejala kanker serviks pada kondisi prakanker ditandai dengan ditemukannya se-sel abnormal dibagian bawah serviks yang dapat dideteksi melalui tes Pap Smear, atau yang baru-baru ini disosialisasikan, yaitu dengan inspeksi visual dengan asam asetat.
Waspadai kanker serviks
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker.
Selama jeda tersebut, pengoabatn yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Selsel abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu tes yang disebut Pap Smear, sehingga semakin dini selsel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah risiko seseorang menderita kanker leher rahim. Dimana sudah hampir satu dekade, terjadi kontradiksi antara pemakaian pembalut dengan kesehatan organ reproduksi berkaitan dengan racun/toksisitas yang disebabkan oleh dioksin.
Penyebab kanker serviks
Lebih 95% kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual. Saat ini sudah terdapat vaksin untuk mencegah inveksi HPV khususnya tipe 16 dan 18 yang diperkirakan menjadi penyebab 70% kasus kanker serviks di Asia.
Kanker serviks merupakan kanker yang tersering dijumpai di Indonesia baik diantara kanker pada perempuan dan pada semua jenis kanker kejadiannya hampir 27% diantara penyakit di Indonesia. Namun demikian lebih dari 70% stadium lanjut, sehingga banyak menyebabkan kematian karena terlambat ditemukan dan diobati.
Tumbuhnya selsel tidak normal pada leher rahim. Leher rahim  adalah bagian bawah rahim yang menonjol kedalam liang senggama (vagina). Ditempat ini sering terjadi kanker yang disebut kanker serviks. Beberapa faktor risiko terkena kanker serviks antara lain:
·         Ketika mulai melakukan hubungan seks pada usia dini (muda)
·         Sering berganti-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan kondom.
·         Sering menderita inveksi di daerah kelamin.
·         Melahirkan banyak anak.
·         Kebiasaan merokok (risikonya 2X lebih besar)
·         Defisiensi vitamin A, C, E kanker serviks tahap dini/ tahap pra kanker.
·         Gangguan sistem kekebalan tubuh.
·         Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun.
Wanita dan problem kewanitaan
Gejala kanker stadium dini dan stadium lanjut sering menunjukkan gejala atau tanda-tandanya yang khas, bahkan tidak ada gejala sama sekali. Sedangkan gejala yang sering timbul pada stadium lanjut antara lain terjadinya pendarahan sesudah senggama, keluar keputihan atau cairan encer dari vagina. Pendarahan sesudah mati haid (manoipause) pada tahap lanjut bercampur darah, nyeri pinggul atau tidak dapat buang air kecil.
·         Penyakit kanker dan kondisi tekanan mental atau stress memiliki hubungan yang sangat erat. Pada umunya sel kanker tumbuh pada lingkungan yang kurang atau akan kandungan oksigen (anaerobik)
·         Berdasarkan data dari yayasan kanker indonesia, bahwa penyakit kanker leher rahim (serviks) mengakibatkan korban meninggal dunia sedikitnya 200.000 wanita pertahunnya.
·         Sedangkan data dari badan kesehatan dunia (WHO), indonesia berada pada urutan no. 1 untuk kasus wanita penderita kanker mulut rahim (serviks) sedunia.
·         Menurut sebuah penelitian, sebanyak 107 bakteri per m2 ditemukan diatas pembalut wanita berkualitas rendah yang menjadi sarang pertumbuhan bakteri merugikan walaupun hanya disunakan selama 2 jam.
·         Penyebab utama penyakit kewanitaan, yaitu: 10% imunitas tubuh lemah, dan 50% lingkungan yang tidak bersih serta penggunaan pembalut yang kurang sehat.
·         83% wanita dewasa terjangkit infeksi vagina (62% dari data tersebut disebabkan oleh pemakaian pembalut yang kurang berkualitas)
·         Jika seorang wanita telah terjangkit infeksi wanita sejak usia 20 tahun, maka 6 tahun dalam hidupnya akan dihabiskan untuk pengobatan infeksinya.
Risiko untuk terserang kanker
Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai risiko terhadap kanker leher rahim. Selsel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap Smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap Smear test).
Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar. Dijumpai human papilloma virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari se-sel leher rahim. Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar risiko kemungkinan mendapat kanker leher rahim.
Apa yang harus kita lakukan untuk menghindari kanker leher rahim?
Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap Smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada bebrapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan pap smera test lebih sering. Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama). Hal yang ketiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok. Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher rahim ini.
semoga bermanfaat........

No comments: